Jangsu dari Goguryeo

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 6 April 2013 15.49 oleh EmausBot (bicara | kontrib) (Bot: Migrasi 11 pranala interwiki, karena telah disediakan oleh Wikidata pada item d:Q498810)

Jangsu dari Goguryeo (394–491) (bertahta tahun 413–491) merupakan raja kedua puluh Kerajaan Goguryeo, salah satu dari Tiga Kerajaan Korea dibagian utara. Ia dilahirkan pada tahun 394, putra tertua Raja Gwanggaeto yang Agung. Ia menjadi putra mahkota pada tahun 408, setelah kematian ayahnya pada tahun 413, menjadi raja pada usianya yang kesembilan belas tahun.

Ia memerintah di atas puncak kekuasaan Goguryeo, membangun di atas ekspansi wilayah ayahnya. Ia juga dicatat di atas Prasasti Raja Gwanggaeto. Nama anumertanya berarti "panjang umur."

Jangsu dari Goguryeo
Hangul
장수왕
Hanja
長壽王
Alih AksaraJangsu-wang
McCune–ReischauerChangsu-wang
Nama lahir
Hangul
거련 or
Hanja
巨連 or
Alih AksaraGeoryeon or Yeon
McCune–ReischauerKǒryǒn or Yǒn


Awal Pemerintahan

Mula-mula, Jangsu mendedikasikan usahanya untuk menstabilisasi kerajaan yang mengalami perkembangan yang hebat dan mendadak, hasil langsung dari perjuangan ayahnya. Jangsu membangun sebuah makam yang megah untuk ayahnya, dan bersama dengan itu mendirikan nisan setinggi 4 meter yang berukir prestasi ayahnya (sekarang dikenal sebagai Prasasti Raja Gwanggaeto). Bagi tugu sedemikian besar dimensinya, dibutuhkan 330 orang untuk merawat tempat tersebut setiap waktu. Jangsu memanggil 330 orang dari berbagai daerah dan suku untuk menjaga dan membersihkan makam itu, mendemonstrasikan konsolidasi efektif dari kerajaan Goguryeo dan kekuasaan ningrat pada saat pemerintahan Jangsu.

Kampanye Barat Laut

Pada saat Cina diserang oleh suku asing lima dan dibagi ke dalam Enam Belas Kerajaan. Dinasti Yan kemudian, yang sekarang Propinsi Liaoning, dikalahkan telak oleh pasukan Gwanggaeto yang Agung dan akhirnya berakhir pada tahun 408. Setelah jatuhnya kekuasaan Yan Kemudian, Cina Han mengusir klan Murong ke utara Xianbei dan mendirikan Kerajaan Yan Utara di area itu. Namun, Yan Utara bukan tandingan Xianbei Dinasti Wei Utara, yang menyatukan hampir seluruh Cina utara. Kemudian Yan utara mulai mencari persekutuan dengan Goguryeo, yang memiliki kekuasaan yang lebih hebat dan yang juga dapat berperang dengan seimbang melawan Wei Utara. Pada tahun 436 pasukan berkuda Goguryeo tiba di Yan Utara dan akhirnya mengusir Xianbeis keluar.

Ekspansi Selatan

Pada tahun 472, Raja Gaero dari Baekje mengirim sebuah surat kepada kaisar Wei Utara. Ia menyatakan bahwa ia memiliki kesulitan berinteraksi dengan Wei karena seringnya intervensi dari Goguryeo, kemudian memanggil aksi militer melawan Goguryeo.

Hubungan dengan Cina dan Rouran

Pada tahun 479, Jangsu mengirim sebuah delegasi ke Rouran untuk membangun hubungan persahabatan. Sebagai hasilnya, Rouran Khagan menyerahkan wilayah besarnya yang tersebar sekarang Mongolia. Setelah berdamai dengan Rouran, Jangsu menyerang Khitan, kemudian bersamaan dengan itu sebuah cabang konfederasi Xianbei.

"Makam Jenderal" di Ji'an, Cina, bekas ibukota Goguryeo. Para pelajar Cina menyebutkan bahwa ini adalah makam Raja Jangsu dan permaisurinya, meskipun banyak pelajar Korea yang membantah bahwa makam Jangsu berada di Pyongyang, dimana Jangsu memindahkan ibukotanya pada tahun 427 (Juli 2010).

Kematian & Warisan

Raja Jangsu wafat pada tahun 491, pada usianya yang kesembilan puluh tujuh. Nama kuilnya berarti 'panjang umur' di dalam hanja. Selama masa pemerintahannya, Goguryeo berada di era keemasan, menyebar dari Mongolia ke Chungju.

Sama dengan ayahnya Raja Gwanggaeto yang Agung, ia kadang-kadang disebut juga Raja Jangsu yang Agung.

Lihat Pula

Referensi