Tulung, Tulung, Klaten: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 14: Baris 14:
|kepadatan =... jiwa/km²
|kepadatan =... jiwa/km²
}}
}}
'''Prapatan Tulung''' adalah [[dukuh]] di [[desa]] [[Tulung,Kecamatan Tulung, Klaten|Tulung]], [[Kabupaten Klaten|Klaten]], [[Jawa Tengah]], [[Indonesia]].
'''Prapatan Tulung''' adalah [[dukuh]] di [[desa|bagian desa]] [[Tulung,Kecamatan Tulung, Klaten|Tulung]], [[Kabupaten Klaten|Klaten]], [[Jawa Tengah]], [[Indonesia]].


Asal-muasal dukuh Berdiri sekitar akhir tahun 1950-an kebanyakan ingin berdagang. seperti pak Hadi, pak Parto Rebo, Yatno Sugito, Sikus sebagai pelopor yang mendiami perkampungan.
Asal-muasal dukuh Berdiri sekitar akhir tahun 1950-an kebanyakan ingin berdagang. seperti pak Hadi, pak Parto Rebo, Yatno Sugito, Sikus sebagai pelopor yang mendiami perkampungan.

Revisi per 24 Mei 2016 16.10

Prapatan Tulung
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Tengah
KabupatenKlaten
KecamatanTulung
Kode pos
57482
Kode Kemendagri33.10.19.2013
Luas... km²
Jumlah penduduk... jiwa
Kepadatan... jiwa/km²

Prapatan Tulung adalah dukuh di bagian desa Tulung, Klaten, Jawa Tengah, Indonesia.

Asal-muasal dukuh Berdiri sekitar akhir tahun 1950-an kebanyakan ingin berdagang. seperti pak Hadi, pak Parto Rebo, Yatno Sugito, Sikus sebagai pelopor yang mendiami perkampungan.

Dukuh Prapatan Tulung

Asal-muasal dukuh Berdiri sekitar akhir tahun 1950-an kebanyakan ingin berdagang, wilayah berbatasan: di sebelah Selatan dengan wilayah Dukuh Selogringging, di sebelah barat perbatasan dengan dukuh Tulung, Disebelah Utara perbatasan dengan Dukuh Delukan, dan di sebelah timur berbatasan dengan wilayah kelurahan Pucang. bermula dari para pendahulu dengan hijrahnya 4 keluarga yang mendiami Prapatan Tulung yaitu Hadi Sumarto (asal dari Dukuh Pepen), Keluarga Parto Rebo (asal dari Dukuh Tulung), Keluarga Yatno Sugito (Mbah Iman)-(asal dari Dukuh Tulung), Keluarga Ibu Sikus (asal dari Dukuh Tulung). Pada Masa itu Jalan perempatan Tulung masih berupa jalan Tanah/batu belum ber-aspal yang terkenal dengan pohon Pule (Pohon untuk obat/jamu) dan trembesi. Tahun 1970-an sudah berkembang dengan datangnya keluarga baru yang ikut bermukim di dukuh Prapatan tulung. Akhir Tahun 1970 Keluarga Besar Prapatan Tulung Semakin berkembang dengan didiami dari keluarga besar Warga Prapatan Tulung. (Keluarga. Sahri, Bakdi, Kusnaini, Prapto Tarno, Amir, sisri, H. Sri Amanto, Tatin, Bari, Darosi, Daroji, Nyodi, Ratno (Lor), Warsi,yoso, Ratno (Kidul), Salim, Darmo Kasdi, Warto, Mardi, Sarmo, Yono, Ibu Sikus, Yatno Sugito, Parto Rebo, Hadi Sumarto. Kasimin, Anwar, Kasimin, Ibu Darmo Mar, Ibu Toyib/Ibu Mutik. Selain itu ada non warga yang berdagang(Dul Rosid, Sujarwo, Danuri)

Aneka Usaha Dagang

Berbagai macam dagang diantaranya Toko Klontong (Hadi Sumarto, Sarmo, H. Sri Amanto, Praptotarno, sahari), Soto (Salim, Warto, Parto Rebo, Ibu Mutik, Darmo Mar, mbah kromo dan suhadi), Sate (Darmo Kasdi, Yatno Sugito), Cukur Rambut (Mbah Jarwo). Usaha tambal ban Esek dan supri mbah yoso. Pakan ayam dan jagung Subari tami. Tukang jahit tatin, mustakim.

Masjid An-Nur Prapatan Tulung.

Berdiri Sekitar Tahun 1979, Area Tanah Masjid pada waktu itu merupakan tanah kosong yang dipakai oleh keluarga bapak BARDAN (Bermukin di Dukuh Selogringging) kemudian diwakfkan untuk masjid. Takmir Masjid Kala itu Daroji.