Persekutuan Besar (Perang Dunia II)

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
pemimpin "Tiga Besar" di Konferensi Teheran

Persekutuan Besar / The Grand Alliance, juga dikenal sebagai Tiga Besar, adalah aliansi militer yang terdiri dari tiga negara besar Sekutu selama Perang Dunia II yang terdiri dari Uni Soviet, Amerika Serikat, dan Inggris Raya. Hal ini sering disebut "Persekutuan yang Aneh" karena bersatunya Negara kapitalis terbesar, Negara Komunis terbesar dan Kekuatan Kolonial terbesar.[1]

Asal-usul[sunting | sunting sumber]

Persekutuan Besar adalah salah satu kekuatan melawan blok Poros. Inggris punya alasan untuk melawan Jerman, Italia, dan Kekaisaran Jepang karena tidak hanya mengancam koloni dari Kerajaan Inggris di Afrika Utara dan Asia, tetapi juga ke Kepulauan Britania. Amerika Serikat merasa bisa mengesampingkan invasi Jepang di Asia dan Jerman di Eropa hingga serangan oleh Kekaisaran Jepang Angkatan laut di Pearl Harbor pada 7 desember 1941. Uni Soviet, setelah melanggar Nazi–Soviet Pakta oleh dorongan dari Operasi Barbarossa pada 1941, sangat membenci tak tertandingi Jepang ekspansi di Timur, terutama mengingat kekalahan mereka di beberapa sebelumnya perang dengan Jepang. Mereka juga mengakui, seperti AS dan Inggris telah menyarankan, keuntungan dari dua front perang. Pada tahun 1942 tiga kekuatan yang dibahas menjadi, dengan China, Empat Polisi perdamaian dunia.

Ketegangan[sunting | sunting sumber]

Peta Negara adidaya semasa perang Dunia II

Ada banyak ketegangan di Grand Aliansi antara "Tiga Besar" pemimpin Franklin D. Roosevelt, Winston Churchill, dan Joseph Stalin, meskipun mereka tidak cukup untuk mematahkan aliansi selama masa perang. Divisi muncul lebih panjang dari waktu yang diambil oleh Sekutu Barat untuk membangun sebuah front kedua di Eropa.

Yang penting perbedaan ideologi antara Amerika Serikat dan Uni Soviet tegang hubungan mereka. Ketegangan antara kedua negara telah ada selama beberapa dekade, dengan Soviet mengingat Amerika partisipasi dalam intervensi bersenjata terhadap Bolshevik di Perang Saudara Rusia serta penolakan lama untuk mengakui Uni Soviet sebagai negara berdaulat. Selama pertemuan dari 1943-45 ada perselisihan akan semakin banyaknya daftar tuntutan dari Uni Soviet. Ketegangan meningkat lebih lanjut ketika Presiden Roosevelt meninggal dan penggantinya Harry Truman menolak tuntutan yang diajukan oleh Stalin.[2]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Ambrose, Stephen (1993). Rise to Globalism: American Foreign Policy Since 1938. New York: Penguin Books. hlm. 15. 
  2. ^ Jones, Maldwyn (1983). The Limits of Liberty: American History 1607-1980. Oxford: Oxford University Press. hlm. 505.