Hermina Sutami

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Prof. Dr. Hermina Sutami (lahir 15 Februari 1957) adalah guru besar bahasa Mandarin di Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia.

Pendidikan[sunting | sunting sumber]

  • 1975: S-1 Sejarah Cina, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Indonesia
  • 1992: S-2 Linguistik Mandarin, Universitas Indonesia dan Universitas Leiden
  • 1999: S-3 Linguistik Mandarin, Universitas Indonesia

Pengalaman mengajar[sunting | sunting sumber]

Pengalaman mengajar dilakukannya sejak tahun 1983 dengan menjadi instruktur bahasa Mandarin di Sekolah Bahasa Polri (1983). Setelah itu, ia menjadi instruktur bahasa Mandarin di Departemen Kehakiman (1986) dan di BAKIN (2010—2011).

Selain menjadi dosen tetap di Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Indonesia, ia pernah menjadi dosen tamu di College of Foreign Languages, Peking University, Beijing, RRT (2000-2001) dan di Language at Faculty of Letters and Philosophy, Istituto Universitario Orientale, Italia (2002). Ia juga menjadi konsultan bahasa Mandarin di SMA Charitas, Jakarta Selatan (2006—2008) dan di pendidikan sekolah Prince’s, Tangerang.

Di Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Indonesia, ia menjadi dosen Bahasa Mandarin, Linguistik Sinika (fonologi, morfologi, sintaksis, dan pragmatik), dan Pengajaran Kemahiran Bahasa Mandarin (sampai sekarang).

Pengalaman lain[sunting | sunting sumber]

Keahliannya di bidang pengajaran menjadikannya terlibat dalam Tim Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) tentang Penyusunan SKL dan Tim Standar Isi Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah dalam kegiatan penyempurnaan Standar Isi Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah (2010-2011). Selain itu, ia juga menjadi penyusun bank soal dari unsur Lembaga Sertifikasi Kompetensi di Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal, Kementerian Pendidikan Nasional (2011).

Jabatan yang pernah diembannya berkaitan dengan keahliannya adalah sebagai Ketua Lembaga Sertifikasi Kompetensi Bahasa Mandarin Indonesia. Selain itu, meskipun ahli dalam bahasa Mandarin, ia juga mempunyai kepedulian terhadap bahasa dan sastra Indonesia. Hal itu ditunjukkan dengan tulisannya dalam seminar yang mengangkat bahasa dan sastra Indonesia serta jabatannya sebagai Kepala Laboratorium Leksikologi dan Leksikografi Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia (1997—2012).

Pranala luar[sunting | sunting sumber]