Ibrani 1

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 22 Februari 2013 18.24 oleh JohnThorne (bicara | kontrib)

Ibrani 1 (disingkat Ibr 1) adalah bagian pertama dari Surat kepada Orang Ibrani dalam Perjanjian Baru di Alkitab Kristen.[1][2] Tidak diketahui pengarangnya, selain dari informasi bahwa ia seorang laki-laki (berdasarkan jenis kata yang dipakainya, misalnya di ayat 11:32)[3] dan kenal dekat dengan Timotius.[4]

Teks

  • Surat aslinya diyakini ditulis dalam bahasa Yunani.
  • Pasal ini berisi 14 ayat.
  • Berisi ulasan mengenai sejarah penyampaian Firman Allah dan kedudukan Anak Allah dibandingkan para malaikat.

Struktur

Pembagian isi pasal:

Ayat 1-2

Setelah pada zaman dahulu Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi-nabi, 2maka pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya, yang telah Ia tetapkan sebagai yang berhak menerima segala yang ada. Oleh Dia Allah telah menjadikan alam semesta.[5]

Referensi silang: pelbagai cara (Bil 12:6,8); berbicara (Yoh 9:29; Ibr 2:2,3; 4:8; 12:25); perantaraan nabi-nabi (Luk 1:70; Kis 2:30); zaman akhir (Ul 4:30; Ibr 9:26; 1Pet 1:20); perantaraan Anak-Nya (Ibr 1:5; Mat 3:17; Ibr 3:6; 5:8; 7:28); yang berhak (Mazmur 2:8; Mat 11:27; Mat 28:18); Oleh Dia (Yoh 1:3); alam semesta (Ibr 11:3)
Ayat-ayat ini memberikan tema utama surat ini; pada masa lalu Allah memakai para nabi sebagai sarana penyataan yang utama, namun kini Ia berbicara atau menyatakan diri-Nya kepada kita melalui Putra-Nya Yesus Kristus, yang tertinggi di atas segala sesuatu. Firman Allah yang disampaikan melalui Putra-Nya bersifat menentukan; firman itu menggenapi dan melebihi semua firman yang disampaikan sebelumnya oleh Allah. Tidak ada sesuatupun, baik nabi (Ibrani 1:1) maupun malaikat (Ibrani 1:4) memiliki kewenangan yang lebih besar daripada Kristus. Ia merupakan satu-satunya jalan kepada keselamatan kekal dan satu-satunya perantara di antara Allah dan manusia. Penulis surat ini memperkuat keunggulan Kristus dengan mencatat tujuh penyataan besar mengenai Dia (Ibrani 1:2–3).[6]

Ayat 3-4

Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan menopang segala yang ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan. Dan setelah Ia selesai mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat yang tinggi, 4jauh lebih tinggi dari pada malaikat-malaikat, sama seperti nama yang dikaruniakan kepada-Nya jauh lebih indah dari pada nama mereka.[7]

Referensi silang: cahaya kemuliaan (Yohanes 1:14); gambar wujud (Yohanes 14:9); yang ada (Kolose 1:17); penyucian dosa (Tit 2:14; Ibr 7:27; 9:11–14); yang tinggi (Markus 16:19); nama mereka (Efesus 1:21; Filipi 2:9,10; Ibr 8:6)
Setelah menyediakan pengampunan dosa-dosa kita melalui kematian-Nya di kayu salib, Kristus mengambil kedudukan yang penuh kekuasaan di sebelah kanan Allah. Kegiatan penebusan yang dilakukan Kristus di sorga meliputi pelayanan-Nya sebagai perantara ilahi (Ibrani 8:6; 13:15; 1 Yohanes 2:1–2), imam besar (Ibr 2:17–18; 4:14–16; 8:1–3), juru syafaat (Ibrani 7:25) dan pembaptis dengan Roh (Kisah Para Rasul 2:33).[6]

Sebagaimana halnya Yesus lebih tinggi daripada nabi-nabi karena Dia adalah Putra Allah, demikian pula Dia lebih tinggi daripada para malaikat karena alasan yang sama (Ibrani 1:4–14). Malaikat telah memainkan peranan penting dalam penyampaian perjanjian yang lama (Ulangan 33:2; Kisah Para Rasul 7:53; Galatia 3:19). Penulis surat ini, ketika menulis kepada orang-orang percaya Ibrani, menekankan keunggulan Kristus atas para malaikat dengan mengutip dari Alkitab Ibrani atu Perjanjian Lama.[6]

Ayat 5

Referensi silang: Mazmur 2:7; Mat 3:17; 2Sam 7:14

Ayat 7

Referensi silang: Mazmur 104:4

Ayat 8-9

Referensi silang: Mazmur 45:7–8

Ayat 10-12

Referensi silang: Mazmur 102:26–28

Ayat 13

Referensi silang: Mazmur 110:1

Tujuh pernyataan besar mengenai Anak Allah

Sumber: Ibrani 1:2–3

  1. Ia adalah perantara penyampaian Firman Allah pada zaman akhir ini.
  2. Ia ditetapkan sebagai yang berhak menerima segala yang ada.
  3. Oleh Dia Allah telah menjadikan alam semesta.
  4. Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah
  5. Ia menopang segala yang ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan.
  6. Ia mengadakan penyucian dosa
  7. Dan setelah selesai, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat yang tinggi.

Referensi

  1. ^ Willi Marxsen. Introduction to the New Testament. Pengantar Perjanjian Baru: pendekatan kristis terhadap masalah-masalahnya. Jakarta:Gunung Mulia. 2008. ISBN:9789794159219.
  2. ^ John Drane. Introducing the New Testament. Memahami Perjanjian Baru: Pengantar historis-teologis. Jakarta:Gunung Mulia. 2005. ISBN:9794159050.
  3. ^ Ibrani 11:32
  4. ^ Ibrani 13:23
  5. ^ Ibrani 1:1–2
  6. ^ a b c The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.
  7. ^ Ibrani 1:3–4

Lihat pula

Pranala luar