Lompat ke isi

Bait Allah akan diruntuhkan

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Bait Suci yang dibangun oleh raja Herodes pada abad ke-1 SM, maket di Museum Israel.

Bait Allah akan diruntuhkan adalah sebuah nubuat yang diucapkan oleh Yesus dan dicatat dalam seluruh tiga Injil Sinoptik: Matius 22:23–34, Markus 13:1–2 dan Lukas 21:5–6.[1] Tempat kejadian adalah di sekitar Bait Suci di Yerusalem, ketika Yesus dan murid-murid-Nya meninggalkan tempat itu.

Catatan Alkitab

[sunting | sunting sumber]

Dalam catatan Injil, peristiwa tersebut terjadi segera setelah Yesus selesai ditanyai oleh para pemimpin Yahudi dan menyampaikan ajaran terakhir-Nya sebelum ditangkap dan kemudian disalibkan sampai mati.[2]

Perbandingan catatan kitab-kitab Injil

[sunting | sunting sumber]
Bait Allah akan diruntuhkan
Matius 24:1–2 Markus 13:1–2 Lukas 21:5–6
24:1 Sesudah itu Yesus keluar dari Bait Allah, lalu pergi. Maka datanglah murid-murid-Nya dan menunjuk kepada bangunan-bangunan Bait Allah. 13:1 Ketika Yesus keluar dari Bait Allah, seorang murid-Nya berkata kepada-Nya: "Guru, lihatlah betapa kokohnya batu-batu itu dan betapa megahnya gedung-gedung itu!" 21:5 Ketika beberapa orang berbicara tentang Bait Allah dan mengagumi bangunan itu yang dihiasi dengan batu yang indah-indah dan dengan berbagai-bagai barang persembahan,
24:2 Ia berkata kepada mereka: "Kamu melihat semuanya itu? Aku berkata kepadamu, sesungguhnya tidak satu batupun di sini akan dibiarkan terletak di atas batu yang lain; semuanya akan diruntuhkan." 13:2 Lalu Yesus berkata kepadanya: "Kaulihat gedung-gedung yang hebat ini? Tidak satu batupun akan dibiarkan terletak di atas batu yang lain, semuanya akan diruntuhkan." (21:5) berkatalah Yesus: 21:6 "Apa yang kamu lihat di situ--akan datang harinya di mana tidak ada satu batupun akan dibiarkan terletak di atas batu yang lain; semuanya akan diruntuhkan."

 * Semua kutipan Alkitab dari Terjemahan Baru.

Komentari

[sunting | sunting sumber]
The Siege and Destruction of Jerusalem ("Pengepungan dan Kehancuran Yerusalem"), karya David Roberts (1850).

Menurut catatan Injil-Injil Sinoptik, seorang murid berkomentar mengenai keagungan Bait Suci yang dibangun oleh Herodes,[3] suatu bangunan yang dikatakan tingginya mencapai 10 lantai dan dihiasi dengan emas, perak dan berbagai bahan mahal. Yesus menjawab bahwa tidak ada satupun batu-batu dari bangunan itu akan tetap berdiri, karena semuanya akan dihancurkan. Ini menyebabkan para murid menanyakan mengenai tanda-tanda hal itu akan terjadi, yang merupakan pengantar kepada Kotbah di atas Bukit Zaitun.[4] John Wesley, pendiri Metodisme, (dan para sarjana Alkitab lainnya) menyatakan bahwa nubuat ini "secara tepat digenapi" ("most punctually fulfilled"), ketika bangunan Bait Suci itu dibakar, dirobohkan dan landasannya digali serta dibuang atas perintah jenderal Romawi, Titus pada waktu kehancuran Yerusalem tahun 70 M.[5][4][6]

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]
Bait Allah akan diruntuhkan
Didahului oleh:
Yesus mengecam orang Farisi
Keluhan terhadap Yerusalem
Injil Matius
pasal 24
Diteruskan oleh:
Kotbah di atas Bukit Zaitun
Didahului oleh:
Persembahan seorang janda miskin
Injil Markus
pasal 13
Injil Lukas
pasal 21

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Luke by Mark Black 1996 ISBN 0-89900-630-2 page 319
  2. ^ The people's New Testament commentary by M. Eugene Boring, Fred B. Craddock 2004 ISBN pages 258
  3. ^ Kilgallen, John J. A Brief Commentary on the Gospel of Mark Paulist Press, 1989. ISBN 0-8091-3059-9.
  4. ^ a b Ben Witherington The Gospel of Mark: A Socio-rhetorical Commentary page 340.
  5. ^ Wesley's Notes on the Bible on Matthew 24, accessed 19 February 2017
  6. ^ Morna Hooker, The Gospel According to St. Mark (Continuum, 1991) page 8.
  • Miller, Robert J., editor, The Complete Gospels Polebridge Press 1994 ISBN 0-06-065587-9