Lompat ke isi

Fitofarmakologi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Fitofarmakologi adalah sebuah istilah yang digunakan untuk menjelaskan sebuah bidang studi terkait efek farmakologi dari tumbuhan. Istilah ini pertama kali digunakan oleh Ilmuwan Rusia David Macht pada tahun 1930an untuk menjelaskan efek obat-obatan untuk digunakan pada tumbuhan.[1] Istilah ini lalu berkembang menjadi sebuah cabang ilmu farmakologi dengan menekankan efek farmakologi dari senyawa yang didapatkan dari tumbuhan. Pada tahun 1930an, Macht menggunakan istilah zoofarmakologi ketika senyawa tersebut diterapkan ke hewan dan manusia.

Manfaat penggunaan tumbuhan sebagai obat karena evolusi bersama selama jutaan tahun antara tumbuhan dan hewan telah melahirkan interaksi pemanfaatan senyawa yang saling mendukung sistem kehidupan masing-masing. Banyak resep obat-obatan saat ini diturunkan dari senyawa yang dihasilkan tumbuhan, seperti aspirin dan opium.

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ David Macht, "Phytopharmacological reactions of normal, toxic and atoxic sera" Diarsipkan 2022-07-22 di Wayback Machine., Proceedings of the National Academy of Sciences (USA), vol. 22, pp. 384-389, 1936.

Bahan bacaan terkait

[sunting | sunting sumber]
  • Thomas S.C. Li, Medicinal Plants: Culture, Utilization and Phytopharmacology, (CRC Press, 2000).
  • van Wyk & Wink, Medicinal Plants of the World, (Timber Press, ISBN 0-88192-602-7)
  • Kokate C.K et al., Pharmacognosy, (NIRALI PRAKASHAN, PUNE)
  • Blumenthal, M., 1996, A New Regulatory for Herbs as Traditional medicines: A riview of the American Botanical Council's Traditional Medicine Research Project, USP open conference on botanicals for medicinal and dietary uses: standards and information issues, pp 4-6, The United States Pharmacopeial Convention, Inc, Maryland
  • Friebolin, H., 2005, Basic One-and Two-Dimensional NMR Spectroscopy, Fourth, Completely Revised and Updated Edition, Wiley-VCH Verlag Gmbh & Co. KgaA, weinheim, Germany
  • Grimminger, W., 1996, Quality Requirements for Herbal Drugs That Contain Minimally Processed Plant Material, USP open conference on botanicals for medicinal and dietary uses: standards and information issues, P 7-13, The united States Pharmacopeial Convention, Inc, Maryland
  • http://mot.farmasi.ugm.ac.id/files/33Edisi%20khusus%20des%2006_bu%20mae.pdf Diarsipkan 2015-06-16 di Wayback Machine.
  • Siverstein, R. M. Bassler, G. C., and Morrill, T. C., 1981, Spectrometric Identification of Organic Compounds, John Wilry & sons, New York
  • Sticher, O., 1996, Challenge in the Standardization and Quality Control of Natural Product, USP Open Conference on Botanicals of Medicinal and Dietary Uses: Standards and information issues, p.91-95, The United States Pharmacopeial Convention, Inc, Maryland.
  • Wahyuono, s., 2005, Dari Obat Tradisional ke Obat Modern, Simposium dan Seminar Pengembangan Obat Tradisional Indonesia, Fakultas Farmasi-UGM, Yogyakarta