Taman Nasional Kepulauan Togean

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 7 April 2013 03.14 oleh EmausBot (bicara | kontrib) (Bot: Migrasi 4 pranala interwiki, karena telah disediakan oleh Wikidata pada item d:Q1517540)

Taman Nasional Kepulauan Togean adalah sebuah sebuah taman nasional di Kepulauan Togean yang terletak di Teluk Tomini, Sulawesi Tengah yang diresmikan pada tahun 2004. Secara administrasi wilayah ini berada di Kabupaten Tojo Una-una.

Kepulauan ini dikenal kaya akan terumbu karang dan berbagai biota laut yang langka dan dilindungi. Beberapa aksi wisata yang dapat dilakukan di Kepulauan Togean antara lain: menyelam dan snorkelling di Pulau Kadidiri, memancing ,menjelajah alam hutan yang ada di dalam hutan yang ada di Pulau Malenge, serta mengunjungi gunung Colo di Pulau Una-una. Wisatawan juga bisa mengunjungi pemukiman orang Bajo di Kabalutan.

Dibentuk oleh aktivitas vulkanis, pulau ini ditutupi oleh tumbuh-tumbuhan yang subur dan rimbun, serta dikelilingi oleh formasi bukit karang. Batu karang dan pantai menyediakan tempat bagi beberapa binatang laut untuk tinggal dan berkembang biak, seperti kura-kura hijau.

Taman Nasional Kepulauan Togean merupakan kepulauan yang terletak dalam zona transisi garis Wallace dan Weber dan merupakan gugusan pulau-pulau kecil yang melintang di tengah Teluk Tomini, kawasan TNKT terletak pada koordinat 00o07’43’’-00o65’06” LS dan 121o.51’63’’-1220.44’00” BT, memanjang sekitar 102,7 km, dengan luas daratan kurang lebih 755,4 km2, yang terdiri dari kurang lebih 66 pulau besar dan kecil. Pulau Unauna, Batudaka, Togean, Talatakoh, Waleakodi dan Waleabahi merupakan pulau-pulau besarnya.

Luas dan status TNKT yang terletak di Kabupaten Tojo Una-una didasarkan pada Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor: SK.418/Menhut-II/2004 tentang: “Perubahan fungsi kawasan hutan dan penunjukan kawasan perairan seluas ± 362.605 (tiga ratus enam puluh dua ribu enam ratus lima) hektar, terdiri dari hutan lindung seluas ± 10.659 (sepuluh ribu enam ratus lima puluh sembilan) hektar, hutan produksi terbatas seluas ± 193 (seratus sembilan puluh tiga) hektar, hutan produksi tetap seluas ± 11.759 (sebelas ribu tujuh ratus lima puluh sembilan) hektar, hutan produksi yang dapat dikonversi seluas ± 3.221 (tiga ribu dua ratus dua puluh satu) hektar dan perairan laut seluas ± 336.773 hektare, terletak di Kabupaten Tojo Unauna, Provinsi Sulawesi Tengah menjadi Taman Nasional Kepulauan Togean“.

Hasil survei Marine Rapid Assessment Program (MRAP) oleh Conservation International Indonesia (CII) tahun 1998 di Kepulauan Togean dan Banggai menunjukkan bahwa kepulauan Togean merupakan salah satu bagian ekosistem terumbu karang penting dari ‘coral triangle’ yang meliputi wilayah Indonesia, Filipina, Malaysia, Papua Nugini, Jepang dan Australia. Terumbu karang di Kepulauan Togean kaya akan keanekaragaman hayati laut dengan 4 type terumbu karang : karang tepi (fringing reef), karang penghalang (barrier reef), karang tompok (patch reef), dan karang cincin (atoll).

Kepulauan Togean merupakan ekosistem pulau-pulau kecil yang sangat strategis di Teluk Tomini dan secara sosial ekonomi mendukung wilayah daratan di sekitarnya, terutama dalam pemanfaatan sumberdaya laut. Hal ini akan memberikan dampak baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap terumbu karang yang ada di Kepulauan Togean sehingga perlu dilakukan upaya pengelolaan yang terpadu dan lestari.

Hasil Marine RAP mencatat dan 262 spesies karang yang tergolong kedalam 19 Familia pada 25 titik terumbu karang yang tersebar di Kepulauan Togean. Hasil Marine RAP juga mencatat adanya jenis karang endemik Togean, yaitu Accropora togeanensis pada 11 titik pengamatan terumbu karang. Enam jenis karang baru juga ditemukan di Kepulauan Togean dan Banggai yaitu masing-masing satu jenis dari genus Acropora, Porites, Leptoseris, Echinophyllia dan 2 jenis dari genus Galaxea. Jenis ikan terumbu karang tercatat 596 spesies ikan yang termasuk dalam 62 Familia. Jenis Paracheilinus togeanensis dan Ecsenius sp diduga kuat merupakan endemik yang hanya bisa ditemukan di Kepulauan Togean. Selain itu juga tercatat 555 spesies moluska dari 103 famili, 336 jenis Gastropoda, 211 jenis Bivalvia, 2 jenis Cephalopoda, 2 jenis Scaphopoda dan 4 jenis Chiton.

Kawasan TNKT memiliki beberapa Obyek Wisata Alam (OWA), terumbu karang, pegunungan, dan mangrove. Ketiga OWA dimaksud memungkinkan membuka peluang pemanfaatannya melalui Ijin Pengusahaan Pariwisata Alam (IPPA). Namun demikian, pemanfataan wisata di kawasan ini masih sangat terbatas.

Untuk menuju ke kepulauan Togean dapat ditempuh dengan cara:

  1. Dari Palu ke Ampana via Poso (375 kilometer) dengan bis atau mencarter mobil, kemudian dengan perahu dari Ampana ke Wakai dan Malenge dengan jadwal rutin setiap hari, berangkat jam 10.00 - 11.00 pagi.
  2. Dari Gorontalo, naik mobil ke Marisa, selanjutnya naik perahu ke Dolong atau Wakai.

Lihat pula

Pranala luar