Imas Aryumningsih

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Imas Aryumningsih
Bupati Subang ke-8
Masa jabatan
11 April 2016 – 19 Desember 2018
(Pelaksana Tugas sampai 8 Juni 2017)
GubernurAhmad Heryawan
Ridwan Kamil
Sebelum
Pendahulu
Ojang Sohandi
Pengganti
Ruhimat
Sebelum
Wakil Bupati Subang ke-4
Masa jabatan
19 Desember 2013 – 11 April 2016
PresidenJoko Widodo
GubernurAhmad Heryawan
Informasi pribadi
Lahir19 Agustus 1951 (umur 72)
Subang, Jawa Barat
KebangsaanIndonesia
Partai politikPartai Golongan Karya
Suami/istriH. Oe Cardinata
Anak1
Alma materUniversitas Al-Ghifari
ProfesiPengusaha
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Hj. Imas Aryumningsih, S.E. (lahir 19 Agustus 1951) adalah seorang politisi dan Koruptor yang berasal dari Kabupaten Subang. Namanya mulai terdengar ketika ia mencalonkan diri sebagai Bupati pada Pilkada Subang tahun 2008, tetapi ia gagal. Pada tahun 2013, ia berhasil menjabat sebagai Wakil Bupati Subang untuk masa bakti 2013-2018 berpasangan dengan Ojang Sohandi sebagai bupatinya. Pada tanggal 11 April 2016, ia otomatis menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt.) Bupati Subang, karena Bupati Ojang Sohandi ditetapkan sebagai tersangka dalam operasi tangkap tangan yang dilaksanakan oleh KPK, dalam upaya suap pengamanan kasus korupsi BPJS Subang tahun 2014.[1]

Kehidupan pribadi[sunting | sunting sumber]

Imas Aryumningsih adalah putri ke 2 dari 6 bersaudara hasil pernikahan pasangan H. Sulaeman dan Hj. Unengsih. Imas Aryumningsih menikah dengan H. Oe Cardinata dan di karuniai 3 orang putra yakni, dr. Ariya Nata Susanda, Agus Jayadinata (Alm), dan Ariya Mohammad Darwis (Alm). Diawali sebagai pedagang beras, Imas kemudian mencoba keberuntungannya di dunia konstruksi. Sebagai pemborong yang telah menangani proyek-proyek penting di Kabupaten Subang maupun di luar. Semuanya mengalir secara alamiah, meskipun saat melakoninya tidak semudah yang dibayangkan. Semakin sukses dan di kenal masyarakat, akhirnya ia berlabuh dalam dunia politik.[2]

Karier politik[sunting | sunting sumber]

Kehadiran Imas di panggung politik bukan sekadar euforia demokrasi yang sekarang ini tengah mewabah di semua kalangan, apalagi sekadar tuntutan mencari hajat hidup, atau untuk memenuhi ambisi politik dan kekuasaan. Ia hadir di pentas politik karena terdorong oleh bisikan hati melihat ketidakadilan dan kenistaan pada diri rakyat akibat tumbal kekuasaan. Oleh karena itu tak ada cara lain, Ia akan berjuang untuk memegang kendali kepemimpinan di pemerintahan. Sebagai wanita, tentu saja Imas akan memperjuangkan kaumnya dan memberikan tempat sesuai kapasitas dan kapabilitasnya.[3] Hal ini terbukti pada Pilkada Subang 2008, Imas menggandeng Primus Yustisio untuk mencalonkan diri sebagai bupati dan wakil bupati Subang periode 2008-2013. Namun Imas-Primus dikalahkan oleh pasangan incumbent yang meraih persentase suara sedikit lebih besar di atas suara dirinya. Lima tahun berikutnya pada Pilkada Subang 2013, Imas kembali mencalonkan diri. Kali ini ia berada di posisi calon wakil bupati bersama mantan lawannya Ojang Sohandi yang terlebih dulu menggantikan Eep Hidayat di kursi jabatan bupati untuk sisa masa jabatan 2008-2013. Hasil Pilkada Subang 2013 memenangkan pasangan Ojang-Imas sebagai bupati dan wakil bupati terpilih masa bakti 2013-2018. Pada 11 April 2016, Imas menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt.) Bupati dikarenakan Bupati Ojang Sohandi ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK, dalam upaya suap pengamanan kasus korupsi BPJS Subang tahun 2014.

Riwayat pendidikan[sunting | sunting sumber]

Riwayat Organisasi dan Jabatan[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

Pranala luar[sunting | sunting sumber]

Jabatan politik
Didahului oleh:
Ojang Sohandi
Bupati Subang
2016–2018
Diteruskan oleh:
Ruhimat
Wakil Bupati Subang
2013–2016
Diteruskan oleh:
Agus Masykur Rosyadi