Dewi Antakawulan

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Dewi Antakawulan merupakan permaisuri Prabu Barata, raja Ayodya. Alkisah sang dewi Antakawulan masih enggan menuruti Prabu Barata apabila Prabu Barata belum sanggup menerjemahkan maksud dari kata – kata “panas apa yang mampu mengungguli panasnya mentari dan lain lain?”. Teka – teki tersebut tidak sanggup dijawab Prabu Barata, namun malah dijawab oleh Leksmana Murdaka.

Dewi Antakawulan berbalik ingin disunting Leksmana Murdaka dan terus berusaha mendapatkan hatinya. Namun, sang Leksmana Murdaka tak menyukai kehidupan duniawi. Kesempatan ini dipakai Arjuna atau Kurusrestha atau Prabu Kiritin untuk berpura – pura jadi Leksmana Murdaka. Akhirnya Arjuna atau Kurusrestha atau Prabu Kiritinlah yang menyunting Dewi Antakawulan.

Sejatinya Dewi Antakawulan ini ialah penyamaran wahyu ketentraman yang menyatu dengan Arjuna (Kurusrestha). Dewi Antakawulan adalah istri ke – 11 Arjuna. Dewi Antakawulan dikaruniai anak Bambang Antakadewa sedangkan Dewi Supraba berputra Bambang Prabakusuma, Dewi Wilutama berputra Bambang Wilugangga, Dewi Warsiki tidak diketahui putranya dan Dewi Surendra juga tidak diketahui putranya.

Kemudian Dewi Gagarmayang juga tidak diketahui putranya, Dewi Tunjungbiru tidak diketahui putranya, Dewi Leng – Leng Mulat tidak diketahui putranya, Dewi Citranggada berputra Bambang Babruwahana, Dewi Lestari tidak berputra, Dewi Larawangen tidak berputra, Endang Retno Kasimpar tidak berputra, Dewi Citrahoyi tidak berputra dan Dewi Manukhara juga tidak berputra.