Ipu Mea, Karusen Janang, Barito Timur

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Desa Ipu Mea (IPM)
Kantor kepala desa Ipu Mea
Kantor Desa Ipu Mea dilihat dari gerbang depan
Negara Indonesia
ProvinsiKalimantan Tengah
KabupatenBarito Timur
KecamatanKarusen Janang
Kode pos
73616
Kode Kemendagri62.13.10.2003
Luas27 km²
Jumlah penduduk522 orang jiwa
Kepadatan19,3 jiwa/km²
Jumlah RT4 RT
Jumlah RW1 RW


Ipu Mea merupakan salah satu desa yang berada di kecamatan Karusen Janang, Kabupaten Barito Timur, Provinsi Kalimantan Tengah, Indonesia.

Peta
WILAYAH DESA IPU MEA
Peta
Wilayah Desa Ipu Mea di Peta Kalimantan

Menurut Kisah[sunting | sunting sumber]

Datu Mariang Janggut ini awalnya hendak pergi “Mengayau” atau mencari kepala di daerah Barito Timur ini sebagai syarat acara Tiwah. Entah kenapa ketika sampai di daerah ini ia malah jatuh hati dengan seorang wanita Dayak Maanyan bernama BARUGUS. Singkat cerita mereka kemudian membina kehidupan berumah tangga. Awalnya mereka tinggal di daerah antara Balawa dan Dayu, namun dikarenakan tanahnya yang kering sehingga mereka berdua memulai perjalanan dengan meminta petunjuk melalui perantara seeokor ayam, pertama kalinya mereka menyusuri sungai bangkuang, kemudian ayam itu berkokok ke arah hulu, kemudian mereka pergi ke arah sungai paku, sesampainya di sungai paku ayam itu berkokok lagi menunjuk arah Ipu Mea ini, disitulah mereka kemudian tinggal[1]. Aslinya nama kampung Ipu Mea adalah TUDEKAT, suatu ketika, ipar Mariang Janggut bernama KAUT datang dari daerah Kahayan berkunjung kedaerah ini. Kaut ini salah satu orang yang sangat berilmu juga, beliau memiliki senjata berupa tiga buah anak sumpit yang beracun. Jadi apabila, dia menyumpitkan anak sumpitnya melewati bumbungan rumah, maka siapapun yang ada didalam rumah itu akan mati seketika. Setelah sekian lama, Kaut ini kembali pulang ke Kahayan di daerah Mungku Baru dan meninggalkan tiga pusaka anak sumpit tadi didesa ini. Namun banyak orang yang tidak tahan dengan pusaka tersebut, sebab banyak yang muntah darah. Lalu dilakukanlah prosesi belian, ternyata pusaka ini meminta makanan berupa darah manusia. Oleh karena itu diputuskan untuk menguburkan tiga anak sumpit ini disuatu daerah – dan dahulu sekitar 10 depa persegi tempat ini tidak bisa tumbuh rumput karena pengaruh racunnya, dan dahulu barang siapa berani melangkahi tempat ini akan langsung muntah darah. Namun setelah sekian ratus tahun nampaknya pengaruhnya sudah tidak ada lagi. Dan uniknya damek ini jika ditembaki ia akan kembali secara ghaib. Oleh karena itulah daerah ini dikenal dengan nama IPU MEA. Ipu dalam bahasa Kahayan berarti beracun dan Mea dalam bahasa Maanyan artinya Merah, jadi artinya Ipu Mea adalah Racun Merah[2][3].



Demografi[sunting | sunting sumber]

Desa Ipu Mea memiliki luas wilayah total hanya 27 km². jumlah penduduk desa ipu mea yaitu sebanyak 522 orang jiwa dengan kepadatan wilayah 19,3 jiwa per km² (menurut data BPS Barito Timur tahun 2022[4]). Desa Ipu Mea terdiri dari 4 RT dan 1 RW.

Infrastruktur & Layanan[sunting | sunting sumber]

Kesehatan[sunting | sunting sumber]

  • Posyandu
  • Polindes

Pendidikan[sunting | sunting sumber]

  • Taman Kanak-Kanak
  • PAUD
  • Sekolah Dasar Negeri

Ibadah[sunting | sunting sumber]

  • Gereja Kalimantan Evangelist (GKE)
  • Gereja Pentakosta
  • Gereja Bethel Indonesia (GBI)
  • Gereja Kristen Indonesia (GKI)
  • Gereja Pekabaran Injil (GPI)
  • Masjid

Pusat Perbelanjaan[sunting | sunting sumber]

  • Pasar Minggu

Tempat & Wisata[sunting | sunting sumber]

Desa Ipu Mea adalah desa yang ada di kecamatan Karusen Janang, Kabupaten Barito timur, Provinsi Kalimantan Tengah. Desa ini juga menggunakan bahasa Dayak Biaju (Ngaju) sebagai bahasa kesehariannya, hal ini dikarenakan datu Mariang Janggut berasal dari Daerah Aliran Sungai (DAS) Kahayan. Selain itu mereka juga fasih berbahasa Dayak Maanyan.

Wisata[sunting | sunting sumber]

di Desa Ipu Mea terdapat satu tempat yang bagus di jadikan napak tilas sejarah kebudayaan dayak, yaitu Balai Mariang Janggut, tempat ini bersebelahan dengan Polindes dan Balai Desa Ipu Mea. Acara Miwid biasanya diadakan pada tanggal 20 Agustus setiap tahun. Untuk masuk ke tempat ini tidak di pungut biaya apapun, namun perlu diingat bahwa bila ada acara Miwid tahunan bahwa untuk biaya parkir dikenakan tarif.

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ AAA, AAA (2016-06-19). "Ipu Mea & Sejarah Datu Jangut Mariang". Sangkai City Blog. Diakses tanggal 2023-12-05. 
  2. ^ AAA, AAA (2016-06-23). "Sejarah Ipu Mea & Makam Mariang Janggut". Sangkai City Blog. Diakses tanggal 2023-12-05. 
  3. ^ Habibullah, Habibullah (7 September 2018). "Ini Sejarah Makam Mariang Janggut di Ipu Mea Bartim". Antaranews Kalteng. AntaraNews Kalimantan Tengah. Diakses tanggal 26 April 2023. 
  4. ^ BPSBartim, Badan Pusat Statistik Barito Timur. "Badan Pusat Statistik Barito Timur" (PDF). Badan Pusat Statistik Barito Timur. Diakses tanggal 2023-02-03. 

Peringatan: Kunci pengurutan baku "Desa Ipu Mea" mengabaikan kunci pengurutan baku "Ipu_Mea" sebelumnya.