Ilmu karang

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Ilmu karang adalah salah satu jenis ilmu gaib tingkat tinggi dalam masyarakat Jawa dan Sunda yang dipercaya dapat memberikan kekebalan dan kekuatan bagi pemiliknya. Pemilik ilmu karang dipercaya dapat meleburkan atau melelehkan lawannya hanya dengan sekali sentuhan. Oleh karenanya, ilmu ini kadang disebut juga dengan ilmu pelebur. Selain memberikan kekebalan, ilmu karang juga dikatakan dapat mendatangkan umur panjang atau bahkan keabadian bagi pemiliknya.[1][2][3]

Legenda[sunting | sunting sumber]

Nama Karang ditengarai berasal dari sebuah tempat terpencil di Tasikmalaya yang dipercaya menjadi pusat atau asal ilmu karang. Sebelum kedatangan Islam, tempat bernama Karang Nunggal dipercaya dikuasai oleh Batara Karang. Batara Karang menguasai ilmu hitam dan ia dikisahkan bertarung dengan Syeh Abdul Muhyi yang diutus untuk mengislamkan Batara Karang. Batara Karang kalah dan bersedia memeluk Islam.[4]

Pandangan[sunting | sunting sumber]

Sebagian kalangan menganggap ilmu karang sebagai ilmu yang buruk. Hal ini tercermin pada perkataan Jawa, "Sapa sing gelem mbuang ilmu karang bakal nemoni kebecikan." Dalam bahasa Indonesia perkataan itu berarti barang siapa yang mau membuang ilmu karang akan menemui kebaikan. Perkataan serupa, "Sing sapa ngerti ngelmu karang iku mbebayani, iku kagolong kang wicaksosno." atau barang siapa yang mengerti bahwa ilmu karang itu berbahaya, dia tergolong orang yang bijaksana.[5]

Dalam masyarkat Sunda, ilmu karang juga disebutkan dalam perkataan "Bedas weduk urang Karang, taina teu teurak ku parang." yang artinya kurang lebih begitu kuat dan kebalnya orang Karang, bahkan tahinya tidak dapat diparang.[4]

Pengangkatan[sunting | sunting sumber]

  • Komik Petruk Gareng karya Tatang S pernah mengeluarkan edisi berjudul Ilmu Karang.[6]
  • Ilmu karang pernah ditampilkan dalam serial Kian Santang, MNCTV. Diceritakan Kian Santang mempelajari ilmu karang.[7]

Catatan kaki[sunting | sunting sumber]

  1. ^ @kisahtanahjawa (2019-01-01). Kisah Tanah Jawa. GagasMedia. ISBN 978-979-780-933-1. 
  2. ^ "7 Ajian Sakti Asli Indonesia yang Konon Masih Banyak Digunakan Sampai Sekarang!". Boombastis.com | Portal Berita Unik | Viral | Aneh Terbaru Indonesia. 2015-09-17. Diakses tanggal 2020-06-24. 
  3. ^ Askara.co. "Batara Karang, Jenglot Perwujudan Pertapa Sakti". farahmagazine.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-06-24. 
  4. ^ a b Christomy, Tommy (2008-04-01). Signs of the Wali: Narratives at the Sacred Sites in Pamijahan, West Java (dalam bahasa Inggris). ANU E Press. ISBN 978-1-921313-70-7. 
  5. ^ Kholiq, Muh (2011). "Menggali Keberadaan Nilai-nilai Kearifan Lokal pada Masyarakat Jawa bagi Pembangunan Peradaban Indonesia di Masa Depan" (PDF). Proceeding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur & Sipil) Universitas Gunadarma - Depok 18 - 19 Oktober 2011. Vol. 4 (Oktober 2011). ISSN 1858-255 Periksa nilai |issn= (bantuan). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2018-11-02. Diakses tanggal 2020-06-24. 
  6. ^ "ILMU KARANG - Baca Komik Petruk Gareng Karya Tatang S" (dalam bahasa english). Diakses tanggal 2020-06-24. 
  7. ^ MNCTV. "Kian Santang Gunakan Ilmu Karang Milik Patiraga - Kembalinya Raden Kian Santang Eps 154". www.mnctvmobile.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-06-26. Diakses tanggal 2020-06-24.