Instrumen musik perkusi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Gamelan Bali, salah satu jenis perkusi.

Instrumen perkusi pada dasarnya merupakan benda apapun yang dapat menghasilkan suara baik karena dipukul, dikocok, digosok, diadukan, atau dengan cara apapun yang dapat membuat getaran pada benda tersebut. Istilah instrumen perkusi biasanya digunakan sebagai pengiring dalam suatu permainan musik

Sejarah[sunting | sunting sumber]

Antropolog dan sejarawan umumnya berpendapat instrumen musik perkusi merupakan alat bantu bermain musik pertama yang pernah diciptakan, sementara suara manusia merupakan alat musik pertama yang digunakan manusia. Instrumen perkusi seperti tangan, kaki, tongkat, batu, dan batang kayu sangat mungkin masuk sebagai generasi selanjutnya dalam evolusi musik.

Seiring dengan dibuatnya perkakas yang digunakan untuk berburu, dan bertani, keahlian dan teknologi yang ada membuat manusia mampu untuk membuat instrumen yang lebih kompleks. Sebagai contoh, batangan kayu sederhana dilubangi agar menghasilkan bunyi dalam intonasi yang lebih panjang (sebagai contoh: bedug, gendang), dan beberapa instrumen tersebut selanjutnya dikombinasikan untuk menghasilkan ragam suara yang berbeda.

Klasifikasi[sunting | sunting sumber]

Instrumen perkusi diklasifikasikan ke dalam bermacam-macam kriteria, kadang-kadang bergantung pada konstruksinya, adat istiadat/tradisi, fungsi dalam teori musik dan orkestra, atau kelaziman dengan pengetahuan umum yang ada.

Instrumen perkusi kadang-kadang dikasifikasikan sebagai "instrumen berintonasi" atau "instrumen tak berintonasi". Meskipun benar, klasifikasi demikian secara luas terlihat masih kurang tepat. Klasifikasi yang dianggap lebih informatif dalam menjelaskan suatu instrumen perkusi adalah berdasarkan satu atau beberapa dari empat paradigma berikut:

Berdasarkan cara suara dihasilkan[sunting | sunting sumber]

Banyak literatur, termasuk dalam "Teaching Percussion" oleh Gary Cook dari Universitas Arizona, mulai meneliti karakteristik fisik dari instrumen dan cara suara dihasilkan. Paradigma ini dianggap sebagai metode yang paling dapat diterima secara keilmuan dan memudahkan untuk membuat model penamaan dibandingkan dengan paradigma lain yang lebih bergantung pada sejarah dan lingkungan sosial yang ada. Dari hasil observasi dan sejumlah eksperimen, penentuan berdasarkan klasifikasi dari metode suara dihasilkan bisa dimasukkan pada salah satu dari lima kategori berikut:

Idiofon[sunting | sunting sumber]

"Idiofoni menghasilkan suara melalui getaran dari seluruh badan instrumen."[1] Contoh instrumen-instrumen yang termasuk dalam kategori idiofoni:

Membranofoni[sunting | sunting sumber]

Kebanyakan instrumen perkusi yang dikenal sebagai "drum" termasuk dalam kategori membranofoni. "Membranofoni menghasilkan suara saat membran tersebut dipukul."[1] Contoh instumen-instrumen yang termasuk dalam kategori membranofoni:

Kordofoni[sunting | sunting sumber]

Hampir semua jenis instrumen yang termasuk dalam kategori "kordofoni" didefinisikan sebagai string instrument, beberapa contoh instrumen yang termasuk dalam kategori ini adalah:

Aerofoni[sunting | sunting sumber]

Hampir semua jenis instrumen yang masuk dalam kategori "aerofoni" didefinisikan sebagai instrumen musik tiup kayu seperti saksofon, pada instrumen tersebut suara dihasilkan karena tiupan udara kedalam instrumen. Namun beberapa jenis instrumen berikut, jika digunakan dalam suatu permainan musik, dimainkan sebagai bagian dalam ensembel perkusi.

  • Whip crack
  • Sirine
  • Pistol: ledakkan pistol dikategorikan sebagai bentuk suara yang dihasilkannya.

Elektrofoni[sunting | sunting sumber]

Elektrofoni termasuk pula sebagai instrumen perkusi. Dalam konteks yang lebih sempit, setiap instrumen yang masuk dalam kategori elektrofoni membutuhkan spiker (benda yang termasuk dalam kategori "idiofoni" yang menekan udara sehingga menciptakan gelombang suara). Beberapa contoh instrumen yang termasuk dalam kategori ini adalah:

  • Komputer dan instrumen MIDI (contoh: drum machine atau zenddrum)
  • Theremin

Berdasarkan fungsi pada permainan musik atau orkestra[sunting | sunting sumber]

Pengklasifikasian berdasarkan fungsi dibedakan pada: instrumen perkusi bernada, dan instrumen perkusi tak bernada.

Sebagai contoh, beberapa instrumen perkusi (seperti Marimba dan timpani) menghasilkan suara pada intonasi yang kuat sehingga dapat memainkan melodi dan berfungsi menciptakan harmoni dalam permainan musik. Instrumen lain seperti simbal dan snare drum menghasilkan suara tak bernada.

Instrumen musik perkusi bernada[sunting | sunting sumber]

Instrumen perkusi dalam kelompok ini kadang-kadang disebut sebagai "tuned", "pitched" atau sederhananya "pit".

Contoh instrumen perkusi bernada:

Instrumen musik perkusi tak bernada[sunting | sunting sumber]

Instrumen yang termasuk dalam kategori ini kadang-kadang disebutkan sebagai "non-pitched", "unpitched", atau "untuned". Fenomena atas ini muncul disebabkan suara yang dihasilkan oleh instrumen memiliki frekuensi yang kompleks sehingga tidak dapat ditentukan sebagai sebuah nada.

Contoh instrumen perkusi tak bernada:

Bedasarkan kelaziman menurut pengetahuan umum[sunting | sunting sumber]

Meskipun sulit untuk mendefinisikan arti dari "pengetahuan umum", terdapat beberapa instrumen yang digunakan oleh perkusionis dan komposer dalam permainan musik yang tidak dapat layak dimasukkan sebagai sebuah instrumen musik . Karenanya, untuk membedakan instrumen satu dengan lainnya adalah berdasarkan penerimaan dan pertimbangan dari pendengar secara umum.

Contoh, banyak kalangan menganggap anvil, brake drum, atau kaleng drum yang digunakan untuk menampung minyak sebagai instrumen musik, meski benda-benda tersebut cukup sering digunakan oleh komposer dan perkusionis dalam musik modern yang ada saat ini.

Beberapa jenis instrumen musik perkusi yang termasuk dalam kategori ini adalah:

Populer[sunting | sunting sumber]

Kurang populer[sunting | sunting sumber]

  • Sapu
  • Pot bunga
  • Botol galon
  • Kaleng minuman
  • Pipa besi
  • Tas plastik
  • Kereta belanja
  • Roda sepeda
  • Bebatuan

Berdasarkan Adat istiadat/tradisi[sunting | sunting sumber]

Diskusi atas instrumen perkusi terkait dengan budaya asal atas instrumen tersebut merupakan hal yang tidak umum dilakukan karena cenderung akan membuat pemisahan divisi atara instrumen yang masuk dalam kategori "umum" atau "modern", dengan instrumen tradisional yang memiliki kegunaan atau nilai sejarah yang kuat pada tradisi masyarakat ataupun suku bangsa tertentu.

Instrumen perkusi tradisional[sunting | sunting sumber]

Beberapa jenis instrumen perkusi yang termasuk dalam kategori ini adalah:

  • Berimbau
  • bodhrán
  • Bombo legüero
  • Cajon
  • Dhol
  • Dholak
  • Djembe
  • Gamelan
  • Kolintang
  • Kpanlogo
  • Lagerphone
  • Latin percussion
  • Marimbula
  • Pogo cello
  • Steelpan
  • Thavil
  • Urumee
  • Udukai
  • Mridangam
  • Taiko
  • Timbal
  • Tonbak

Drum umum[sunting | sunting sumber]

Kategori berikut mencakup instrumen-instrumen yang populer dan luas digunakan di dunia:

Fungsi[sunting | sunting sumber]

Instrumen musik perkusi tidak hanya dimainkan sebagai pengiring/ritmis, melainkan pula sebagai melodi dan memainkan harmoni.

Perkusi umum dianggap sebagai "tulang punggung", atau "jantung" dari sebuah pertunjukan musik, dalam permainan sering kali dikolaborasikan bersama instrumen bass. Pada musik jazz dan musik populer, bassis dan drummer sering kali dikelompokkan sebagai seksi ritmis. Kebanyakan musik-musik klasik yang ditulis untuk penampilan sebuah orkestra penuh sejak Zaman Haydn dan Mozart menggunakan alat-alat musik string, tiup kayu, dan tiup logam. Namun, sering kali setidaknya sepasang timpani diikutsertakan di dalamnya, meskipun tidak digunakan secara aktif dalam keseluruhan pertunjukkan (hanya mengisi bagian-bagian tertentu). Pada abad ke delapan belas dan sembilan belas, jenis instrumen musik perkusi yang digunakan mulai beragam seperti triangle dan simbal, meski masih berfungsi seperti halnya timpani, untuk memberi penekanan pada bagian tertentu dalam musik. Barulah pada abad ke dua puluh instrumen musik perkusi mulai sering digunakan dalam pertunjukkan musik-musik klasik.

Dalam setiap jenis musik, perkusi memainkan peranan yang cukup penting. Dalam pertunjukkan marching band, perkusi digunakan sebagai penjaga tempo, dan beat yang memungkinkan para pemain berjalan secara serempak dan dalam irama dan kecepatan yang sama. Dalam musik jazz klasik, pendengar dapat dengan segera membedakan jenis ritme dari hi-hat atau bunyi simbal saat kata "swing" diucapkan. Dalam kultural musik yang lebih populer, hampir tidak mungkin untuk menamakan tiga atau jenis irama pada musik rock, hip-hop, rap, funk atau bahkan soul karena pola permainan perkusi tidak memiliki irama dengan beat yang sama.

Disebabkan ragam jenis instrumen perkusi yang luas, tidak jarang ditemukan ensembel musik besar dengan keseluruhan instrumen yang dimainkannya adalah instrumen perkusi. Ritmis, melodi, dan harmoni semua muncul dan hidup dalam penampilan tersebut, dan sering kali merupakan pertunjukan yang menarik.

Rujukan[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b Gary D. Cook, Teaching Percussion, p.2, 3rd edn, 2006, Thomson Schirmer, ISBN 0-534-50990-8

Bacaan lanjutan[sunting | sunting sumber]

  • Gary Cook, Teaching Percussion, 1988
  • James Blades, Percussion Instruments and Their History, 1970

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Pranala luar[sunting | sunting sumber]