Hubairah bin Abi Wahab

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Hubairah bin Abi Wahab adalah salah satu musuh Nabi Muhammad dari kalangan Suku Quraisy. Ia merupakan kerabat dekat dari Nabi Muhammad dan Ali bin Abi Thalib. Pekerjaan utama dari Hubairah bin Abi Wahab sebagai pedagang dan penyair. Selama masa kenabian Muhammad, Hubairah bin Abi Wahab ikut serta dalam Pertempuran Uhud dan Pertempuran Khandaq.

Keluarga[sunting | sunting sumber]

Nama lengkap dari Hubairah bin Abi Wahab adalah Hubairah bin Abi Wahab bin Umar.[1] Hubairah bin Abi Wahab merupakan anggota keluarga dari Bani Makhzum.[2] Hubairah bin Abi Wahab menikah dengan Ummi Hani binti Abu Thalib.[3] Pernikahan keduanya terjadi pada masa jahiliah.[4] Dari pernikahan dengan istrinya, Hubairah bin Abi Wahab memiliki empat anak yaitu Amr, Ja'dah, Hani dan Yusuf.[5] Ummi Hani binti Abi Thalib sendiri adalah saudara dari Ali bin Abi Thalib.[6]

Pekerjaan[sunting | sunting sumber]

Hubairah bin Abi Wahab adalah seorang kaya raya yang bekerja sebagai pedagang.[1] Selain itu, ia dikenal sebagai salah satu penyair di kalangan suku Quraisy.[7]

Peperangan[sunting | sunting sumber]

Hubairah bin Abi Wahab merupakan salah satu keluarga dan kerabat dekat dari Nabi Muhammad. Namun, ia menolak dakwah yang disampaikan olehnya.[8] Hubairah bin Abi Wahab mengikuti Pertempuran Uhud. Selama pertempuran, ia membunuh Khaitsamah bin al-Harits.[9]

Hubairah bin Abi Wahab juga ikut serta dalam Pertempuran Khandaq sebagai sebagai sekutu suku Quraisy.[10] Dalam pertempuran ini, Hubairah bin Abi Wahab tergabung dalam pasukan kavaleri.[11] Ia menjadi pemimpin pasukan kavaleri. Selama masa pengepungan, ia bertugas mencari parit yang galiannya sempit dan dapat diseberangi.[12] Selama Perang Khandaq, Hubairah bin Abi Wahab juga melakukan patroli harian secara bergantian.[13] Ia melakukannya dengan Abu Sufyan, Khalid bin Walid, Amru bin Ash, Ikrimah bin Abu Jahal dan terakhir Dhirar Ibnul Khatthab.[14]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b Hefni, Azizah (2016). Agungnya Taman Cinta Sang Rasul. Yogyakarta: Saufa. hlm. 52. ISBN 978-602-279-217-8. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-03-06. Diakses tanggal 2023-02-01. 
  2. ^ al-Andalusi, Ibnu Hazm (September 2018). Kurnianto, Fajar, ed. Intisari Sirah Nabawiyah: Kisah-Kisah Penting dalam Kehidupan Nabi Muhammad. Diterjemahkan oleh Aunullah, Indi. Tangerang Selatan: PT Pustaka Alvabet. hlm. 241. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-03-06. Diakses tanggal 2023-02-01. 
  3. ^ Al Hakim, Imam. Al-Mustadrak: Hadits-Hadits Shahih yang Dihimpun oleh Al Hakim yang Tidak Tercantum dalam Shahih Al Bukhari dan Muslim (PDF). Pustaka Azzam. hlm. 184. 
  4. ^ Saliim, Muhammad Ibrahim (2002). Perempuan-Perempuan Mulia di Sekitar Rasulullah. Jakarta: Gema Insani Press. hlm. 8. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-03-06. Diakses tanggal 2023-02-01. 
  5. ^ Ezokanzo, T., dan Tri, R. 33 Kisah princess Muslimah Sejati. Bhuana Ilmu Populer. hlm. 192. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-03-06. Diakses tanggal 2023-02-01. 
  6. ^ Al Thahthawi, 'Abdul 'Al (April 2016). 150 Kisah 'Ali bin Abi Thalib. Bandung: PT MIzan Pustaka. hlm. 73. ISBN 978-602-418-012-6. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-03-06. Diakses tanggal 2023-02-01. 
  7. ^ Adonis (2007). Arkeologi Sejarah-Pemikiran Arab-Islam Volume 1. Bantul: LKiS Yogyakarta. hlm. 178. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-03-06. Diakses tanggal 2023-02-01. 
  8. ^ Wijaya, Aksin (November 2022). Baiquni, Ahmad, ed. Sejarah Kenabian. IRCiSoD. hlm. 152. ISBN 978-623-5348-39-1. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-03-06. Diakses tanggal 2023-02-01. 
  9. ^ Al-Qaradhawi, Yusuf (2013). Fiqh Jihad: Membetulkan Jalan yang Terpesong. Diterjemahkan oleh Fadzil, Fauwaz. PTS. Islamika SDN. BHD. hlm. 2069. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-03-06. Diakses tanggal 2023-02-01. 
  10. ^ Rostiana, Ita (2009). "Dukungan Ali bin Abi Thalib terhadap Dakwah Rasulullah" (PDF). Jurnal Dakwah. X (2): 129–130. Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2023-02-01. Diakses tanggal 2023-02-01. 
  11. ^ Abdullah, Rachmad (Desember 2017). Tinta Emas Sejarah: Perseteruan Ahlul Haq Melawan Ahlul Bathil Sejak Nabi Adam hingga Abad 14 H. Solo: Al-Wafi Publishing. hlm. 153. ISBN 978-979-1093-48-4. 
  12. ^ Anwar, Kaha (2022). Orang-Orang yang Memusuhi Nabi Muhammad. Yogyakarta: Laksana. hlm. 40. ISBN 978-623-327-268-1. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-03-06. Diakses tanggal 2023-02-01. 
  13. ^ Quthb, Sayyid (2004). Tafsir fi Zhilalil-Qur'an di Bawah Naungan Al-Qur'an Jilid 8. Gema Insani Press. hlm. 44. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-03-06. Diakses tanggal 2023-02-01. 
  14. ^ Quthb, Sayyid (2004). Tafsir fi Zhilali-Qur'an di Bawah Naungan Al-Qur'an Jilid 9. Jakarta: Gema Insani Press. hlm. 235. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-03-06. Diakses tanggal 2023-02-01.