Asvi Warman Adam
Asvi Warman Adam | |
---|---|
![]() | |
Lahir | 8 Oktober 1954 Bukittinggi, Sumatera Barat, Indonesia |
Kebangsaan | Indonesia |
Almamater | Universitas Indonesia Universitas Gadjah Mada École des hautes études en sciences sociales |
Karier ilmiah | |
Bidang | Sejarah Ilmu Politik Ilmu Sosial |
Institusi | Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia |
Asvi Warman Adam merupakan sejarawan sekaligus Profesor Riset Bidang Sejarah Sosial Politik pada Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), yang dulu bernama Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), dan purnatugas pada 2024. Asvi fokus dalam menulis tentang rekayasa sejarah Orde Baru dan historiografi Indonesia dari perspektif korban.[1][2] Asvi merupakan sejarawan yang spesialis memberikan kata pengantar dan epilog untuk berbagai buku sejarah.[3]
Kehidupan awal
[sunting | sunting sumber]Asvi merupakan anak dari Adam Sutan Djamaris dan Meimunah. Ibunya merupakan istri pertama dari tiga istri ayahnya. Asvi bersaudara satu ayah dengan Asrif Adam, seorang jaksa tinggi yang terakhir berdinas di Yogyakarta.[4]
Pendidikan
[sunting | sunting sumber]Asvi merupakan seorang sarjana Sastra Prancis lulusan Universitas Indonesia, setelah sebelumnya menamatkan gelar sarjana muda pada bidang yang sama di Universitas Gadjah Mada. Tahun 1984, dia belajar di École des Hautes Études en Sciences Sociales (EHESS) Paris, hingga meraih gelar doktor pada tahun 1990.[5]
Karier
[sunting | sunting sumber]Karier Asvi dimulai sebagai wartawan olah raga pada majalah Sportif selama tiga tahun pada 1980–1983. Ia sempat menjadi redaktur pelaksana sebelum mengundurkan diri dan melanjutkan studi pasca-sarjana ke Paris, Prancis. Sambil kuliah S-2 dan S-3, ia menjadi pengajar bahasa Indonesia di Institut Bahasa-bahasa Timur di Paris.[6]
Pada 2003 Asvi direkrut sebagai anggota tim Pengkaji Pelanggaran HAM Berat Soeharto yang dibentuk oleh Komisi Nasional Hak Asasi Manusia.[7]
Pengukuhan Asvi sebagai Profesor Riset Bidang Sejarah Sosial Politik di LIPI dilaksanakan pada 26 Juli 2018. Asvi menyampaikan orasi ilmiah berjudul "Dampak G30S: Setengah Abad Histografi Gerakan 30 September 1965". Dalam risetnya, Asvi menerangkan proses perebutan kekuasaan yang terjadi setelah Gerakan 30 September (G30S) 1965 mengakibatkan korban sekitar 500 ribu orang terbunuh di Jawa, Bali dan Sumatra. Menurutnya, proses pengambilalihan kekuasaan terhadap Sukarno memakan korban terbesar dalam sejarah Indonesia.[8]
Pada 8 Oktober 2024 dalam usia 70 tahun Asvi purnatugas dari BRIN. Momen purnatugas ini dirayakan dengan peluncuran buku Asvi yang berjudul Mengembalikan Tionghoa ke Dalam Historiografi Indonesia.[9]
Karya
[sunting | sunting sumber]- Studi Perdagangan dan Investasi di Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, dan Sulawesi Utara (1998)
- Sejarah Lisan di Asia Tenggara: Teori dan Metode (2000)
- Soeharto Sisi Gelap Sejarah Indonesia (2004)
- Menggugat Historiografi Indonesia (2005)
- Soeharto Sehat (2006)
- Pelurusan Sejarah Indonesia (2007)
- Seabad Kontroversi Sejarah (2007)
- Sejarah yang Memihak: Mengenang Sartono Kartodirdjo (2008)
- Orang-orang di Balik Tragedi 1965 (2009)
- Sarwono Prawirohardjo: Pembangun Institusi Ilmu Pengetahuan di Indonesia (2009)
- Membongkar Manipulasi Sejarah: Kontroversi Pelaku dan Peristiwa (2009)
- Bung Karno Dibunuh Tiga Kali?: Tragedi Bapak Bangsa Tragedi Indonesia (2010)
- Menguak Misteri Sejarah (2010)
- Memoar Sidarto Danusubroto, Ajudan Bung Karno: Sisi Sejarah yang Hilang, Masa Transisi di Seputar Supersemar (2013)
- Mengembalikan Tionghoa ke Dalam Historiografi Indonesia (2024)[3]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Mengembalikan Tionghoa ke Dalam Historiografi Indonesia. Jakarta: Penerbit Buku Kompas. 2024. ISBN 978-623-523-241-6.
- ^ Wirayudha, Randy (8 November 2024). "Jalan Sunyi Asvi Warman Adam Meluruskan Sejarah". Historia.id. Diakses tanggal 15 Januari 2025.
- ^ a b "BRIN Luncurkan Buku "Mengembalikan Tionghoa ke dalam Historiografi Indonesia"". BRIN. 6 November 2024. Diakses tanggal 15 Januari 2025.
- ^ Wardaya, Baskara T. (2013-04-16). Berkah Kehidupan - 32 Kisah Inspiratif tentang Orangtua. Gramedia Pustaka Utama. ISBN 978-602-03-4715-8.
- ^ "Asvi Warman Adam". Tirto.id. Diakses tanggal 15 Januari 2025.
- ^ Sularto, ST (1 Oktober 2009). "Asvi Menggapai Kebenaran Sejarah". Kompas. Diakses tanggal 19 Januari 2025.
- ^ Nevrianto (24 November 2023). "Asvi Warman Adam Membedah Buku Histori Kutai Peradaban Nusantara di Timur Kalimantan". Tribun Kaltim. Diakses tanggal 28 Desember 2024.
- ^ Dewi, Anita Permata (26 Juli 2018). "LIPI kukuhkan tiga profesor riset". ANTARA. Diakses tanggal 7 Januari 2025.
- ^ Kuaranita, Fellycia Novka (25 Oktober 2024). "Segera Terbit: Mengembalikan Tionghoa ke Dalam Historiografi Indonesia". Kompas. Diakses tanggal 15 Januari 2025.