Batu Palano, Sungai Pua, Agam

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Batu Palano
Masjid Jami' Batu Palano
Negara Indonesia
ProvinsiSumatera Barat
KabupatenAgam
KecamatanSungai Pua
Kodepos
26181
Kode Kemendagri13.06.12.2004
Luas2,96 km²
Jumlah penduduk3.027 jiwa (2017)


Batu Palano merupakan salah satu nagari yang terdapat dalam kecamatan Sungai Pua, Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Barat, Indonesia.

Berada di kaki Gunung Marapi, sehingga sangat subur. Mayoritas masyarakatnya merupakan petani (palawija).

Luas nagari ini adalah 2,96 kilometer persegi atau 7,83 persen dari luas wilayah Kecamatan Sungai Pua. Nagari ini berjarak 3 kilometer dari ibu kota kecamatan, 90 kilometer dari ibu kota kabupaten, dan 100 kilometer dari ibu kota provinsi. Nagari Batu Palano berpenduduk 3.027 jiwa (2017) terdiri dari 1.462 laki-laki dan 1.565 perempuan.

Nagari Batu Palano terdiri dari 5 jorong, yakni:

  • Giriang—giriang
  • Simpang Tigo
  • Padang Tarok
  • Simpang Ampek
  • Aceh Baru

Terdapat dua buah sekolah dasar negeri dan satu buah sekolah menengah pertama. Dari segi fasilitas kesehatan, terdapat satu buah unit puskesmas pembantu.

Terdapat beberapa objek wisata di nagari ini, antara lain Tabek Aia Asin (Kolam Air Asin), jalur pendakian Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Marapi, Rumah Pesanggrahan Bung Hatta, Eduwisata Syari'ah (petik jeruk dan sayur-sayuran), Talago, Tugu Batu Palano ( yang merupakan muasal penamaan Nagari Batupalano ), serta Taman Makam Pahlawan.[1]

Tokoh[sunting | sunting sumber]

  • Demang Loetan Datoek Rangkajo Maharadjo, politisi Volksraad (Dewan Rakyat) dari Batu Palano
  • Prof. Ris. Dr. Maizar Rahman, ahli perminyakan Indonesia, Ketua Dewan Gubernur OPEC, dan Acting Sekretaris Jenderal OPEC
  • Prof. Dr. Ir. Yandri AS M.S, Guru Besar Universitas Lampung
  • Prof. Dr. Dra. Asni Johari, M.Si, Guru Besar di Prodi Pendidikan Biologi FKIP dan Ketua Prodi S3 PMIPA Pascasarjana Universitas Jambi.
  • Prof. Dr. Ratna Sari Dewi, M.Pd, Guru Besar Bidang Ilmu Pendidikan Bahasa Inggris UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
  • H. Ir. Irsyad Hamzah, ketua KBBNI (Keluarga Besar Batu Palano Nusantara Indonesia)
  • H Dasril St Bagindo, owner Begadang Group yang memiliki Hotel Nusantara dan 6 Restoran Begadang di Provinsi Lampung

Perkumpulan[sunting | sunting sumber]

1. KBBNI (Keluarga Besar Batu Palano Nusantara Indonesia )

Sebagai masyakat minang yang terkenal dengan budaya merantau, warga Nagari Batupalano pun tersebar diberbagai pelosok nusantara bahkan hingga ke mancanegara. Saat ini para perantau tergabung dalam perkumpulan KBBNI (Keluarga Besar Batupalano Nusantara Indonesia) yang memiliki sekretariat pusat di kawasan Bintaro Tangerang Selatan.

2. FKPB ( Forum Komunikasi Pemuda-Pemudi Batu Palano )

Merupakan wadah berkumpulnya putra putri perantau Batu Palano baik yang lahir di Batu Palano maupun yang lahir di perantauan namun memiliki orang tua yang berasal dari Batu Palano.

Referensi[sunting | sunting sumber]

2. https://simpeg.unja.ac.id/public/profil-dosen/dosen/eyJpdiI6IklESjVhcG9iQXN5Rmh0c09FNFpyZ0E9PSIsInZhbHVlIjoibEt4d2lIMHdoSkYraXhHbWFWcUZ5QT09IiwibWFjIjoiODYxMmFlYmE0YmE5YzBjNmQ1OWZhNmE5MjEzN2QyYWUyMjljMDViMjVhZTQ5YTI5ZjYyOGM5YzhhYzM2ODVjZSJ9

3. http://yandri.gurubesar.unila.ac.id

4. https://sumbar.antaranews.com/berita/522401/napak-tilas-bung-hatta-miliki-nilai-sejarah-cukup-tinggi

Pranala luar[sunting | sunting sumber]