Bahaya Kuning
Bahaya Kuning (juga Teror Kuning, Ancaman Kuning, dan Momok Kuning) adalah sebuah kiasan warna rasis yang menggambarkan suku bangsa Asia Timur dan Asia Tenggara[a] sebagai bahaya terhadap dunia Barat.[1]
Konsep Bahaya Kuning berasal dari "pencitraan inti kera, manusia rendahan, primitif, anak-anak, orang gila dan hal yang menghimpun kekuatan khusus",[2] yang berkembang pada abad ke-19 sebagai ekspansi imperialis Barat yang menganggap orang-orang Asia Timur sebagai Bahaya Kuning.[3][4] Pada akhir abad ke-19, sosiolog Rusia Jacques Novicow mencetuskan istilah tersebut dalam esai "Le Péril Jaune" ("Bahaya Kuning", 1897), yang dipakai oleh Kaiser Wilhelm II (memerintah 1888–1918) untuk mendorong kekaisaran-kekaisaran Eropa untuk menginvasi, menaklukan dan menjajah Tiongkok.[5] Pada akhirnya, dengan memakai ideologi Bahaya Kuning, Kaiser menggambarkan kemenangan Jepang dan Asia melawan Rusia dalam Perang Rusia-Jepang (1904–1905) sebagai sebuah ancaman rasial untuk orang-orang Eropa Barat kulit putih, dan juga menganggap Tiongkok dan Jepang sebagai sebuah aliansi untuk menaklukan, merrendahkan, dan memperbudak dunia Barat.
Sinologis Wing-Fai Leung menjelaskan cikal bakal istilah dan ideologi rasialis tersebut: "Istilah bahaya kuning (terkadang teror kuning atau momok kuning) ... memadukan kekhawatiran Barat terhadap seks, kekhawatiran rasis terhadap suku bangsa asing lainnya, dan kepercayaan Spenglerian bahwa Barat akan menjadi kalah jumlah dan diperbudak oleh Timur."[6] Akademisi Gina Marchetti mengidentifikasikan bahwa kekhawatiran psiko-budaya Asia Timur "berakar pada abad pertengahan terhadap kekhawatiran Jenghis Khan dan invasi-invasi Eropa oleh Mongol [1236–1291], Bahaya Kuning memadukan teror rasisme terhadap budaya asing, kekhawatiran seksual, dan kepercayaan bahwa Barat akan kalah kuat dan menurun, oleh unsur tak terelakkan, gelap, okultis dari Timur";[7]: 2 sehingga, untuk melawan militerisme kekaisaran Jepang, Barat memperluas ideologi Bahaya Kuning untuk meliputi bangsa Jepang. Selain itu, pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, para penulis mengembangkan topos sastra Bahaya kuning menjadi motif rasialis narasi terkodifikasi, khususnya dalam cerita dan novel konflik etnis dalam genre-genre sastra invasi, fiksi petualangan, dan fiksi ilmiah.[8][9]
Catatan
[sunting | sunting sumber]- ^ Odijie, Michael (2018). "The Fear of 'Yellow Peril' and the Emergence of European Federalist Movement". The International History Review. 40 (2): 359. doi:10.1080/07075332.2017.1329751. S2CID 158011865.
- ^ Dower, John W. (1986). War Without Mercy: Race and Power in the Pacific War (dalam bahasa Inggris). New York: Pantheon. hlm. 3–13. ISBN 978-0394751726.
- ^ Yang, Tim (19 Februari 2004). "The Malleable Yet Undying Nature of the Yellow Peril". Dartmouth College. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 2 Januari 2015. Diakses tanggal 18 Desember 2014.
- ^ Dower, John. "Patterns of a Race War" pp. 283–287, in Yellow Peril! An Archive of Anti-Asian Fear, John Kuo Wei Tchen & Dylan Yeats, Eds. London: Verso, 2014 pp. 285–286.
- ^ John Röhl. The Kaiser and His Court: Wilhelm II and the Government of Germany, Cambridge University Press, 1994. p. 203.
- ^ Leung, Wing Fai (16 August 2014). "Perceptions of the East – Yellow Peril: An Archive of Anti-Asian Fear". The Irish Times. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 29 Agustus 2014. Diakses tanggal 4 January 2015.
- ^ Marchetti, Gina (1994). Romance and the "Yellow Peril": Race, Sex, and Discursive Strategies in Hollywood Fiction. University of California Press. ISBN 978-0520914629.
- ^ Iannuzzi, Giulia (2017). The Cruel Imagination: Oriental Tortures from a Future Past in Albert Robida's Illustrations for La Guerre infernale (1908). Edizioni Università di Trieste. ISBN 978-8883038426. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 6 April 2019. Diakses tanggal 2019-04-06.
- ^ A Handbook to Literature, 4th ed. (1980), C. Hugh Holman, Ed., pp. 444–445, 278–279.
Publikasi
[sunting | sunting sumber]- Yellow Peril, Collection of British Novels 1895–1913, in 7 vols., edited by Yorimitsu Hashimoto, Tokyo: Edition Synapse. ISBN 978-4-86166-031-3
- Yellow Peril, Collection of Historical Sources, in 5 vols., edited by Yorimitsu Hashimoto, Tokyo: Edition Synapse. ISBN 978-4-86166-033-7
- Baron Suematsu in Europe during the Russo-Japanese War (1904–05): His Battle with Yellow Peril, by Matsumura Masayoshi, translated by Ian Ruxton (lulu.com, 2011)
- Dickinson, Edward Ross (2002). "Sex, Masculinity, and the 'Yellow Peril': Christian von Ehrenfels' Program for a Revision of the European Sexual Order, 1902–1910". German Studies Review. 25 (2): 255–284. doi:10.2307/1432992. JSTOR 1432992.
- Palmer, James The Bloody White Baron: The Extraordinary Story of the Russian Nobleman Who Became the Last Khan of Mongolia, New York: Basic Books, 2009, ISBN 0465022073.
- Yellow Peril!: An Archive of Anti–Asian Fear, edited by John Kuo Wei Tchen and Dylan Yeats. ISBN 978-1781681237
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- A Statement on Yellow
- From Yellow Peril to Yellow Fever The Representation of Asians from Anna May Wong to Lucy Liu by Krystle Doromal
- Yellowface! Racist Anti-Asian Stereotypes
- "Introduction Diarsipkan 2017-07-03 di Wayback Machine.," Gerald Horne, Race War! White Supremacy and the Japanese Attack on the British Empire (New York; London: New York University Press, 2003).
- Yellow Promise/Yellow Peril: Foreign Postcards of the Russo-Japanese War by John W. Dower
- "The Unparalleled Invasion" Diarsipkan 2014-05-29 di Wayback Machine. by Jack London, climaxing in the total genocide of the Chinese.
- The Yellow Peril as a TV Trope
- A Footnote on the Yellow Peril Diarsipkan 2017-05-29 di Wayback Machine. by Mark Schreiber
- Yellow Peril, Collection of British Novels 1895–1913 in Chinese.
- Old Yellow Peril Propaganda
- Unsettling echoes of yesterday, when the yellow peril hysteria began by Lynden Barber
- The Yellow Peril and the American Dream by Catherine Chung
- The Yellow Peril by John W. Dower
- French comic's 'Yellow Peril' cover upsets Chinese paper
- "'The Awakening of China': Western Concepts of China in the Early 20th Century" by Edwin Poon
- Is the Yellow Peril Dead? by Ellen Wu
- The Malleable Yet Undying Nature of the Yellow Peril by Tim Yang
- The Yellow Peril: Chinese-Americans in American Fiction 1850–1940 by William F. Wu
Kesalahan pengutipan: Ditemukan tag <ref> untuk kelompok bernama "lower-alpha", tapi tidak ditemukan tag <references group="lower-alpha"/> yang berkaitan