Bedibai

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Bedibai dalam bahasa Bulungan berarti turun, yang mana merupakan agenda rutin dalam kesultanan Bulungan yang biasanya dilaksanakan saat Pesta Rakyat Berau. Adapun tujuan dari diadakannya ini untuk memohon kepada yang maha kuasa untuk memberikan kesehatan dan agar terhindar dari marabahaya serta sebagai doa agar para pemimpin tetap sejahtera.

Pada 2020 lalu, digelar ritual Bedibai dalam rangka hari jadi Kota Tanjung Selor dan Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara. Ritual Bedibai digelar di sebuah bangunan kuno di Tanjung Palas, bekas kediaman Perdana Menteri Kesultanan Bulungan Datu Mansyur dan dihadiri oleh pemerintah setempat serta tokoh adat.[1] Dipercayai bahwa jika tidak melaksanakan Bedibai, sesuatu akan terjadi pada masyarakat kabupaten Bulungan (kesurupan massal bahkan sampai musibah.[2]

Perlengkapan ritual[sunting | sunting sumber]

Beberapa perlengkapan dalam ritual adat ini antara lain Mahligai, miniatur rumah kayan, biduk bebandung, biduk kayan, kelengkeng dan sesajen.

Prosesi[sunting | sunting sumber]

Ritual adat ini akan dilaksanakan dalam bahasa Bulungan dan diiringi musik dalam suasana magis. Dalam ritual ini, seorang penari, yang umumnya seorang nenek akan menarikan Tari Bangun menggunakan kipas dan diiringi musik yang akan mengitari replika biduk benandung, rumah kayan dan perlengkapan lainnya.[3] Si penari juga akan memasukan lilin yang menyala ke dalam mulut seperti seorang yang sedang merokok, hal ini mampu si penari lakukan karena dipercaya penari tersebut telah mendapat kekuatan dari roh nenek moyang. Sesekali ia menyampaikan pesan pesan leluhur agar kedepannya perayaan irau lebih baik dan meriah lagi.[4]

Akhir dari acara tersebut adalah menyampaikan perlengkapan-perlengkapan yang berisis sesajen tersebut ke beberapa lokasi yang dipercaya sebagai tempat roh-roh leluhur tersebut bersemayam antara lain di Gunung putih, sungai Belugau, lapangan Agathis, Tugu Telur pecah dan tempat lainnya.[5]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Chairunnisa, Ninis (2020-10-14). "Bedibai, Ritual Adat Kesultanan Bulungan yang Penuh Suasana Magis". Tempo. Diakses tanggal 2022-08-23. 
  2. ^ Karimulla, Mohammad (2020). ISLAM DAN KEARIFAN LOKAL (Studi Pada Masyarakat Kabupaten Bulungan Provinsi Kalimantan Utara dan Relevansinya Dengan Pendidikan) (PDF). Surabaya: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL (DISERTASI). hlm. 222.  line feed character di |title= pada posisi 67 (bantuan)[pranala nonaktif permanen]
  3. ^ Chairani, Nurrachma (2020). NASKAH PUBLIKASI BEDEDAP (PDF). YOGYAKARTA: JURUSAN TARI FAKULTAS SENI PERTUNJUKAN INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA. hlm. 6–7. 
  4. ^ "Warisan Budaya Takbenda | Beranda". warisanbudaya.kemdikbud.go.id. Diakses tanggal 2022-08-23. 
  5. ^ "Ritual Adat 'Bedibai' Dilaksanakan di Komplek Kesultanan Bulungan". Tribunkaltim.co. Diakses tanggal 2022-08-23.