Djazuli Kuris
Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. |
Djazuli Kuris | |
---|---|
Wali Kota Pagar Alam ke-1 | |
Masa jabatan 5 Februari 2003 – 23 April 2013 Penjabat: 2001 – 5 Februari 2003 | |
Gubernur | Syahrial Oesman Mahyuddin N.S. Alex Noerdin |
Wakil | Budiarto (2003–08) Ida Fitriati (2008–13) |
Informasi pribadi | |
Lahir | Pagar Alam, Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan, Indonesia | 20 Agustus 1950
Meninggal | 8 September 2021 Pagar Alam, Sumatera Selatan, Indonesia | (umur 71)
Partai politik | Golongan Karya |
Suami/istri | Rohani |
Anak | 3, termasuk Novirzah |
Alma mater | APDN Palembang Universitas Brawijaya Universitas Bengkulu |
Pekerjaan | Pegawai Negeri Sipil Politikus |
Sunting kotak info • L • B |
Drs. H. Djazuli Kuris, M.M. (20 Agustus 1950 – 8 September 2021) adalah seorang politikus dan birokrat asal Indonesia yang pernah menjabat sebagai Wali Kota Pagar Alam selama dua periode, yaitu pada tahun 2003–2008 & 2008–2013.
Dalam Pilkada Pagar Alam 2003, ia menggandeng Budiarto yang merupakan kakak kandung dari anggota DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra periode 2009–2014, Nur Iswanto.
Sedangkan periode 2008-2013, ia berpasangan dengan Ida Fitriati. Djazuli merupakan bapak dari Wakil Wali Kota Pagar Alam periode 2013-2018, Novirzah.
Asal Usul
[sunting | sunting sumber]Kelahiran
[sunting | sunting sumber]Djazuli Kuris dilahirkan pada 20 Agustus 1950. Ia berasal dari Desa Penantian, Kecamatan Jarai, Kabupaten Lahat.
Karier birokrat
[sunting | sunting sumber]Ia memulai kariernya sebagai Camat Pagar Alam. Sejak Pagar Alam resmi sebagai daerah otonomi baru (DOB) pada tahun 2001 ia ditunjuk oleh Menteri Dalam Negeri sebagai Caretaker Wali kota Pagar Alam hingga tahun 2003.
Karier politik
[sunting | sunting sumber]Karier politiknya dimulai ketika ia menjabat sebagai Ketua Umum Partai Golongan Karya Kota Pagar Alam.
Pasca menjadi Wali Kota
[sunting | sunting sumber]Pada tahun 2013 ia akan mencalonkan dirinya sebagai Gubernur Sumatera Selatan hingga 2018. Namun pada akhirnya, ia dinyatakan gagal oleh KPU pada tahap verifikasi.
Setahun kemudian, ia juga akan mencalonkan dirinya sebagai Anggota DPR-RI Sumsel dari Partai Golongan Karya untuk periode 2014-2019 akan tetapi ia gagal lagi, karena jumlah perolehan suara yang diraih masih kurang.
Peristiwa penting saat menjabat
[sunting | sunting sumber]- Pembangunan Bandara Atung Bungsu, di Kelurahan Atung Bungsu, Kecamatan Dempo Selatan
- Pembangunan Tangga Seribu, namun sayang seribu sayang pada saat SBY terpilih menjadi Presiden RI ke-6 proyek ini justru dihentikan pengerjaannya (sekarang baru berjumlah ±120 tangga). Tujuannya untuk menghubungkan kaki Gunung Dempo dengan titik nol pendakian.
- Pembangunan Villa Pagar Alam, tempat menginap bagi pariwisata / siapa saja yang berkunjung ke Gunung Dempo. Namun sejak kepemimpinannya beralih ke dr. Hj. Ida Fitriati, justru tempat ini jarang diurus.
Meninggal
[sunting | sunting sumber]Djazuli meninggal dunia di rumahnya sendiri yang berada di Jl. Air Perikan, Pagar Alam pada 8 September 2021 dalam usia 71 tahun.[1]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Beni, M. Syah (8 September 2021). "BREAKING NEWS : Mantan Walikota Pagaralam, H Djazuli Kuris Meninggal Dunia". Tribunnews.com. Diakses tanggal 11 September 2021.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- Daftar Riwayat Hidup Djazuli Kuris Diarsipkan 2021-09-11 di Wayback Machine.