Incheon

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 6 April 2013 13.15 oleh EmausBot (bicara | kontrib) (Bot: Migrasi 60 pranala interwiki, karena telah disediakan oleh Wikidata pada item d:Q20934)
Infotaula de geografia políticaIncheon
metropolitan city of South Korea
Bendera Incheon Lambang Incheon

Tempat
<mapframe>: Judul "South Korea/Incheon.map .map" bukan merupakan halaman data peta yang sah
Negara berdaulatKorea Selatan

NegaraKorea Selatan
Pembagian administratif
Penduduk
Total2.936.117  (2018 )
Bahasa resmiKorea
Geografi
Luas wilayah1.046,807 km² [convert: unit tak dikenal]
Berbatasan dengan
Sejarah
Pembuatan1883
Organisasi politik
Badan eksekutifIncheon Metropolitan Government
Badan legislatifIncheon Metropolitan Council
• Mayor of Incheon Paul Yoo  (2014 )
Informasi tambahan
Zona waktu
ISO 3166-2KR-28
Lain-lain
Kota kembar

Situs webLaman resmi
Facebook: flyic Twitter: SmartIncheon Instagram: incheon.city Youtube: UC960xfXepXPsJ8HHePGvAKw

Incheon adalah kota metropolitan dan pelabuhan utama di pesisir barat Korea Selatan. Letak astronomis 37°29′ LU 126°38′ BT. Kota terbesar ketiga di Korea Selatan setelah Seoul dan Busan yang berpopulasi lebih dari 2,6 juta jiwa, Incheon adalah kota penting yang berfungsi sebagai kota pelabuhan dan transportasi di Asia Timur Laut. Bandar Udara Internasional Incheon dibuka pada tahun 2001 dan telah menjadi salah satu bandar udara terbaik di dunia.

Merupakan salah satu tuan rumah Piala Dunia FIFA 2002. Dalam bidang ekonomi, Incheon adalah salah satu kota penting dari dua Zona Ekonomi Bebas Korea Selatan. Incheon berfungsi sebagai zona bisnis dan finansial bersama dengan Zona Ekonomi Bebas Busan-Jinhae.

Wilayah Incheon memiliki 42 buah pulau berpenghuni dan 112 tak berpenghuni. Pulau-pulau utama dihubungkan dengan jembatan, antara lain Pulau Yongyu, Yeongheung dan Seonjae. Pulau-pulau yang lebih jauh antara lain Pulau Baengnyeong, Yeonpyeong dan Daecheong. Pantai-pantai di sekitar Incheon adalah objek penelitian dan wisata seperti rekreasi, berenang, memancing dan mandi lumpur.

Pada saat Perang Korea meletus, banyak pengungsi dari Hwanghae yang pindah ke Incheon sehingga sampai sekarang seni dan budaya khas Korea bagian utara masih dipertahankan di wilayah ini seperti Eunyul Talchum (sendratari topeng Eunyul) dan lagu rakyat dari wilayah barat (Seodo Sori).

Sebagai pintu masuk ke Korea yang dibuka pada periode Joseon, Incheon memiliki berbagai peninggalan bersejarah dari zaman itu. Incheon adalah satu-satunya kota di Korea yang memiliki pecinan. Orang Tionghoa pertama kali datang ke Incheon sejak tahun 1800-an, sejak Korea mulai membuka diri kepada dunia luar. Pecinan Incheon terletak di distrik Seollin-dong yang ditinggali oleh warga Tionghoa generasi ke-2 atau ke-3.

Sejarah

Jemulpo, 1906.

Incheon telah lama menjadi tempat permukiman, yakni sejak zaman Neolitik. Dalam catatan sejarah, Incheon pertama kali dihuni pada periode kerajaan Baekje tahun 19 SM. Namanya pada saat itu adalah Michuhol. Pada masa Dinasti Goryeo (918-1392), daerah ini statusnya ditingkatkan menjadi Gyeongwon-bu, dimana banyak ratu-ratu Goryeo lahir di sini. Pada periode Dinasti Joseon, tepatnya tanggal 15 Oktober 1413, masa pemerintahan Raja Taejong, ditingkatkan menjadi Kabupaten Incheon. Pada periode keenam masa pemerintahan Raja Sejo (1455-1468), status Kabupaten Incheon ditingkatkan menjadi Kota Incheon. Pada akhir periode Joseon, Incheon dijadikan sebagai kota pelabuhan yang bernama Jemulpo. Jemulpo berkembang pesat karena lokasinya di muara Sungai Han menjadikannya sebagai pelabuhan yang alami. Ketika pelabuhan Incheon didirikan pada 1883, populasinya hanya 4.700 jiwa.

Jemulpo berperan sebagai pintu masuk para pedagang dan orang asing ke Korea. Pada saat ini pula jaringan telepon dan kereta api pertama kali dibuat di Korea. Setelah penjajahan Jepang berakhir, statusnya berubah menjadi kota otonomi. Pada tahun 1960-an dan 1970-an kota ini berfungsi sebagai salah satu pusat industri penting. Lalu, pada tahun 1981 dijadikan pemerintah sebagai kota khusus. Pada tahun 1995, Kabupaten Ganghwa, Gimpo, Tongjin dan Kecamatan Geomdan merger dengan Incheon, menambah luas dan jumlah penduduk kotanya. Kini, tiap tanggal 15 Oktober diperingati sebagai hari jadi kota Incheon.

Ganghwa

Pulau Ganghwa yang merger dengan Incheon tahun 1995 dikenal sebagai pulau bersejarah yang dijuluki museum tanpa dinding. Hal itu dikarenakan terdapat banyak peninggalan sejarah yang tersisa di pulau ini. Situs tertua diyakini sebagai peninggalan Dangun, pendiri negeri Korea pada zaman kuno, yaitu altar kurban bernama Chamseongdan. Selain itu, pada zaman Dinasti Goryeo, Ganghwa dijadikan sebagai ibukota darurat pada saat serbuan bangsa Mongol. Di pulau ini terdapat Kuburan Hongneung dimana istri Raja Gojong (bertahta 1215-1259), raja ke-23 Goryeo, dimakamkan.

Pembagian administratif

Incheon terbagi menjadi 8 distrik ("Gu") dan 2 kabupaten ("Gun").

  • Bupyeong-gu (부평구; 富平區)
  • Dong-gu (동구; 東區)
  • Gyeyang-gu (계양구; 桂陽區)
  • Jung-gu (중구; 中區)
  • Nam-gu (남구; 南區)
  • Namdong-gu (남동구; 南洞區)
  • Seo-gu (서구; 西區)
  • Yeonsu-gu (연수구; 延壽區)
  • Ganghwa-gun (강화군; 江華郡)
  • Ongjin-gun (옹진군; 甕津郡)

Transportasi

Kapal feri menghubungkan Incheon dengan pelabuhan utama di Republik Rakyat Cina.

Incheon memiliki satu jalur kereta api bawah tanah bernama Incheon Subway yang akan segera diperluas.

Kota kembar

Lihat pula

Pranala luar

  • (Korea) (Inggris) (Jepang) Situs resmi