Kesawan, Medan: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Wawansasmita (bicara | kontrib)
k sdkt merapikan
Baris 6: Baris 6:
Sebelum [[1880]] Kampung Kesawan dihuni oleh orang-orang [[Suku Melayu|Melayu]], namun kemudian orang-orang [[Tionghoa]] dari [[Malaka]] dan [[Tiongkok]] datang dan menetap di daerah ini sehingga Kesawan menjadi sebuah [[Pecinan]]. Setelah kebakaran besar melalap rumah-rumah kayu di Kesawan pada tahun [[1889]], para warga Tionghoa lalu mulai mendirikan [[ruko|ruko-ruko]] dua lantai yang sebagian masih tersisa hingga kini.
Sebelum [[1880]] Kampung Kesawan dihuni oleh orang-orang [[Suku Melayu|Melayu]], namun kemudian orang-orang [[Tionghoa]] dari [[Malaka]] dan [[Tiongkok]] datang dan menetap di daerah ini sehingga Kesawan menjadi sebuah [[Pecinan]]. Setelah kebakaran besar melalap rumah-rumah kayu di Kesawan pada tahun [[1889]], para warga Tionghoa lalu mulai mendirikan [[ruko|ruko-ruko]] dua lantai yang sebagian masih tersisa hingga kini.


Saat ini kawasan Kesawan telah dijadikan sebagai pusat jajanan makan yang ramai pada malam harinya bernama ''Kesawan Square''.
Pada awal tahun 2000-an, kawasan Kesawan sempat dijadikan sebagai pusat jajanan makan yang ramai pada malam harinya bernama ''Kesawan Square''. Jalan Ahmad Yani ditutup pada malam hari dan dijadikan pusat kuliner terbuka. Setelah tutup, sebagai penggantinya dibangun pusat jajanan di [[Lapangan Merdeka, Medan|Lapangan Merdeka]], depan gedung Bank Indonesia yang diberi nama [[Merdeka Walk]].

saat ini sudah tutup, dan pengganti pusat jajanan di sekitar kesawan berada di lapangan merdeka, depan gedung bank Indonesia yang diberi nama Merdeka Walks


Beberapa bangunan bersejarah yang pernah/masih eksis di daerah ini:
Beberapa bangunan bersejarah yang pernah/masih eksis di daerah ini:
* kantor ''Nederlandsch Indische Escompto Maatschappij''
* kantor ''Nederlandsch Indische Escompto Maatschappij''
* Hotel Natour Dharma Deli (dulu hotel De Boer)
* [[Hotel De Boer|Hotel Natour Dharma Deli]] (dulu hotel De Boer)
* Gedung ''South East Asia Bank''
* Gedung ''South East Asia Bank''
* Kantor Pos Besar Medan
* [[Kantor Pos Besar Medan]]
* Gedung Stasiun Kereta Api, kini telah dibangun jalur khusus kereta api (Rail Airport ) yang rutenya ke bandara KualaNamu yang terletak di daerah batang kuis (bandara Polonia telah ditutup untuk penerbangan umum digantikan dengan bandara International Kuala Namu (Kode Bandara KNO)
* [[Stasiun Medan|Gedung Stasiun Kereta Api]], kini telah dibangun jalur khusus kereta api yang rutenya ke [[Bandara Kualanamu]] yang terletak di daerah Batang Kuis
* Titi Gantung
* Titi Gantung

* Gedung [[Bank Modern]] (dulunya kantor perwakilan Stork)
* Gedung [[Bank Modern]] (dulunya kantor perwakilan Stork)
* rumah [[Tjong A Fie]]
* rumah [[Tjong A Fie]]
Baris 25: Baris 22:
* Gedung Balai Kota Lama
* Gedung Balai Kota Lama
* Bank Indonesia
* Bank Indonesia
* Titi Gantung
* Gedung Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Medan
* Gedung Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Medan
* Gedung Warenhuis/Gedung AMPI
* Gedung Warenhuis/Gedung AMPI

Revisi per 7 September 2016 13.01

Kesawan pada tahun 1920-an
Kesawan pada tahun 1931
Jalan Ahmad Yani (2006)

Kesawan adalah nama sebuah daerah di Kecamatan Medan Barat, Medan, Indonesia. Kawasan ini adalah kawasan yang dipenuhi bangunan-bangunan bersejarah dan Jalan Ahmad Yani yang berada di kawasan ini merupakan jalan tertua di Medan.

Sebelum 1880 Kampung Kesawan dihuni oleh orang-orang Melayu, namun kemudian orang-orang Tionghoa dari Malaka dan Tiongkok datang dan menetap di daerah ini sehingga Kesawan menjadi sebuah Pecinan. Setelah kebakaran besar melalap rumah-rumah kayu di Kesawan pada tahun 1889, para warga Tionghoa lalu mulai mendirikan ruko-ruko dua lantai yang sebagian masih tersisa hingga kini.

Pada awal tahun 2000-an, kawasan Kesawan sempat dijadikan sebagai pusat jajanan makan yang ramai pada malam harinya bernama Kesawan Square. Jalan Ahmad Yani ditutup pada malam hari dan dijadikan pusat kuliner terbuka. Setelah tutup, sebagai penggantinya dibangun pusat jajanan di Lapangan Merdeka, depan gedung Bank Indonesia yang diberi nama Merdeka Walk.

Beberapa bangunan bersejarah yang pernah/masih eksis di daerah ini:

  • kantor Nederlandsch Indische Escompto Maatschappij
  • Hotel Natour Dharma Deli (dulu hotel De Boer)
  • Gedung South East Asia Bank
  • Kantor Pos Besar Medan
  • Gedung Stasiun Kereta Api, kini telah dibangun jalur khusus kereta api yang rutenya ke Bandara Kualanamu yang terletak di daerah Batang Kuis
  • Titi Gantung
  • Gedung Bank Modern (dulunya kantor perwakilan Stork)
  • rumah Tjong A Fie
  • Gedung Jakarta Lloyd (dulunya kantor perusahaan pelayaran The Netherlands Shipping Company dan sempat menjadi kantor Rotterdam's Lloyd)
  • Gedung PT. London Sumatera (dulu kantor Harrison & Crossfield)
  • Cafe Tip Top (masih beroperasi hingga kini dari zaman kolonial)
  • Gedung Balai Kota Lama
  • Bank Indonesia
  • Gedung Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Medan
  • Gedung Warenhuis/Gedung AMPI
  • Rumah Sakit Tembakau Deli

Sumber

Pranala luar