Kabinet Natsir
Kabinet Natsir memerintah antara tanggal 6 September 1950 – 20 Maret 1951. Setelah bentuk negara RIS dibubarkan, kabinet pertama yang membentuk NKRI adalah kabinet Natsir yang merupakan kabinet koalisi yang dipimpin oleh Masyumi dan PNI sebagai partai kedua terbesar menjadi oposisi. PNI menolak ikut serta dalam komite karena merasa tidak diberi kedudukan yang tepat sesuai dengan kekuatannya. Tokoh-tokoh terkenal yang mendukung kabinet ini adalah Sri Sultan HB IX, Mr. Assaat, Mr. Mohamad Roem, Ir. Djoeanda Kartawidjaja dan Dr. Soemitro Djojohadikoesoemo. Program pokoknya adalah:
- Menggiatkan usaha keamanan dan ketenteraman
- Konsolidasi dan menyempurnakan pemerintahan
- Menyempurnakan organisasi angkatan perang
- Mengembangkan dan memperkuat ekonomi kerakyatan
- Memperjuangkan penyelesaian masalah Irian Barat
Pada masa kabinet ini, terjadi pemberontakan hampir di seluruh wilayah Indonesia, masalah dalam keamanan negeri, seperti gerakan DI/TII, Gerakan Andi Azis, Gerakan APRA, Gerakan RMS. Perundingan masalah Irian Barat juga mulai dirintis, tetapi mengalami jalan buntu. Pada tanggal 22 Januari 1951, parlemen menyampaikan mosi tidak percaya dan mendapat kemenangan sehingga pada tanggal 21 Maret 1951, Perdana Menteri Natsir mengembalikan mandatnya kepada Presiden.
Kabinet Natsir
masa bakti : 6 September 1950-27 April 1951
No | Jabatan | Nama Menteri | Partai Politik |
---|---|---|---|
1 | Perdana Menteri | Mohammad Natsir | Masyumi |
Wakil Perdana Menteri | Hamengku Buwono IX | Non partai | |
2 | Menteri Dalam Negeri | Assaat | Non partai |
3 | Menteri Luar Negeri | Mohammad Roem | Masyumi |
4 | Menteri Keamanan Rakyat | Abdul Halim1 | Non partai |
5 | Menteri Kehakiman | Wongsonegoro | PIR |
6 | Menteri Penerangan | M. A. Pellaupessy | Faksi Demokratik |
7 | Menteri Keuangan | Syafruddin Prawiranegara | Masyumi |
8 | Menteri Perindustrian dan Perdagangan | Sumitro Joyohadikusumo | Partai Sosialis Indonesia |
9 | Menteri Pertanian | Tandiono Manu | Partai Sosialis Indonesia |
10 | Menteri Pekerjaan Umum dan Rekonstruksi | Herman Johannes | PIR |
11 | Menteri Sosial | F. S. Haryadi | Partai Katolik |
12 | Menteri Perhubungan | Djuanda Kartawidjaja | Non partai |
13 | Menteri Kesehatan | Johannes Leimena | Partai Kristen Indonesia |
14 | Menteri Agama | Wahid Hasyim | Masyumi |
15 | Menteri Tenaga Kerja | Panji Suroso | Parindra |
16 | Menteri Pendidikan dan Kebudayaan | Bahder Djohan | Non partai |
17 | Menteri Negara | Harsono Cokroaminoto2 | PSII |
Catatan:
- Pada tanggal 8 Desember 1950 Abdul Halim mundur karena alasan kesehatan, perannya digantikan oleh Hamengku Buwono IX
- Pada tanggal 18 Desember 1950 mundur karena partainya (PSII) keluar dari kabinet
Lihat pula
Kabinet pemerintahan Indonesia | ||
---|---|---|
Didahului oleh: Kabinet Halim |
Kabinet Natsir 6 September 1950 - 27 April 1951 |
Diteruskan oleh: Kabinet Sukiman-Suwirjo |