Hokiantea

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Hokiantea
Klasifikasi ilmiah
Domain:
Kerajaan:
(tanpa takson):
(tanpa takson):
(tanpa takson):
(tanpa takson):
Ordo:
Famili:
Genus:
Spesies:
Ehretia microphylla

Sinonim[1]
  • Carmona heterophylla Cav.
  • Carmona microphylla (Lam.) G.Don
  • Carmona retusa (Vahl) Masam.
  • Cordia coromandeliana Retz. ex A.DC.
  • Cordia retusa Vahl
  • Ehretia buxifolia Roxb.
  • Ehretia coromandeliana Retz. ex A.DC.
  • Ehretia dentata Courchet ex Gagnep.
  • Ehretia heterophylla Spreng.
  • Ehretia monopyrena Gottschling & Hilger
  • Lithothamnus buxioides Zipp. ex Span.

Hokiantea, Hokianti, atau teh fukian (bahasa Inggris: Fukien tea, nama Ilmiah: Ehretia microphylla, sinonim: Carmona Retusa) adalah tumbuhan semak atau pohon kecil bercabang banyak. Biasanya tumbuh setinggi 1–4 meter, tetapi sesekali spesies ini mencapai tinggi hingga 10 meter.

Tumbuhan ini termasuk dalam 10 besar tanaman obat yang sangat potensial di Filipina, dan dengan demikian industri skala kecil telah berkembang di sana.

Kadang-kadang ditanam, terutama di Asia Tenggara, untuk daun yang digunakan sebagai pengganti teh dan untuk tujuan pengobatan.

Hokiantea juga sering ditanam sebagai tanaman hias atau tanaman pagar, dan merupakan subjek yang populer untuk bonsai.[2]

Karakteristik[sunting | sunting sumber]

Hokiantea di alam liar lebih menyukai habitat terbuka, kering, dan cerah seperti semak belukar pada umumnya. Ia juga seperti vegetasi semak lainnya yang menghuni hutan jati pada ketinggian rendah dan sedang dengan kondisi tanah berpasir dan semak belukar. Tumbuhan ini bisa berbunga sepanjang tahun.

Kegunaan[sunting | sunting sumber]

  • Rebusan daunnya digunakan sebagai pengganti teh.
  • Daunnya berkhasiat antidiare, penurun panas, dan sebagai obat perut.
  • Akarnya dianggap sebagai penangkal keracunan nabati dan sebagai alternatif untuk kakeksia dan sifilis.
  • Selain itu, secara tradisional digunakan untuk menghentikan pendarahan akibat gigitan ular beludak sisik gergaji spesies Echis carinatus.
  • Akarnya dilaporkan digunakan untuk membersihkan tubuh setelah melahirkan.
  • Asam rosmarinat, yakni turunan asam fenilakrilat yang ada di dalamnya, adalah penghambat pelepasan histamin yang diketahui dan ekstrak metanol daunnya telah menunjukkan sifat pelepasan antihistamin yang kuat.
  • Dalam sebuah percobaan di Filipina, tablet dari daun keringnya diketahui mengurangi pembentukan eritrosit polikromatik mikronukleasi yang diinduksi oleh mitomisin C, tetrasiklin, dan dimetilnitrosamin. Dalam percobaan ini menunjukkan bahwa tablet ini memiliki aktivitas antimutagenik.
  • Tumbuhan ini bisa ditanam sebagai tanaman hias, khususnya sebagai bahan populer untuk pembuatan bonsai.

Budidaya[sunting | sunting sumber]

Cara mudah untuk membudidayakan tumbuhan ini adalah dengan setek yang sebaiknya dilakukan dari pucuk berdaun muda. Akarnya berkembang perlahan selama 1–2 bulan ke depan.

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b "Ehretia microphylla Lam". Plants of the World Online. Royal Botanic Gardens, Kew. Diakses tanggal 2018-11-07. 
  2. ^ Sam (28 Desember 2019). "Ciri Ciri Pohon Hokianti (Ehretia microphylla) Di Alam Liar". ciriciripohon.com. Diakses tanggal 25 Januari 2024.