Gelisol

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Gelisol (Latin: Gelare bermakna "untuk membekukan") adalah tanah beku abadi yang ada pada daerah yang sangat dingin karena didalamnya terdapat kandungan Permafrost (lapisan bahan membeku permanen terletak di atas solum tanah) sampai kedalaman 2 meter (sekitar enam kaki) dari permukaan tanah dan dapat dicirikan dengan adanya lapisan es (suhu tanah di bawah 0 °C [32 °F]). Gelisol hanya ditemukan pada beberapa daerah di Kutub Utara, seperti Kanada, Rusia, dan Alaska.

Gelisol merupakan tanah yang rapuh dan mudah terkikis karena letaknya yang berdekatan dengan es kutub. Luas tanah Gelisol sekitar 11 juta km2 atau 9% dari luas permukaan bumi, populasi terendah dari semua jenis ordo tanah. Gelisol menjadi salah satu indikator untuk menunjukkan adanya tanda dari pemanasan global. Suhu tanah Gelisol cukup rendah sehingga proses pembentukannya sangat lambat. Gelisol tidak sama dengan Entisol, Histosol, Inseptisol, dan Vertisol karena adanya tambahan lapisan es.[1]

Sebagian besar Gelisol berwarna hitam atau coklat tua. Secara kimia, Gelisol sangat tidak subur karena kandungan nutrisi di dalamnya, khususnya kalsium dan kalium sangat mudah larut di atas lapisan es. Disebabkan proses pembentukan tanahnya yang sangat lambat, sebagian Gelisol menyimpan karbon organik dalam jumah besar. Gelisol sensitif terhadap aktivitas manusia karena tanahnya membeku.[2]

Subordo Gelisol[sunting | sunting sumber]

Subordo Gelisol ada 3, yaitu:

  1. Histels, jenis Gelisol yang dapat ditemukan di atas bahan sinderi, fragmental atau batuapung dan di bawah solum langsung terdapat kontak densik, litik atau paralitik; memiliki bahan tanah organik setebal 40 cm; dan mencapai kedalaman sampai 50 cm. Histels dibagi menjadi 5 bagian, yaitu Folistels, Glacistels, Fibristels, Himistels, dan Sapristels.
  2. Turbels, jenis Gelisol yang hanya mempunyai satu horison atau lebih. Terjadi akumulasi bahan organik, pasir dan pecahan batuan yang terletak diatas bahan permafrost. Turbels dibagi menjadi 7 bagian, yaitu Histoturbels, Aquiturbels, Anhyturbels, Molliturbels, Umbriturbels, Psammoturbels, dan Haploturbels.
  3. Orthels, jenis Gelisol yang tidak mempunyai sifat-sifat khusus seperti 2 jenis gelisol di atas. Orthels dibagi menjadi 8 bagian, yaitu Historthels, Aquorthels, Anhyorthels, Mollorthels, Umbrorthels, Argiorthels, Psammorthels, dan Haplorthels.[3]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ "Gelisol | soil". Encyclopedia Britannica (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-04-07. Diakses tanggal 2021-09-04. 
  2. ^ "Gelisols | Soil & Water Systems | University of Idaho". www.uidaho.edu. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-06-02. Diakses tanggal 2021-09-04. 
  3. ^ Fiantis, Dian. Morfologi dan Klasifikasi Tanah (PDF). Padang: Lembaga Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (LPTIK) Universitas Andalas. hlm. 271. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2021-12-05. Diakses tanggal 2021-09-04.