Akshara Brahma Yoga

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Akshara Brahma Yoga (Dewanagari: अक्षरब्रह्मयोग; ,IASTAkṣara brahma yoga, अक्षरब्रह्मयोग) adalah bab kedelapan dalam kitab Bhagawadgita.

konsep yang muncul dalam kitab suci Hindu, . Dalam Bhagavad Gita, Akshara Brahma Yoga mengacu pada ajaran tentang Brahman yang tak terkendali dan kekal.

Secara harfiah, "Akshara" berarti "tidak dapat dihancurkan" atau "tak terkendali", sementara "Brahma" merujuk pada aspek kekal dan ilahi dari Tuhan. Oleh karena itu, Akshara Brahma Yoga mengajarkan tentang perwujudan Tuhan yang tak terkendali dan abadi dalam alam semesta.

Dalam Bhagavad Gita, Konsep Akshara Brahma Yoga dikemukakan oleh Sri Krishna kepada Arjuna. Krishna menjelaskan bahwa Akshara Brahma adalah bentuk tertinggi dari Tuhan yang hadir dalam setiap makhluk hidup dan juga di luar alam semesta. Tuhan yang tak terkendali ini ada di dalam setiap partikel materi dan juga di dalam setiap jiwa.

Para praktisi Akshara Brahma Yoga diajak untuk menyadari keberadaan Tuhan yang tak terkendali ini melalui meditasi dan pengamatan. Mereka dipersilakan untuk mengembangkan pengertian dan pengalaman langsung tentang keberadaan Tuhan melalui penyerahan diri dan pengabdian kepada-Nya.

Melalui praktik Akshara Brahma Yoga, seseorang dapat mencapai kesadaran yang lebih tinggi tentang keberadaan Tuhan dan mengalami persatuan dengan-Nya. Dalam persatuan ini, individu tidak lagi merasa terpisah dari Tuhan, melainkan merasakan kehadiran-Nya di dalam dan di sekitar mereka.

Akshara Brahma Yoga mengajarkan bahwa melalui kesadaran akan keberadaan Tuhan yang tak terkendali ini, seseorang dapat mencapai kebahagiaan abadi, kebijaksanaan, dan pembebasan dari siklus kelahiran dan kematian.

Dalam rangka mencapai pemahaman yang lebih dalam tentang Akshara Brahma Yoga, penting bagi para praktisi untuk mengikuti ajaran dan petunjuk dari guru spiritual yang kompeten dan mempraktikkan meditasi secara teratur.

Akshara Brahma Yoga menawarkan jalan bagi individu untuk mengembangkan hubungan yang lebih intim dengan Tuhan dan mencapai pemahaman yang lebih dalam tentang keberadaan dan kekuasaan-Nya dalam alam semesta.

Bab ini terdiri dari 28 sloka. Bab ini membahas renungan meditasi menuju Brahman – Yang Kekal Abadi. Dalam bab ini, terdapat dialog antara Arjuna dengan Kresna, di mana Arjuna menanyakan beberapa hal, yaitu Brahman, Adhyatman, Karma, Adhibhuta, Adhidaiwa, dan Adhyadnya. Dalam bab ini, Kresna menjelaskan tentang meditasi dan konsentrasi, dan menjelaskan bahwa setiap makhluk akan mengalami reinkarnasi sebelum bisa bersatu dengan Brahman.