Gudus

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Beberapa gudus di benteng bukit Perkemahan Inggris di Herefordshire

Dalam arsitektur benteng, gudus adalah konstruksi sepanjang embarang atau dinding yang menjadi bagian dari batas pertahanan sebuah kastil, benteng bukit, pemukiman, atau situs berbenteng lainnya. Biasanya bagian atasnya lebar dan terbuat dari tanah galian dan/atau kriya batu .[1] [2]

Benteng awal[sunting | sunting sumber]

Banyak jenis benteng awal, dari prasejarah hingga Abad Pertengahan Awal, menggunakan gudus tanah yang biasanya dikombinasikan dengan parit eksternal untuk mempertahankan batas luar situs atau pemukiman yang dibentengi. [2] Benteng bukit, dan benteng lingkar semuanya memanfaatkan pertahanan parit dan gudus, dan merupakan ciri khas benteng melingkar . Gudus dapat diperkuat dan ditinggikan dengan menggunakan embarau .

Jenis benteng[sunting | sunting sumber]

Komposisi dan desain suatu gudus bervariasi dari gundukan tanah dan batu sederhana, yang dikenal sebagai benteng pembuangan, hingga pertahanan tanah dan kayu yang lebih kompleks (benteng kotak dan benteng bertali kayu), serta benteng dengan revetmen batu. [2] Salah satu jenis tertentu, yang umum di Eropa Tengah, menggunakan tiang dari tanah, batu, dan kayu untuk membentuk Pfostenschlitzmauer atau "dinding tiang". Benteng vitrifikasi terdiri dari batu yang kemudian dibakar, kemungkinan untuk meningkatkan kekuatannya. [2]

Benteng klasik[sunting | sunting sumber]

Selama era klasik, masyarakat menjadi cukup canggih untuk membuat gudus tinggi dari batu atau batu bata, dilengkapi dengan anjungan atau tembok untuk para pembela HAM untuk melemparkan misil dan tembok pembatas untuk melindungi mereka dari misil yang dilemparkan oleh penyerang. Contoh gudus batu klasik yang terkenal termasuk Tembok Hadrian dan Tembok Konstantinopel .

Signifikansi arkeologis[sunting | sunting sumber]

Selain signifikansi arkeologis dari gudus tersebut dalam menunjukkan perkembangan taktik dan teknologi militer, situs-situs ini sering kali memuat area bersejarah yang menunjukkan kondisi lokal pada saat benteng tersebut dibangun. [2]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Friar, Stephen (2003). The Sutton Companion to Castles, Sutton Publishing, Stroud, 2003, p. 241. ISBN 978-0-7509-3994-2
  2. ^ a b c d e Darvill, Timothy (2008). Oxford Concise Dictionary of Archaeology, 2nd ed., Oxford University Press, Oxford and New York, p. 376. ISBN 978-0-19-953404-3.