Batuk darah
Loncat ke navigasi
Loncat ke pencarian
![]() | Artikel ini memberikan informasi dasar tentang topik kesehatan. Informasi dalam artikel ini boleh digunakan hanya untuk penjelasan ilmiah, bukan untuk diagnosis diri dan tidak dapat menggantikan diagnosis medis. Perhatian: Informasi dalam artikel ini bukanlah resep atau nasihat medis. Wikipedia bukan pengganti dokter. Jika Anda perlu bantuan atau hendak berobat berkonsultasilah dengan tenaga kesehatan profesional. |
Batuk darah | |
---|---|
Nama lain | Hemoptisis |
![]() | |
Bronkitis yang menyebabkan batuk darah pada umumnya. Kiri bawah: Radang bronkus dapat menyebabkan mukus berdarah. | |
Gejala | Batuk yang mengeluarkan darah atau dahak berdarah |
Penyebab | Bronkitis, tuberkulosis, kanker paru-paru |
Batuk darah atau hemoptisis adalah batuk yang mengeluarkan darah atau mukus bernoda darah. Pada batuk darah, darah ini biasanya berasal dari perdarahan pada saluran pernapasan. Darah yang dikeluarkan melalui mulut umumnya berupa darah segar. Batuk darah bisa terjadi menyertai infeksi (tuberkulosis, bronkitis, atau radang paru-paru), kanker paru-paru, dan kondisi kardiovaskular tertentu. Batuk darah dianggap parah setelah darah keluar mencapai 300 ml. Dalam kasus ini, hampir selalu ada cedera parah. Bahaya utamanya berasal dari tersedak, alih-alih perdarahan.[1]
Lihat juga[sunting | sunting sumber]
Rujukan[sunting | sunting sumber]
- ^ Sabatine, M. S. (2014). Pocket medicine: The Massachusetts General Hospital handbook of internal medicine (edisi ke-5). Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins. ISBN 978-1-4511-9378-7.
Pranala luar[sunting | sunting sumber]
Klasifikasi | |
---|---|
Sumber luar |
![]() | Artikel bertopik kedokteran atau medis ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya. |