Bank Index Selindo

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
PT Bank Index Selindo
Perseroan terbatas
IndustriJasa keuangan
Didirikan30 Juli 1992; 31 tahun lalu (1992-07-30)
Kantor
pusat
Jakarta, Indonesia
Wilayah operasi
Indonesia
Tokoh
kunci
Gimin Sumalim (Direktur Utama)
Produk
Total asetRp Kenaikan10,35 triliun (2021)[1]
PemilikPT Kazanah Indexindo
Karyawan
717 (2021)[1]
Situs webwww.bankindex.co.id

Bank Index Selindo (disingkat Bank Index) adalah sebuah bank swasta di Indonesia, didirikan pada tahun 1992, berpusat di Jakarta, tepatnya di Plaza Bank Index Jalan M. H. Thamrin Kav. 57. Fokus usahanya adalah sektor komersil, terutama pada usaha kecil dan menengah, dibantu dengan 52 kantor cabangnya yang beroperasi di seluruh Indonesia.[2]

Sejarah[sunting | sunting sumber]

Bank Index merupakan salah satu bank yang lahir pasca kebijakan PAKTO 88, didirikan pada 30 Juli 1992. Bank yang pada awal pendiriannya dipimpin oleh Bambang Surjadi ini, saat itu berkantor pusat di Jl. Asemka 18-19, Jakarta.[3] Operasionalnya dimulai pada 23 Agustus 1993 sebagai bank umum nondevisa. Termasuk dalam salah satu bank yang selamat dari krisis 1997-1998, bank ini termasuk bank kecil dengan pada 2006 memiliki 401 karyawan, aset Rp 950 miliar dan kantor cabang di Bandung dan Bogor.[4]

Ekspansi Bank Index baru terjadi pada 2007. Di bulan Juli 2007, bank ini mengumumkan akan membeli sebuah bank kecil lain, bernama Bank Harmoni Internasional.[5] Akuisisi ini dilakukan oleh Bank Index bersama pemiliknya, Kurniadi Setiawan dari tangan Petrus Soepratman dan Dewi Djutiana Hatianto pada 18 Desember 2007, menjadikan Bank Harmoni yang bermodal Rp 24 miliar tersebut beralih ke tangan Bank Index.[6] Kemudian, pada 7 April 2008, Bank Harmoni dimerger dengan Bank Index, menghasilkan Bank Index sebagai penerima merger dan kantor cabangnya dijadikan cabang Bank Index Selindo yang asetnya menjadi Rp 1,06 triliun.[7] Merger ini dilakukan sebagai upaya memenuhi Arsitektur Perbankan Indonesia.[2] Tidak lama kemudian, di tanggal 2 Desember 2009, Bank Index menyandang status sebagai bank devisa.[8]

Selain pengembangan jaringan kantor, Bank Index juga mulai mengembangkan Teknologi dan Sistem Informasi (TSI). Di tahun yang sama, Bank Index telah mengoperasikan layanan ATM Index di beberapa kantor cabang dan cabang pembantu. Untuk lebih memperluas jaringan layanan ATM, maka Bank Index juga telah melakukan kerjasama dengan jaringan ATM Bersama. Kemudian, pada akhir Maret 2018 Bank Index telah dapat menerima setoran penerimaan negara berupa pembayaran pajak, bea cukai dan penerimaan negara lainnya melalui seluruh kantor cabang serta melalui mesin ATM Bank Index. Sejak bulan Mei 2018 Bank Index juga sudah meluncurkan IndexQu - Internet dan Mobile Banking.[2]

Logo baru (hasil penyegaran logo lama) Bank Index diperkenalkan pada 2017, sebagai simbol dari semangat Bank Index yang senantiasa bergerak maju seiring perkembangan zaman dan siap bersaing di era perbankan digital.[9] Belakangan waktu ini, Bank Index juga merencanakan ingin mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia,[10] meskipun sampai saat ini belum terealisasi. Kemudian, di tanggal 26 April 2022, fintech Modalku dan Carro mengumumkan investasi di bank ini, yang dijelaskan karena kesamaan visi dan misi.[11]

Manajemen[sunting | sunting sumber]

  • Presiden Komisaris: Bosur Simatupang
  • Komisaris: Joko Setiawan
  • Komisaris Independen: Arief Effendie
  • Komisaris Independen: Lenggono Sulistianto Hadi
  • Presiden Direktur: Gimin Sumalim
  • Direktur: Jusuf Lukito
  • Direktur: Jap Chin Phing
  • Direktur: Lie Phing
  • Direktur Kepatuhan: Daniel Satyawan[12]

Kepemilikan[sunting | sunting sumber]

  • PT Kazanah Indexindo: 45,13%
  • Creador Capital: 15,68%
  • Funding Asia Group: 10%
  • Trusty Cars Pte.Ltd: 5%
  • Kurniadi Setiawan: 3,12%
  • SBI Emerging Asia Finance: 2,87%
  • Nederlandese Financierings: 2,13%
  • Alwi Setiawan: 1,03%[13]

Rujukan[sunting | sunting sumber]

Pranala luar[sunting | sunting sumber]