Gastroenteritis: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
EmausBot (bicara | kontrib)
k Bot: Migrasi 32 pranala interwiki, karena telah disediakan oleh Wikidata pada item d:Q156103
dari translator without borders
Baris 1: Baris 1:
{{Penyangkalan-medis}}
{{Penyangkalan-medis}}
{{Infobox disease
'''Gastroenteritis''', '''Radang lambung dan usus''' ({{lang-en|gastric flu, stomach flu}}) adalah suatu jenis [[peradangan]] yang terjadi pada [[saluran pencernaan]], terutama pada [[lambung]] dan [[usus kecil]], dan mengakibatkan [[diare]] akut.
| Name = Gastroenteritis
| Image = Gastroenteritis viruses.jpg
| Caption = Gastroenteritis viruses: A = rotavirus, B = adenovirus, C = Norovirus and D = Astrovirus. The virus particles are shown at the same magnification to allow size comparison.
| DiseasesDB = 30726
| ICD10 = {{ICD10|A|02|0|a|00}}, {{ICD10|A|08||a|00}}, {{ICD10|A|09||a|00}}, {{ICD10|J|10|8|j|09}}, {{ICD10|J|11|8|j|09}},{{ICD10|K|52||k|50}}
| ICD9 = {{ICD9|008.8}} {{ICD9|009.0}}, {{ICD9|009.1}}, {{ICD9|558}}
| ICDO =
| OMIM =
| MedlinePlus =
| eMedicineSubj = emerg
| eMedicineTopic = 213
| MeshID = D005759
}}


'''Gastroenteritis''' adalah kondisi medis yang ditandai dengan [[peradangan]] (''"-itis"'') pada [[saluran pencernaan]] yang melibatkan [[lambung]] (''"gastro"''-) dan [[usus kecil]] (''"entero"''-), sehingga mengakibatkan kombinasi [[diare]], [[muntah]], dan sakit serta kejang [[perut|perut]].<ref name=EBMED2010>{{cite journal|last=Singh|first=Amandeep|title=Pediatric Emergency Medicine Practice Acute Gastroenteritis — An Update|journal=Emergency Medicine Practice|year=2010|month=July|volume=7|issue=7|url=http://www.ebmedicine.net/topics.php?paction=showTopic&topic_id=229}}</ref> Gastroenteritis juga sering disebut sebagai '''gastro''', '''stomach bug''', dan '''stomach virus'''. Walaupun tidak berkaitan dengan [[influenza]], penyakit ini juga sering disebut '''flu perut''' dan '''flu lambung'''.
Peradangan dapat disebabkan oleh paparan [[makanan]] dan [[air]] yang terkontaminasi, atau oleh [[infeksi]] beberapa jenis [[virus]] atau [[bakteri]], [[parasit]] dan efek samping dari diet berlebih dan pengobatan.


<!--Penyebab -->
Di seluruh dunia, perawatan yang tidak memadai pada penderita gastroenteritis telah menelan korban sekitar 5 hingga 8 juta manusia meninggal setiap tahun.<ref name=Harrison>Kasper DL, Braunwald E, Fauci AS, Hauser SL, Longo DL, Jameson JL. [[Harrison's Principles of Internal Medicine]]. New York: McGraw-Hill, 2005. ISBN 0-07-139140-1.</ref> dan merupakan salah satu penyebab utama dari kematian anak dan bayi yang berumur dibawah lima tahun.<ref name="pmid14627948">{{cite journal |author=King CK, Glass R, Bresee JS, Duggan C |title=Managing acute gastroenteritis among children: oral rehydration, maintenance, and nutritional therapy |journal=MMWR Recomm Rep |volume=52 |issue=RR-16 |pages=1–16 |year=2003 |month=November |pmid=14627948 |doi= |url=}}</ref>
Secara global, sebagian besar kasus pada anak-anak disebabkan oleh [[rotavirus]].<ref name="pmid22030330">{{cite journal |author=Tate JE, Burton AH, Boschi-Pinto C, Steele AD, Duque J, Parashar UD |title=2008 estimate of worldwide rotavirus-associated mortality in children younger than 5 years before the introduction of universal rotavirus vaccination programmes: a systematic review and meta-analysis |journal=The Lancet Infectious Diseases|volume=12 |issue=2 |pages=136–41 |year=2012 |month=February |pmid=22030330 |doi=10.1016/S1473-3099(11)70253-5 }}</ref> Pada orang dewasa,[[norovirus]]<ref name="pmid21695033">{{cite journal |author=Marshall JA, Bruggink LD |title=The dynamics of norovirus outbreak epidemics: recent insights |journal=International Journal of Environmental Research and Public Health |volume=8 |issue=4 |pages=1141–9 |year=2011 |month=April|pmid=21695033 |pmc=3118882 |doi=10.3390/ijerph8041141}}</ref> dan [[Campylobacter]]<ref name="pmid22025030">{{cite journal |author=Man SM|title=The clinical importance of emerging Campylobacter species |journal=Nature Reviews. Gastroenterology & Hepatology |volume=8 |issue=12|pages=669–85 |year=2011 |month=December |pmid=22025030 |doi=10.1038/nrgastro.2011.191}}</ref> menjadi penyebab yang lebih umum. Penyebab lain yang lebih jarang ditemukan yakni bakteri lain (atau racun bakteri) dan parasit. Penularannya bisa terjadi karena konsumsi makanan yang dimasak secara tidak benar atau air yang terkontaminasi atau melalui persinggungan langsung dengan orang yang terinfeksi.


<!—Pengobatan dan epidemiologi -->
== Masa Inkubasi ==
Yang paling utama dalam penanganan penyakit ini adalah hidrasi yang cukup. Untuk kasus ringan atau sedang, ini bisa dilakukan melalui pemberian [[larutan rehidrasi oral]]. Untuk kasus yang lebih berat, pemberian cairan melalui infus mungkin diperlukan. Gastroenteritis paling banyak terjadi pada anak-anak dan masyarakat di negara berkembang.
Waktu terkena sampai kena penyakit bergantung puncaknya dalam beberapa jam sampai beberapa hari.


== Gejala ==
== Gejala dan tanda ==
[[Image:Bristol_stool_chart.svg|thumb|Tipe 7 pada [[Skala Tinja Bristol |Bagan Tinja Bristol]] menunjukkan diare]]
Kombinasi sering membuang hajat besar atau berak berair, muntah, demam, sakit perut, sakit kepala.
Gastroenteritis biasanya disertai dengan [[diare]] dan [[muntah]],<ref name=Eck2011/> atau, meskipun tidak terlalu banyak terjadi, hanya disertai dengan salah satu gejala tersebut.<ref name=EBMED2010/> Kejang perut juga bisa timbul.<ref name=EBMED2010/> Tanda-tanda dan gejala biasanya muncul 12–72 jam setelah terjangkit agen penginfeksi.<ref name=Web09>{{cite book|last=Webber|first=Roger|title=Communicable disease epidemiology and control : a global perspective|year=2009|publisher=Cabi|location=Wallingford, Oxfordshire|isbn=978-1-84593-504-7|page=79|url=http://books.google.ca/books?id=pZ9fpHtvOGYC&pg=PA79|edition=3rd}}</ref> Bila disebabkan oleh virus, kondisi ini biasanya membaik dalam satu minggu.<ref name=Eck2011/> Beberapa gejala yang diakibatkan oleh virus juga mungkin diasosiasikan dengan [[demam]], letih, [[sakit kepala]], dan [[mialgia|nyeri otot]].<ref name=Eck2011/> Jika [[disentri|tinja mengandung darah]], lebih kecil kemungkinannya disebabkan oleh virus <ref name=Eck2011/> dan lebih besar kemungkinannya disebabkan oleh bakteri.<ref name=Bact2007/> Beberapa infeksi bakteri juga bisa diasosiasikan dengan nyeri perut akut dan mungkin bertahan selama beberapa minggu.<ref name=Bact2007/>
ada juga terkadang yang selalu sakit di bagian pundak dan leher.


Anak-anak yang terinfeksi rotavirus biasanya sembuh total dalam tiga sampai delapan hari.<ref name=Rota2011>{{cite journal|last=Meloni|first=A|coauthors=Locci, D, Frau, G, Masia, G, Nurchi, AM, Coppola, RC|title=Epidemiology and prevention of rotavirus infection: an underestimated issue?|journal=The journal of maternal-fetal & neonatal medicine : the official journal of the European Association of Perinatal Medicine, the Federation of Asia and Oceania Perinatal Societies, the International Society of Perinatal Obstetricians|date=2011 Oct|volume=24 Suppl 2|pages=48–51|pmid=21749188|doi=10.3109/14767058.2011.601920}}</ref> Akan tetapi, di negara-negara miskin, perawatan untuk infeksi akut seringkali sulit didapatkan sehingga biasanya diare terus-menerus terjadi.<ref>{{cite web|title=Toolkit|url=http://www.defeatdd.org/understanding-crisis/advocacy-outreach/toolkits|work=DefeatDD|accessdate=3 May 2012}}</ref> [[Dehidrasi]] merupakan komplikasi umum dari [[diare]],<ref name=NICE2009>{{cite web|title=Management of acute diarrhoea and vomiting due to gastoenteritis in children under 5|url=http://guidance.nice.org.uk/CG84|work=National Institute of Clinical Excellence|month=April|year=2009}}</ref> dan pasien anak dengan tingkat dehidrasi parah bisa mengalami [[pengisian kembali pembuluh kapiler]] berkepanjangan, [[turgor kulit]] yang buruk, dan pernapasan abnormal.<ref name=Tint10>{{cite book |author=Tintinalli, Judith E. |title=Emergency Medicine: A Comprehensive Study Guide (Emergency Medicine (Tintinalli))|publisher=McGraw-Hill Companies |location=New York |year=2010 |pages=830–839 |isbn=0-07-148480-9 }}</ref>Infeksi berulang biasanya ditemukan di tempat-tempat dengan sanitasi buruk, dan [[malnutrisi]],<ref name=Web09/> yang dapat menghambat pertumbuhan, dan keterlambatan kognitif jangka panjang.<ref name=M93/>
== Tempo pengasingan yang disarankan ==
Sekurang-kurangnya selama 24 jam setelah diare berhenti.


[[Artritis reaktif]] terjadi pada 1% dari kelompok yang terinfeksi spesies ''Campylobacter'' , dan 0,1% mengalami [[sindrom Guillain-Barre]].<ref name=Bact2007/> [[Sindrom uremik-hemolitik]] (HUS) dapat terjadi karena infeksi spesies ''Escherichia coli'' atau ''Shigella'' yang mengeluarkan [[racun Shiga]], sehingga mengakibatkan [[tromobositopenia|jumlah trombosit yang rendah]], [[gagal ginjal|fungsi buruk ginjal]], dan [[anemia hemolitik|jumlah sel darah merah yang rendah (karena kerusakannya)]].<ref name=BMJ2007/> Anak-anak lebih cenderung mengalami HUS dibandingkan orang dewasa.<ref name=M93/> Beberapa infeksi virus mungkin mengakibatkan [[Epilepsi infantil jinak|kejang infantil jinak]].<ref name=EBMED2010/>
== Pencegahan ==
Mencuci tangan secara teliti dengan sabun dan air setelah membuang hajat atau menyentuh tempat-tempat kotor dan sebelum menyentuh makanan.


== Rujukan ==
==Penyebab==
[[Virus]] (terutama [[rotavirus]]) dan spesies bakteri''[[Escherichia coli]]'' dan ''[[Campylobacter]]'' adalah penyebab utama gastroenteritis.<ref name=Sz2010/><ref name=Web09/> Akan tetapi, banyak agen infeksi lain yang dapat menyebabkan sindrom ini.<ref name=M93/> Penyebab non-infeksi kadangkala terlihat, tetapi lebih jarang daripada [[etiologi]] virus atau bakteri.<ref name=EBMED2010/> Risiko infeksi lebih tinggi pada anak-anak karena kurangnya [[kekebalan (kedokteran)|kekebalan]] mereka dan kebersihan yang relatif buruk.<ref name=EBMED2010/>
{{reflist}}
{{medis-stub}}


===Virus===
[[Kategori:Radang]]
Virus yang diketahui menyebabkan gastroenteritis meliputi [[rotavirus]], [[norovirus]], [[adenovirus]], dan [[astrovirus]].<ref name=Eck2011>{{cite journal |author=Eckardt AJ, Baumgart DC |title=Viral gastroenteritis in adults |journal=Recent Patents on Anti-infective Drug Discovery |volume=6|issue=1 |pages=54–63 |year=2011 |month=January |pmid=21210762}}</ref><ref name="pmid21173676">{{cite journal |author=Dennehy PH |title=Viral gastroenteritis in children |journal=The Pediatric Infectious Disease Journal |volume=30 |issue=1 |pages=63–4 |year=2011 |month=January|pmid=21173676 |doi=10.1097/INF.0b013e3182059102}}</ref> Rotavirus adalah penyebab gastroenteritis yang paling umum pada anak-anak,<ref name=Sz2010/> dan mengakibatkan tingkat insiden yang serupa baik di [[negara maju|negara maju]] maupun [[negara berkembang]].<ref name=Rota2011/> Virus mengakibatkan sekira 70% episode diare menular pada kelompok usia anak-anak.<ref name=Webb2005>{{cite journal|last=Webb|first=A|coauthors=Starr, M|title=Acute gastroenteritis in children.|journal=Australian family physician|date=2005 Apr|volume=34|issue=4|pages=227–31|pmid=15861741}}</ref> Rotavirus lebih jarang menjadi penyebab pada orang dewasa karena kekebalan alami mereka.<ref name=ID2011>{{cite journal |author=Desselberger U, Huppertz HI |title=Immune responses to rotavirus infection and vaccination and associated correlates of protection |journal=The Journal of Infectious Diseases |volume=203 |issue=2|pages=188–95 |year=2011 |month=January |pmid=21288818 |pmc=3071058 |doi=10.1093/infdis/jiq031 |url=}}</ref>

Norovirus adalah penyebab utama gastroenteritis pada orang dewasa di Amerika, mengakibatkan lebih dari 90% wabah.<ref name=Eck2011/> [[Epidemi]] lokal ini biasanya terjadi jika sekelompok orang berada dalam jarak fisik yang berdekatan, seperti di [[kapal pesiar]],<ref name=Eck2011/> rumah sakit, atau di restoran.<ref name=EBMED2010/> Orang-orang mungkin tetap bisa menularkan virus bahkan setelah sembuh dari diarenya. <ref name=Eck2011/> Norovirus adalah penyebab dari kira-kira 10% kasus pada anak-anak.<ref name=EBMED2010/>

===Bakteri===
[[File:Salmonella Typhimurium Gram.jpg|thumb|''Salmonella enterica'' serovar Typhimurium (ATCC 14028) seperti terlihat pada mikroskop dengan pembesaran 1000 kali dan pewarnaan Gram.]]
Di negara maju ''[[Campylobacter jejuni]]'' menjadi penyebab utama gastroenteritis bakteri, dimana separuh dari kasus ini terkait dengan pajanan terhadap [[unggas]].<ref name=Bact2007>{{cite journal|last=Galanis|first=E|title=Campylobacter and bacterial gastroenteritis.|journal=CMAJ : Canadian Medical Association |date=2007 Sep 11|volume=177|issue=6|pages=570–1|pmid=17846438|doi=10.1503/cmaj.070660|pmc=1963361}}</ref> Pada anak-anak, bakteri merupakan penyebab dari sekira 15% kasus, dengan jenis yang paling umum meliputi spesies ''[[Escherichia coli]]'', ''[[Salmonella]]'',''[[Shigella]]'', dan ''Campylobacter''.<ref name=Webb2005/> Bila makanan terkontaminasi dengan bakteri dan berada pada suhu ruangan selama beberapa jam, bakteri berkembang biak dan meningkatkan risiko infeksi pada orang-orang yang mengonsumsi makanan tersebut.<ref name=M93/> Beberapa makanan yang umum dikaitkan dengan penyakit ini yakni daging mentah atau daging yang kurang matang, ayam, makanan laut, dan telur; kecambah mentah; susu yang belum dipasteurisasi dan keju lunak; serta jus jeruk dan sayuran.<ref>{{cite journal|last=Nyachuba|first=DG|title=Foodborne illness: is it on the rise?|journal=Nutrition Reviews|date=2010 May|volume=68|issue=5|pages=257-69|pmid=20500787|doi=10.1111/j.1753-4887.2010.00286.x}}</ref> Di negara berkembang, khususnya Afrika subwilayah Sahara dan Asia, [[kolera]] adalah penyebab umum gastroenteritis.<!-- <ref name=Cholera11/> --> Infeksi ini biasanya ditularkan melalui air atau makanan yang terkontaminasi. <ref name=Cholera11>{{cite journal|last=Charles|first=RC|coauthors=Ryan, ET|title=Cholera in the 21st century.|journal=Current opinion in infectious diseases|date=2011 Oct|volume=24|issue=5|pages=472-7|pmid=21799407|doi=10.1097/QCO.0b013e32834a88af}}</ref>

''[[Clostridium difficile]]'' toksigenik adalah penyebab utama diare yang lebih sering terjadi pada manusia berusia lanjut.<ref name=M93/> Bayi dapat menjadi pembawa bakteri ini namun tidak berlanjut ke arah munculnya gejala.<ref name=M93/> Ini adalah penyebab diare yang umum pada mereka yang dirawat inap dan sering dikaitkan dengan penggunaan antibiotik.<ref>{{cite journal|last=Moudgal|first=V|coauthors=Sobel, JD|title=Clostridium difficile colitis: a review.|journal=Hospital practice (1995)|date=2012 Feb|volume=40|issue=1|pages=139-48|pmid=22406889|doi=10.3810/hp.2012.02.954}}</ref>'' Diare infeksi [[Staphylococcus aureus]]'' juga mungkin terjadi pada mereka yang menggunakan antibiotik.<ref>{{cite journal|last=Lin|first=Z|coauthors=Kotler, DP; Schlievert, PM; Sordillo, EM|title=Staphylococcal enterocolitis: forgotten but not gone?|journal=Digestive diseases and sciences|date=2010 May|volume=55|issue=5|pages=1200-7|pmid=19609675}}</ref> "[[Traveler’s diarrhea]]" biasanya merupakan jenis gastroenteritis bakteri. Obat penekan asam tampaknya meningkatkan risiko infeksi secara signifikan setelah terpajan sejumlah organisme, termasuk spesies ''Clostridium difficile'', ''Salmonella'', dan ''Campylobacter''.<ref name=PPI2007>{{cite journal|last=Leonard|first=J|coauthors=Marshall, JK, Moayyedi, P|title=Systematic review of the risk of enteric infection in patients taking acid suppression.|journal=The American journal of gastroenterology|date=2007 Sep|volume=102|issue=9|pages=2047–56; quiz 2057|pmid=17509031|doi=10.1111/j.1572-0241.2007.01275.x}}</ref> Risiko ini lebih tinggi bagi mereka yang menggunakan [[penghambat pompa proton]] dibandingkan dengan mereka yang menggunakan [[antagonis H2]].<ref name=PPI2007/>

===Parasit===
Beberapa [[Protozoa|protozoa]] dapat mengakibatkan gastroenteritis – paling umum adalah ''[[Giardia lamblia]]'' – tetapi spesies ''[[Entamoeba histolytica]]'' dan''[[Cryptosporidium]]'' juga terlibat.<ref name=Webb2005/> Sebagai sebuah kelompok, agen ini mencakup sekira 10% kasus pada anak-anak.<ref name=BMJ2007/> ''Giardia'' lebih umum terjadi di negara berkembang, tapi agen etiologi ini menyebabkan jenis penyakit ini dengan jumlah tertentu hampir di semua tempat.<ref name=Giar2010>{{cite journal|last=Escobedo|first=AA|coauthors=Almirall, P, Robertson, LJ, Franco, RM, Hanevik, K, Mørch, K, Cimerman, S|title=Giardiasis: the ever-present threat of a neglected disease.|journal=Infectious disorders drug targets|date=2010 Oct|volume=10|issue=5|pages=329–48|pmid=20701575}}</ref> Ini lebih umum terjadi pada orang-orang yang pernah bepergian ke tempat-tempat dengan prevalensi tinggi, anak-anak di [[penitipan anak]], laki-laki yang berhubungan seksual dengan laki-laki, dan dalam keadaan setelah terjadinya [[bencana]].<ref name=Giar2010/>


===Penularan===
Penularan dapat terjadi melalui konsumsi air yang terkontaminasi, atau ketika sekelompok orang menggunakan benda pribadi mereka bersama-sama.<ref name=Web09/> Di wilayah yang memiliki musim hujan dan musim kemarau, kualitas air biasanya memburuk selama [[musim hujan]], dan ini berhubungan dengan saat terjadinya wabah.<ref name=Web09/> Di [[Subtropik|negara-negara dengan beberapa musim]], infeksi lebih banyak terjadi pada musim dingin.<ref name=M93/> [[Pemberian susu]] untuk bayi menggunakan botol yang tidak disterilisasikan dengan benar adalah penyebab terbesar dalam skala global.<ref name=Web09/> Tingkat penularan juga berhubungan dengan kebersihan yang buruk, terutama pada kalangan anak-anak,<ref name=Eck2011/> di perumahan padat,<ref>{{cite journal|last=Grimwood|first=K|coauthors=Forbes, DA|title=Acute and persistent diarrhea.|journal=Pediatric clinics of North America|date=2009 Dec|volume=56|issue=6|pages=1343–61|pmid=19962025|doi=10.1016/j.pcl.2009.09.004}}</ref> dan pada kelompok yang pernah mengalami gizi buruk.<ref name=M93/> Setelah mengembangkan toleransi terhadap penyakit ini, orang dewasa dapat menjadi pembawa organisme tertentu tanpa menunjukkan tanda atau gejala, dan mereka berperan sebagai [[reservoir alami]] dari penularan.<ref name=M93/> Beberapa agen (seperti ''Shigella'') hanya muncul pada [[primata]], sedangkan yang lainnya dapat muncul pada berbagai jenis binatang (seperti ''Giardia'').<ref name=M93/>

===Non-infeksi===
Ada beberapa penyebab non-infeksi peradangan saluran pencernaan.<ref name=EBMED2010/> Beberapa penyebab yang lebih umum meliputi obat-obatan (seperti [[NSAID]]), makanan tertentu seperti [[laktosa]] (bagi mereka yang tidak bisa mengonsumsi laktosa), dan [[gluten]] (bagi mereka dengan [[penyakit seliak]]).[[Penyakit Crohn]] juga merupakan sumber non-infeksi gastroenteritis (yang seringkali akut).<ref name=EBMED2010/> Penyakit yang disebabkan oleh [[racun]] juga mungkin terjadi. Beberapa kondisi yang diakibatkan oleh makanan dikaitkan dengan mual, muntah, dan diare termasuk: [[Ciguatera|keracunan ciguatera]] karena konsumsi ikan pemangsa yang terkontaminasi, [[scombroid]] yang diasosiasikan dengan konsumsi jenis ikan tertentu yang telah basi, [[keracunan#tetrodotoksin|keracunan tetrodotoksin]] karena konsumsi antara lain [[ikan buntal]], dan [[botulisme]] yang biasanya disebabkan oleh makanan diawetkan secara tidak benar.<ref>{{cite journal|last=Lawrence|first=DT|coauthors=Dobmeier, SG; Bechtel, LK; Holstege, CP|title=Food poisoning.|journal=Emergency medicine clinics of North America|date=2007 May|volume=25|issue=2|pages=357-73; abstract ix|pmid=17482025|doi=10.1016/j.emc.2007.02.014}}</ref>

==Patofisiologi==
Gastroenteritis diartikan sebagai [[muntah-muntah]] atau [[diare]] yang disebabkan oleh infeksi di [[usus kecil|usus kecil]] atau [[usus besar]].<ref name=M93>Mandell 2010 Chp. 93</ref> Perubahan di usus kecil biasanya bukan peradangan, sedangkan di usus besar merupakan peradangan.<ref name=M93/>Jumlah patogen yang dapat menyebabkan infeksi bervariasi dari satu (untuk ''Cryptosporidium'') sampai 10<sup>8</sup> (untuk ''Vibrio cholerae'').<ref name=M93/>

==Diagnosis==
Gastroenteritis biasanya didiagnosis secara klinis, berdasarkan tanda-tanda dan gejala yang dialami seorang pasien.<ref name=Eck2011/> Tidak ada perbedaan dalam penanganan kondisi apa pun penyebabnya, sehingga menentukan penyebab penyakit ini tidak diperlukan. <ref name=Web09/> Akan tetapi, [[kultur tinja]] harus dilakukan pada mereka yang tinjanya mengandung darah, mereka yang mungkin [[keracunan makanan]], dan mereka yang baru bepergian ke negara berkembang.<ref name=Webb2005/> Uji diagnostik juga dapat dilakukan untuk observasi.<ref name=Eck2011/> Karena [[hipoglikemia]] terjadi pada sekira 10% bayi dan anak kecil, pengukuran [[glukosa]] serum pada populasi ini sangat dianjurkan.<ref name=Tint10/> [[Elektrolit]] dan [[kreatinin|fungsi ginjal]] juga harus diperiksa ketika muncul kekhawatiran terhadap terjadinya dehidrasi akut.<ref name=Webb2005/>

===Dehidrasi===
Penentuan apakah seseorang mengalami [[dehidrasi]] atau tidak adalah bagian penting dari penilaian. Dehidrasi secara umum dibagi menjadi kasus ringan (3–5%), sedang (6–9%), dan berat (≥10%).<ref name=EBMED2010/> Pada anak-anak, tanda paling akurat dari dehidrasi sedang atau berat adalah [[pengisian kembali pembuluh kapiler]] yang berkepanjangan, [[turgor kulit]] yang buruk, dan pernapasan yang tidak normal.<ref name=Tint10/><ref>{{cite journal|last=Steiner|first=MJ|coauthors=DeWalt, DA, Byerley, JS|title=Is this child dehydrated?|journal=JAMA : the Journal of the American Medical Association|date=2004 Jun 9|volume=291|issue=22|pages=2746–54|pmid=15187057|doi=10.1001/jama.291.22.2746}}</ref> Penemuan lain yang berguna(jika dikombinasikan) termasuk mata cekung, aktivitas yang berkurang, kurangnya air mata, dan mulut kering.<ref name=EBMED2010/> Urin yang normal dan konsumsi cairan oral dapat memastikan kondisi ini.<ref name=Tint10/> Uji laboratorium memberikan lebih sedikit manfaat klinis dalam penentuan tingkat dehidrasi.<ref name=EBMED2010/>

===Diagnosis diferensial===
Penyebab potensial lain dari tanda dan gejala yang sama seperti pada gastroenteritis yang perlu dikesampingkan meliputi [[usus buntu]],[[volvulus]], [[penyakit usus inflamatori]], [[infeksi saluran kencing]], dan [[diabetes melitus]].<ref name=Webb2005/> Insufisiensi pankreas, [[sindrom usus pendek]], [[penyakit Whipple]], [[penyakit seliak]], dan penyalahgunaan [[pencahar]] juga harus dipertimbangkan.<ref name="Oxford">{{cite book |editor=Warrell D.A., Cox T.M., Firth J.D., Benz E.J. |title=The Oxford Textbook of Medicine |publisher=Oxford University Press |year=2003 |isbn=0-19-262922-0 |edition=4th |url=http://otm.oxfordmedicine.com/ }}</ref> Diagnosis diferensial agak rumit bila seseorang ''hanya'' menunjukkan gejala muntah atau diare (alih-alih keduanya).<ref name=EBMED2010/>

Usus buntu dan muntah, sakit perut, dan beberapa kali diare terjadi pada hampir 33% kasus.<ref name=EBMED2010/> Ini bertolak belakang dengan diare yang sering yang umum terjadi pada gastroenteritis.<ref name=EBMED2010/> Infeksi paru-paru atau saluran kencing pada anak-anak juga dapat menjadi penyebab muntah atau diare.<ref name=EBMED2010/> [[Ketoasidosis diabetik]] (DKA) klasik muncul dengan sakit perut, mual, dan muntah, tapi tanpa diare.<ref name=EBMED2010/> Salah satu studi menemukan bahwa 17% dari anak-anak dengan DKA mulanya didiagnosis mengalami gastroenteritis.<ref name=EBMED2010/>

==Pencegahan==
[[File:RotavirusV2009.gif|thumb| Persentase uji rotavirus dengan hasil positif, per minggu pengamatan, Amerika Serikat, Juli 2000 – Juni 2009.]]

===Gaya hidup===
Pasokan air yang tidak terkontaminasi dan mudah didapat serta penerapan sanitasi yang baik menjadi hal penting untuk mengurangi tingkat infeksi dan gastroenteritis yang berarti dari segi klinis.<ref name=M93/> Langkah-langkah pribadi (seperti [[mencuci tangan]]) diketahui dapat mengurangi tingkat insidensi dan prevalensi gastroenteritis baik di negara berkembang maupun di negara maju hingga sebesar 30%.<ref name=Tint10/> Gel berbahan dasar alkohol mungkin juga efektif.<ref name=Tint10/> [[Menyusui]] itu penting, terutama di tempat-tempat dengan kebersihan yang buruk, begitu juga dengan meningkatkan kebersihan secara umum.<ref name=Web09/>ASI mengurangi frekuensi dan durasi infeksi.<ref name=EBMED2010/> Menghindari makanan atau minuman yang terkontaminasi juga efektif.<ref>{{cite web|title=Viral Gastroenteritis|url=http://www.cdc.gov/ncidod/dvrd/revb/gastro/faq.htm|work=Center for Disease Control and Prevention|accessdate=16 April 2012|month=February|year=2011}}</ref>

===Vaksinasi===
Karena efektivitas dan keamanannya, pada tahun 2009 World Health Organization merekomendasikan agar [[vaksin rotavirus]] diberikan kepada semua anak di seluruh dunia.<ref name=WHORota2009>{{cite journal|last=World Health Organization|title=Rotavirus vaccines: an update|journal=Weekly epidemiological record|year=2009|month=December|volume=51–52|issue=84|pages=533–540|url=http://www.who.int/wer/2009/wer8451_52.pdf|accessdate=10 May 2012}}</ref><ref name=Sz2010>{{cite journal|last=Szajewska|first=H|coauthors=Dziechciarz, P|title=Gastrointestinal infections in the pediatric population.|journal=Current opinion in gastroenterology|date=2010 Jan|volume=26|issue=1|pages=36–44|pmid=19887936|doi=10.1097/MOG.0b013e328333d799}}</ref> Dua vaksin rotavirus sudah tersedia untuk dapat dibeli dan beberapa lainnya sedang dikembangkan.<ref name=WHORota2009/> Di Afrika dan Asia vaksin ini mengurangi penyakit akut pada bayi<ref name=WHORota2009/> dan negara-negara yang telah mengadakan program imunisasi nasional telah melihat adanya penurunan jumlah dan tingkat keparahan penyakit ini.<ref>{{cite journal|last=Giaquinto|first=C|coauthors=Dominiak-Felden G, Van Damme P, Myint TT, Maldonado YA, Spoulou V, Mast TC, Staat MA|title=Summary of effectiveness and impact of rotavirus vaccination with the oral pentavalent rotavirus vaccine: a systematic review of the experience in industrialized countries|journal=Human Vaccines|year=July|month=2011|volume=7|series=7|pages=734–748|url=http://www.landesbioscience.com/journals/vaccines/article/15511/?nocache=1111012137|accessdate=10 May 2012|doi=10.4161/hv.7.7.15511|pmid=21734466}}</ref><ref>{{cite journal|last=Jiang|first=V|coauthors=Jiang B, Tate J, Parashar UD, Patel MM|title=Performance of rotavirus vaccines in developed and developing countries|journal=Human Vaccines|year=2010|month=July|volume=6|issue=7|pages=532–542|url=http://www.landesbioscience.com/journals/vaccines/article/11278/?nocache=531156378|accessdate=10 May 2012 | pmid = 20622508 }}</ref> Vaksin ini juga dapat mencegah menyebarnya penyakit ini pada anak yang tidak divaksin dengan cara mengurangi jumlah infeksi yang beredar.<ref>{{cite journal|last=Patel|first=MM|coauthors=Steele, D, Gentsch, JR, Wecker, J, Glass, RI, Parashar, UD|title=Real-world impact of rotavirus vaccination.|journal=The Pediatric Infectious Disease Journal|date=2011 Jan|volume=30|issue=1 Suppl|pages=S1-5|pmid=21183833|doi=10.1097/INF.0b013e3181fefa1f}}</ref> Sejak tahun 2000, penerapan program vaksin rotavirus di Amerika Serikat telah mengurangi jumlah kasus diare hingga 80 persen.<ref name="CDC Rota">{{cite journal|last=US Center for Disease Control and Prevention|title=Delayed onset and diminished magnitude of rotavirus activity—United States, November 2007 – May 2008|journal=Morbidity and Mortality Weekly Report|year=2008|volume=57|issue=25|pages=697–700|url=http://www.cdc.gov/mmwr/preview/mmwrhtml/mm5725a6.htm|accessdate=3 May 2012}}</ref><ref>{{cite journal |title=Reduction in rotavirus after vaccine introduction—United States, 2000–2009 |journal=MMWR Morb. Mortal. Wkly. Rep. |volume=58 |issue=41 |pages=1146–9 |year=2009 |month=October |pmid=19847149|url=http://www.cdc.gov/mmwr/preview/mmwrhtml/mm5841a2.htm}}</ref><ref>{{cite journal|last=Tate|first=JE|coauthors=Cortese, MM, Payne, DC, Curns, AT, Yen, C, Esposito, DH, Cortes, JE, Lopman, BA, Patel, MM, Gentsch, JR, Parashar, UD|title=Uptake, impact, and effectiveness of rotavirus vaccination in the United States: review of the first 3 years of postlicensure data.|journal=The Pediatric Infectious Disease Journal|date=2011 Jan|volume=30|issue=1 Suppl|pages=S56-60|pmid=21183842|doi=10.1097/INF.0b013e3181fefdc0}}</ref> Dosis vaksin pertama harus diberikan kepada bayi berusia antara 6 sampai 15 minggu.<ref name=Sz2010/> [[Vaksin kolera|Vaksin kolera oral]] diketahui dapat bekerja secara efektif hingga 50–60% selama lebih dari 2 tahun.<ref>{{cite journal|last=Sinclair|first=D|coauthors=Abba, K, Zaman, K, Qadri, F, Graves, PM|title=Oral vaccines for preventing cholera.|journal=Cochrane database of systematic reviews (Online)|date=2011 Mar 16|issue=3|pages=CD008603|pmid=21412922|doi=10.1002/14651858.CD008603.pub2}}</ref>

== Manajemen ==
Gastroenteritis secara umum merupakan penyakit akut dan terbatas yang tidak selalu memerlukan pengobatan.<ref name=NICE2009/> Pengobatan yang disukai untuk mereka yang mengalami [[dehidrasi]] ringan hingga sedang yakni dengan [[terapi rehidrasi oral]] (ORT).<ref name=BMJ2007>{{cite journal|last=Elliott|first=EJ|title=Acute gastroenteritis in children.|journal=BMJ (Clinical research ed.)|date=2007 Jan 6|volume=334|issue=7583|pages=35–40|pmid=17204802|doi=10.1136/bmj.39036.406169.80|pmc=1764079}}</ref> Akan tetapi [[metoclopramide]] dan/atau [[ondansetron]] dapat bermanfaat pada sekelompok pasien anak,<ref name="Alhashimi2009">{{cite journal |author=Alhashimi D, Al-Hashimi H, Fedorowicz Z|editor1-last=Alhashimi |editor1-first=Dunia |title=Antiemetics for reducing vomiting related to acute gastroenteritis in children and adolescents|journal=Cochrane Database Syst Rev |issue=2 |pages=CD005506 |year=2009 |pmid=19370620|doi=10.1002/14651858.CD005506.pub4 }}</ref> dan[[butylscopolamine]] berguna untuk mengobati [[sakit perut]].<ref>{{cite journal |author=Tytgat GN |title=Hyoscine butylbromide: a review of its use in the treatment of abdominal cramping and pain |journal=Drugs |volume=67 |issue=9 |pages=1343–57 |year=2007 |pmid=17547475 }}</ref>

=== Rehidrasi ===
Penanganan utama untuk gastroenteritis pada anak-anak maupun orang dewasa adalah dengan [[rehidrasi]]. Ini sebaiknya dilakukan melalui terapi rehidrasi oral, walaupun pemberian [[terapi infus|infus]] mungkin diperlukan bila [[tingkat kesadaraan berkurang]] atau pada dehidrasi berat.<ref>{{cite web |url=http://www.bestbets.org/bets/bet.php?id=1039 |title=BestBets: Fluid Treatment of Gastroenteritis in Adults}}</ref><ref>{{cite journal |author=Canavan A, Arant BS |title=Diagnosis and management of dehydration in children |journal=Am Fam Physician|volume=80 |issue=7 |pages=692–6 |year=2009 |month=October |pmid=19817339 }}</ref> Produk terapi pengganti terapi oral yang dibuat dengan karbohidrat kompleks (yakni yang terbuat dari gandum atau beras) terkadang lebih baik dibandingkan dengan yang berbasis gula sederhana.<ref>{{cite journal |author=Gregorio GV, Gonzales ML, Dans LF, Martinez EG |editor1-last=Gregorio |editor1-first=Germana V |title=Polymer-based oral rehydration solution for treating acute watery diarrhoea |journal=Cochrane Database Syst Rev |issue=2 |pages=CD006519 |year=2009 |pmid=19370638 |doi=10.1002/14651858.CD006519.pub2}}</ref> Minuman dengan kandungan gula sederhana yang sangat tinggi, seperti [[minuman ringan]] dan jus buah, tidak dianjurkan untuk diberikan kepada anak di bawah 5 tahun karena dapat ''memperparah'' diare.<ref name=NICE2009/> Air putih dapat digunakan bila persiapan ORT yang lebih spesifik dan efektif tidak tersedia atau tidak disukai karena rasanya yang tidak enak. <ref name=NICE2009/> [[Nasogaster tube]] dapat digunakan oleh anak kecil untuk memasukkan cairan apabila diperlukan.<ref name=Webb2005/>


===Makanan===
Bayi yang mengonsumi ASI dianjurkan untuk tetap disusui seperti biasa, dan bayi yang diberi susu formula melanjutkan konsumsi formulanya sesaat setelah rehidrasi dengan ORT.<ref name=MMWR2003/> Formula bebas laktosa atau pengurangan laktosa biasanya tidak diperlukan. <ref name=MMWR2003/>Anak-anak harus melanjutkan makanannya seperti biasa selama diare namun harus menghindari makanan yang banyak mengandung [[gula sederhana]].<ref name=MMWR2003/> [[Diet BRAT diet]] (pisang, nasi, saos apel, roti panggang dan teh) tidak direkomendasikan lagi, karena tidak mengandung gizi yang cukup dan tidak memiliki manfaat dibandingkan dengan pemberian makanan seperti biasa.<ref name=MMWR2003>{{cite journal |author=King CK, Glass R, Bresee JS, Duggan C |title=Managing acute gastroenteritis among children: oral rehydration, maintenance, and nutritional therapy |journal=MMWR Recomm Rep |volume=52 |issue=RR-16|pages=1–16 |year=2003 |month=November |pmid=14627948 |url=http://www.cdc.gov/mmwr/preview/mmwrhtml/rr5216a1.htm}}</ref> Beberapa [[probiotik]] terbukti bermanfaat untuk mengurangi lamanya penyakit dan frekuensi buang air besar.<ref>{{cite journal |author=Allen SJ, Martinez EG, Gregorio GV, Dans LF |editor1-last=Allen |editor1-first=Stephen J |title=Probiotics for treating acute infectious diarrhoea |journal=Cochrane Database Syst Rev |volume=11 |issue= 11|pages=CD003048 |year=2010 |pmid=21069673 |doi=10.1002/14651858.CD003048.pub3 }}</ref> Probiotik juga mungkin berguna dalam mencegah dan mengobati [[diare terkait antibiotik]].<ref>{{cite journal|last=Hempel|first=S|coauthors=Newberry, SJ; Maher, AR; Wang, Z; Miles, JN; Shanman, R; Johnsen, B; Shekelle, PG|title=Probiotics for the prevention and treatment of antibiotic-associated diarrhea: a systematic review and meta-analysis.|journal=JAMA : the journal of the American Medical Association|date=2012 May 9|volume=307|issue=18|pages=1959-69|pmid=22570464}}</ref> Produk susu fermentasi (seperti [[yogurt]]) juga bermanfaat.<ref>{{cite web|last=Mackway-Jones|first=Kevin|title=Does yogurt decrease acute diarrhoeal symptoms in children with acute gastroenteritis?|url=http://www.bestbets.org/bets/bet.php?id=1000|work=BestBets|month=June|year=2007}}</ref> Suplemen [[seng]] tampaknya efektif dalam mengobati dan mencegah diare pada kalangan anak-anak di negara berkembang.<ref>{{cite journal|last=Telmesani|first=AM|title=Oral rehydration salts, zinc supplement and rota virus vaccine in the management of childhood acute diarrhea.|journal=Journal of family and community medicine|date=2010 May|volume=17|issue=2|pages=79–82|pmid=21359029|doi=10.4103/1319-1683.71988|pmc=3045093}}</ref>

===Antimuntah===
Obat [[antimuntah]] mungkin berguna untuk menangani muntah pada anak-anak. [[Ondansetron]] memiliki beberapa kegunaan, dimana satu dosisnya diasosiasikan dengan berkurangnya kebutuhan atas cairan infus, berkurangnya kemungkinan rawat inap, dan berkurangnya muntah.<ref>{{cite journal |author=DeCamp LR, Byerley JS, Doshi N, Steiner MJ |title=Use of antiemetic agents in acute gastroenteritis: a systematic review and meta-analysis |journal=Arch Pediatr Adolesc Med|volume=162 |issue=9 |pages=858–65 |year=2008 |month=September |pmid=18762604|doi=10.1001/archpedi.162.9.858 }}</ref><ref name="pmid17279195">{{cite journal| author = Mehta S, Goldman RD| title = Ondansetron for acute gastroenteritis in children| journal = Can Fam Physician| volume = 52| issue = 11| pages = 1397–8| year = 2006| pmid = 17279195 | url =http://www.cfp.ca/cgi/pmidlookup?view=long&pmid=17279195 |pmc = 1783696 }}</ref><ref name=Cochrane2011/> [[Metoclopramid]] juga mungkin berguna.<ref name=Cochrane2011>{{cite journal|last=Fedorowicz|first=Z|coauthors=Jagannath, VA, Carter, B|title=Antiemetics for reducing vomiting related to acute gastroenteritis in children and adolescents.|journal=Cochrane database of systematic reviews (Online)|date=2011 Sep 7|volume=9|pages=CD005506|pmid=21901699|doi=10.1002/14651858.CD005506.pub5|issue=9}}</ref> Akan tetapi, penggunaan ondansetron mungkin berhubungan dengan meningkatnya frekuensi perawatan kembali di rumah sakit pada pasien anak-anak.<ref>{{cite journal |author=Sturm JJ, Hirsh DA, Schweickert A, Massey R, Simon HK|title=Ondansetron use in the pediatric emergency department and effects on hospitalization and return rates: are we masking alternative diagnoses?|journal=Ann Emerg Med |volume=55 |issue=5 |pages=415–22 |year=2010 |month=May |pmid=20031265 |doi=10.1016/j.annemergmed.2009.11.011 }}</ref> Persiapan infus untuk ondansetron dapat diberikan secara oral bila diperlukan berdasarkan penilaian klinis.<ref>{{cite web|title=Ondansetron|url=http://www.merckmanuals.com/professional/print/lexicomp/ondansetron.html|work=Lexi-Comp|month=May|year=2011}}</ref>[[Dimenhydrinate]], walaupun mengurangi muntah, tampaknya tidak mempunyai manfaat klinis yang berarti.<ref name=EBMED2010/>

===Antibiotik===
Antibiotik biasanya tidak digunakan untuk gastroenteritis, meskipun terkadang dianjurkan jika gejalanya termasuk berat<ref>{{cite journal |author=Traa BS, Walker CL, Munos M, Black RE |title=Antibiotics for the treatment of dysentery in children |journal=Int J Epidemiol|volume=39 |issue=Suppl 1 |pages=i70–4 |year=2010 |month=April |pmid=20348130 |pmc=2845863 |doi=10.1093/ije/dyq024 }}</ref> atau jika penyebab bakteri rentannya terisolasi atau masih sebatas kecurigaan.<ref>{{cite journal |author=Grimwood K, Forbes DA |title=Acute and persistent diarrhea |journal=Pediatr. Clin. North Am. |volume=56 |issue=6 |pages=1343–61 |year=2009 |month=December |pmid=19962025 |doi=10.1016/j.pcl.2009.09.004 }}</ref> Bila antibiotik akan diberikan, [[makrolid]] (seperti [[azitromisin]]) lebih diutamakan dibandingkan dengan [[fluoroquinolone]] karena tingginya tingkat kekebalan terhadap fluoroquinolone.<ref name=Bact2007/> [[Kolitis pseudomembranosa]], yang biasanya disebabkan oleh penggunaan antibiotik, ditangani dengan menghentikan agen penyebab dan mengobatinya dengan [[metronidazol]] atau [[vankomisin]].<ref name="Mandell"/> Bakteri dan protozoa yang dapat diobati termasuk spesies ''[[shigellosis|Shigella]]''<ref>{{cite journal|last=Christopher|first=PR|coauthors=David, KV, John, SM, Sankarapandian, V|title=Antibiotic therapy for Shigella dysentery.|journal=Cochrane database of systematic reviews (Online)|date=2010 Aug 4|issue=8|pages=CD006784|pmid=20687081|doi=10.1002/14651858.CD006784.pub4}}</ref> ''[[Salmonellosis|Salmonella typhi]]'',<ref>{{cite journal|last=Effa|first=EE|coauthors=Lassi, ZS, Critchley, JA, Garner, P, Sinclair, D, Olliaro, PL, Bhutta, ZA|title=Fluoroquinolones for treating typhoid and paratyphoid fever (enteric fever).|journal=Cochrane database of systematic reviews (Online)|date=2011 Oct 5|issue=10|pages=CD004530|pmid=21975746|doi=10.1002/14651858.CD004530.pub4}}</ref> dan ''Giardia''.<ref name=Giar2010/> Pada penyakit yang disebabkan oleh spesies ''Giardia'' atau ''Entamoeba histolytica'', pengobatan [[tinidazol]] lebih disarankan dan lebih baik dibandingkan metronidazol.<ref>{{cite journal|last=Gonzales|first=ML|coauthors=Dans, LF, Martinez, EG|title=Antiamoebic drugs for treating amoebic colitis.|journal=Cochrane database of systematic reviews (Online)|date=2009 Apr 15|issue=2|pages=CD006085|pmid=19370624|doi=10.1002/14651858.CD006085.pub2}}</ref><ref name=Giar2010/> [[World Health Organization]] (WHO) menganjurkan penggunaan antibiotik pada anak kecil yang mengalami diare berdarah dan demam.<ref name=EBMED2010/>

===Agen antimotilitas===
Obat antimotilitas mempunyai risiko yang secara teori dapat menyebabkan komplikasi, dan meskipun pengalaman klinis menunjukkan ini tidak mungkin terjadi,<ref name="Oxford"/> obat ini tidak disarankan bagi orang yang mengalami diare berdarah atau diare yang disertai demam.<ref name="Harrison">{{cite book |title=Harrison's Principles of Internal Medicine |publisher=McGraw-Hill |isbn=0-07-140235-7 |edition=16th|url=http://books.mcgraw-hill.com/medical/harrisons/}}</ref> [[Loperamid]], sebuah analog [[opioid]], umumnya digunakan untuk pengobatan gejala diare.<ref name="SleisengerFordtran">{{cite book |first1=Mark |last1=Feldman |first2=Lawrence S. |last2=Friedman |first3=Marvin H.|last3=Sleisenger |title=Sleisenger & Fordtran's Gastrointestinal and Liver Disease |publisher=Saunders |year=2002 |isbn=0-7216-8973-6 |edition=7th|url=http://www.elsevier-international.com/catalogue/title.cfm?ISBN=0721689736}}</ref> Akan tetapi loperamide tidak dianjurkan untuk digunakan pada anak-anak, karena mungkin dapat menimbulkan sawar darah otak imatur dan menyebabkan toksisitas. [[Bismut subsalisilat]], kompleks tidak larut dari [[bismut]] trivalen dan salisilat, dapat digunakan pada kasus ringan sampai sedang,<ref name="Oxford"/> tetapi [[toksisitas salisilat]] dapat terjadi berdasarkan teori yang ada.<ref name=EBMED2010/>

==Epidemiologi==
[[Image:Diarrhoeal diseases world map - DALY - WHO2004.svg|thumb|[[Tahun hidup tuna upaya]] untuk diare per 100.000&nbsp;penduduk pada tahun 2004.
{{Multicol}}
{{legend|#b3b3b3|<small>no data</small>}}
{{legend|#ffff65|<small>≤less 500</small>}}
{{legend|#fff200|<small>500–1000</small>}}
{{legend|#ffdc00|<small>1000–1500</small>}}
{{legend|#ffc600|<small>1500–2000</small>}}
{{legend|#ffb000|<small>2000–2500</small>}}
{{legend|#ff9a00|<small>2500–3000</small>}}
{{Multicol-break}}
{{legend|#ff8400|<small>3000–3500</small>}}
{{legend|#ff6e00|<small>3500–4000</small>}}
{{legend|#ff5800|<small>4000–4500</small>}}
{{legend|#ff4200|<small>4500–5000</small>}}
{{legend|#ff2c00|<small>5000–6000</small>}}
{{legend|#cb0000|<small>≥6000</small>}}
{{Multicol-end}}]]
Diperkirakan tiga sampai lima miliar kasus gastroenteritis terjadi di seluruh dunia setiap tahun,<ref>{{cite journal|last=Elliott|first=EJ|title=Acute gastroenteritis in children.|journal=BMJ (Clinical research ed.)|date=2007 Jan 6|volume=334|issue=7583|pages=35–40|pmid=17204802|doi=10.1136/bmj.39036.406169.80|pmc=1764079}}</ref> terutama menjangkiti anak-anak dan orang di [[negara berkembang]].<ref name=Web09/> Ini mengakibatkan sekira 1,3 juta kematian pada anak-anak di bawah usia lima tahun sejak 2008,<ref>{{cite journal|last=Black|first=RE|coauthors=Cousens, S, Johnson, HL, Lawn, JE, Rudan, I, Bassani, DG, Jha, P, Campbell, H, Walker, CF, Cibulskis, R, Eisele, T, Liu, L, Mathers, C, Child Health Epidemiology Reference Group of WHO and, UNICEF|title=Global, regional, and national causes of child mortality in 2008: a systematic analysis.|journal=Lancet|date=2010 Jun 5|volume=375|issue=9730|pages=1969–87|pmid=20466419|doi=10.1016/S0140-6736(10)60549-1}}</ref> sebagian besar kasus terjadi di negara-negara paling miskin di dunia.<ref name=M93/> Lebih dari 450.000 kematian tersebut disebabkan oleh rotavirus pada anak di bawah usia 5 tahun.<ref>{{cite journal|last=Tate|first=JE|coauthors=Burton, AH, Boschi-Pinto, C, Steele, AD, Duque, J, Parashar, UD, WHO-coordinated Global Rotavirus Surveillance, Network|title=2008 estimate of worldwide rotavirus-associated mortality in children younger than 5 years before the introduction of universal rotavirus vaccination programmes: a systematic review and meta-analysis.|journal=The Lancet infectious diseases|date=2012 Feb|volume=12|issue=2|pages=136–41|pmid=22030330|doi=10.1016/S1473-3099(11)70253-5}}</ref><ref>{{cite journal|last=World Health Organization|title=Global networks for surveillance of rotavirus gastroenteritis, 2001–2008|journal=Weekly Epidemiological Record|year=2008|month=November|volume=47|issue=83|pages=421–428|url=http://www.who.int/wer/2008/wer8347.pdf|accessdate=10 May 2012}}</ref>[[Kolera]] menyebabkan sekira tiga hingga lima juta kasus penyakit dan membunuh sekira 100.000 orang setiap tahun.<ref name=Cholera11/> Di negara berkembang anak-anak di bawah usia dua tahun sering mengalami infeksi enam kali atau lebih setiap tahun sehingga mengakibatkan tingginya gastroenteritis secara klinis.<ref name=M93/> Ini lebih jarang terjadi pada orang dewasa, sebagian karena berkembangnya [[kekebalan|kekebalan]] dapatan.<ref name=Eck2011/>

Pada tahun 1980, gastroenteritis dengan semua penyebabnya mengakibatkan 4,6 juta kematian pada anak-anak, dengan mayoritas kasus terjadi di negara berkembang.<ref name="Mandell">{{cite book |first1=Gerald L. |last1=Mandell |first2=John E. |last2=Bennett |first3=Raphael |last3=Dolin |title=Mandell's Principles and Practices of Infection Diseases |publisher=Churchill Livingstone |year=2004 |isbn=0-443-06643-4 |edition=6th|url=http://www.ppidonline.com/}}</ref> Tingkat kematian berkurang secara signifikan (menjadi sekitar 1,5 juta kematian setiap tahun) sejak tahun 2000, terutama karena pengenalan dan penggunaan luas [[terapi rehidrasi oral]].<ref name="Victora2000">{{cite journal |author=Victora CG, Bryce J, Fontaine O, Monasch R |title=Reducing deaths from diarrhoea through oral rehydration therapy |journal=Bull. World Health Organ.|volume=78|issue=10 |pages=1246–55 |year=2000 |pmid=11100619 |pmc=2560623}}</ref> Di AS, infeksi yang menyebabkan gastroenteritis adalah infeksi paling umum kedua (setelah [[selesma]]), dan menyebabkan 200 hingga 375 juta kasus diare akut<ref name=Eck2011/><ref name=M93/> dan sekira sepuluh ribu kematian setiap tahun,<ref name=M93/> 150 hingga 300 kematian ini terjadi pada anak-anak di bawah usia lima tahun.<ref name=EBMED2010/>

==Sejarah==
Istilah "gastroenteritis" pertama kali digunakan pada 1825.<ref>{{cite web |url=http://www.oed.com/ |title=Gastroenteritis |format= |work=[[Oxford English Dictionary]] 2011 |accessdate=January 15, 2012}}</ref> Sebelumnya penyakit ini secara khusus dikenal antara lain sebagai [[demam tifoid]] atau "kolera morbus", atau lebih umum disebut "keluhan usus", "kekenyangan", "fluks", "kolik", "masalah usus", atau beberapa nama kuno lain untuk diare akut.<ref name="archaic">[http://www.antiquusmorbus.com/English/English.htm Rudy's List of Archaic Medical Terms]</ref>

==Masyarakat dan budaya==
Gastroenteritis diasosiasikan dengan banyak nama dalam gaya bahasa tidak formal, antara lain "[[Pembalasan Montezuma]]", "Delhi belly", "la turista", dan "back door sprint".<ref name=M93/> Istilah tersebut banyak digunakan dalam banyak kampanye militer dan diyakini sebagai asal-usul istilah "no guts no glory".<ref name=M93/>

Gastroenteritis menjadi alasan utama dari 3,7 juta kunjungan ke dokter setiap tahun di Amerika Serikat<ref name=EBMED2010/> dan 3 juta di Perancis.<ref>{{cite journal|last=Flahault|first=A|coauthors=Hanslik, T|title=[Epidemiology of viral gastroenteritis in France and Europe].|journal=Bulletin de l'Academie nationale de medecine|date=2010 Nov|volume=194|issue=8|pages=1415–24; discussion 1424-5|pmid=22046706}}</ref> Di Amerika Serikat gastroenteritis secara keseluruhan diyakini menghabiskan biaya 23 miliar dolar AS per tahun<ref>{{cite book|last=Albert|first=edited by Neil S. Skolnik ; associate editor, Ross H.|title=Essential infectious disease topics for primary care|year=2008|publisher=Humana Press|location=Totowa, NJ|isbn=978-1-58829-520-0|pages=66|url=http://books.google.ca/books?id=iGUKPeO9-ygC&pg=PA66}}</ref> penyebab yang berupa rotavirus sendiri menghabiskan biaya 1 miliar dolar AS per tahun.<ref name=EBMED2010/>

==Penelitian==
Terdapat beberapa vaksin yang sedang dikembangkan untuk gastroenteritis. Contohnya, vaksin untuk Shigella dan enterotoksigen ''Escherichia coli'' (ETEC), dua bakteri utama penyebab gastroenteritis di seluruh dunia.<ref name="WHO ETEC">{{cite web|last=World Health Organization|title=Enterotoxigenic Escherichia coli (ETEC)|url=http://www.who.int/vaccine_research/diseases/diarrhoeal/en/index4.html|work=Diarrhoeal Diseases|accessdate=3 May 2012}}</ref><ref name="WHO Shig">{{cite web|last=World Health Organization|title=Shigellosis|url=http://www.who.int/vaccine_research/diseases/diarrhoeal/en/index6.html|work=Diarrhoeal Diseases|accessdate=3 May 2012}}</ref>

==Pada hewan lain==
Gastroenteritis pada kucing dan anjing disebabkan oleh banyak agen yang sama seperti penyebab penyakit pada manusia. Organisme paling umum yaitu: ''Campylobacter'', ''Clostridium difficile'', ''Clostridium perfringens'', dan ''Salmonella''.<ref>{{cite journal|last=Weese|first=JS|title=Bacterial enteritis in dogs and cats: diagnosis, therapy, and zoonotic potential.|journal=The Veterinary clinics of North America. Small animal practice|date=2011 Mar|volume=41|issue=2|pages=287-309|pmid=21486637|doi=10.1016/j.cvsm.2010.12.005}}</ref> Banyak tanaman beracun juga menyebabkan gejala gastroenteritis.<ref>{{cite book|last=Rousseaux|first=Wanda Haschek, Matthew Wallig, Colin|title=Fundamentals of toxicologic pathology|year=2009|publisher=Academic|location=London|isbn=9780123704696|pages=182|url=http://books.google.ca/books?id=vkox3JS83k8C&pg=PA182|edition=2nd ed.}}</ref> Beberapa agen lebih spesifik terhadap spesies tertentu. [[Koronavirus gastroenteritis menular]](TGEV) yang terjadi pada babi mengakibatkan muntah, diare dan dehidrasi.<ref>{{cite book|last=MacLachlan|first=edited by N. James|title=Fenner's veterinary virology|year=2009|publisher=Elsevier Academic Press|location=Amsterdam|page=399|isbn=9780123751584|edition=4th ed.|coauthors=Dubovi, Edward J.|url=http://books.google.ca/books?id=TYFqlYO9eE4C&pg=PA399}}</ref> Penyakit ini diyakini ditularkan kepada babi oleh burung liar dan tidak ada pengobatan spesifik yang tersedia.<ref>{{cite book|last=al.]|first=edited by James G. Fox ... [et|title=Laboratory animal medicine|year=2002|publisher=Academic Press|location=Amsterdam|isbn=9780122639517|pages=649|url=http://books.google.ca/books?id=m2ftfPMJnMMC&pg=PA649|edition=2nd ed.}}</ref> Jenis ini tidak menulari manusia.<ref>{{cite book|last=al.]|first=edited by Jeffrey J. Zimmerman ... [et|title=Diseases of swine|publisher=Wiley-Blackwell|location=Chichester, West Sussex|isbn=9780813822679|pages=504|url=http://books.google.ca/books?id=jVaemau17J4C&pg=PA504|edition=10th ed.}}</ref>

==Referensi==
{{reflist|2}}

;Catatan
*{{cite book|last=Dolin|first=[edited by] Gerald L. Mandell, John E. Bennett, Raphael|title=Mandell, Douglas, and Bennett's principles and practice of infectious diseases|year=2010|publisher=Churchill Livingstone/Elsevier|location=Philadelphia, PA|isbn=0-443-06839-9|edition=7th ed.}}

== Pranala luar ==
{{Commons category|Gastroenteritis}}
* {{dmoz|Health/Conditions_and_Diseases/Digestive_System_Disorders/Intestinal/Diarrhea/}}

[[Kategori:Pediatrik]]
[[Kategori:Penyakit dari makanan]]
[[Kategori:Penyakit infeksi]]
[[Kategori:Peradangan]]
[[Kategori:Sakit berut]]
[[Kategori:Kondisi yang didiagnosis oleh uji feses]]
[[Kategori:Enteritis dan kolitis non infeksi]]
[[Kategori:Diare]]

Revisi per 13 Agustus 2013 00.27

Gastroenteritis
Gastroenteritis viruses: A = rotavirus, B = adenovirus, C = Norovirus and D = Astrovirus. The virus particles are shown at the same magnification to allow size comparison.
Informasi umum
SpesialisasiGastroenterologi Sunting ini di Wikidata

Gastroenteritis adalah kondisi medis yang ditandai dengan peradangan ("-itis") pada saluran pencernaan yang melibatkan lambung ("gastro"-) dan usus kecil ("entero"-), sehingga mengakibatkan kombinasi diare, muntah, dan sakit serta kejang perut.[1] Gastroenteritis juga sering disebut sebagai gastro, stomach bug, dan stomach virus. Walaupun tidak berkaitan dengan influenza, penyakit ini juga sering disebut flu perut dan flu lambung.

Secara global, sebagian besar kasus pada anak-anak disebabkan oleh rotavirus.[2] Pada orang dewasa,norovirus[3] dan Campylobacter[4] menjadi penyebab yang lebih umum. Penyebab lain yang lebih jarang ditemukan yakni bakteri lain (atau racun bakteri) dan parasit. Penularannya bisa terjadi karena konsumsi makanan yang dimasak secara tidak benar atau air yang terkontaminasi atau melalui persinggungan langsung dengan orang yang terinfeksi.

<!—Pengobatan dan epidemiologi --> Yang paling utama dalam penanganan penyakit ini adalah hidrasi yang cukup. Untuk kasus ringan atau sedang, ini bisa dilakukan melalui pemberian larutan rehidrasi oral. Untuk kasus yang lebih berat, pemberian cairan melalui infus mungkin diperlukan. Gastroenteritis paling banyak terjadi pada anak-anak dan masyarakat di negara berkembang.

Gejala dan tanda

Tipe 7 pada Bagan Tinja Bristol menunjukkan diare

Gastroenteritis biasanya disertai dengan diare dan muntah,[5] atau, meskipun tidak terlalu banyak terjadi, hanya disertai dengan salah satu gejala tersebut.[1] Kejang perut juga bisa timbul.[1] Tanda-tanda dan gejala biasanya muncul 12–72 jam setelah terjangkit agen penginfeksi.[6] Bila disebabkan oleh virus, kondisi ini biasanya membaik dalam satu minggu.[5] Beberapa gejala yang diakibatkan oleh virus juga mungkin diasosiasikan dengan demam, letih, sakit kepala, dan nyeri otot.[5] Jika tinja mengandung darah, lebih kecil kemungkinannya disebabkan oleh virus [5] dan lebih besar kemungkinannya disebabkan oleh bakteri.[7] Beberapa infeksi bakteri juga bisa diasosiasikan dengan nyeri perut akut dan mungkin bertahan selama beberapa minggu.[7]

Anak-anak yang terinfeksi rotavirus biasanya sembuh total dalam tiga sampai delapan hari.[8] Akan tetapi, di negara-negara miskin, perawatan untuk infeksi akut seringkali sulit didapatkan sehingga biasanya diare terus-menerus terjadi.[9] Dehidrasi merupakan komplikasi umum dari diare,[10] dan pasien anak dengan tingkat dehidrasi parah bisa mengalami pengisian kembali pembuluh kapiler berkepanjangan, turgor kulit yang buruk, dan pernapasan abnormal.[11]Infeksi berulang biasanya ditemukan di tempat-tempat dengan sanitasi buruk, dan malnutrisi,[6] yang dapat menghambat pertumbuhan, dan keterlambatan kognitif jangka panjang.[12]

Artritis reaktif terjadi pada 1% dari kelompok yang terinfeksi spesies Campylobacter , dan 0,1% mengalami sindrom Guillain-Barre.[7] Sindrom uremik-hemolitik (HUS) dapat terjadi karena infeksi spesies Escherichia coli atau Shigella yang mengeluarkan racun Shiga, sehingga mengakibatkan jumlah trombosit yang rendah, fungsi buruk ginjal, dan jumlah sel darah merah yang rendah (karena kerusakannya).[13] Anak-anak lebih cenderung mengalami HUS dibandingkan orang dewasa.[12] Beberapa infeksi virus mungkin mengakibatkan kejang infantil jinak.[1]

Penyebab

Virus (terutama rotavirus) dan spesies bakteriEscherichia coli dan Campylobacter adalah penyebab utama gastroenteritis.[14][6] Akan tetapi, banyak agen infeksi lain yang dapat menyebabkan sindrom ini.[12] Penyebab non-infeksi kadangkala terlihat, tetapi lebih jarang daripada etiologi virus atau bakteri.[1] Risiko infeksi lebih tinggi pada anak-anak karena kurangnya kekebalan mereka dan kebersihan yang relatif buruk.[1]

Virus

Virus yang diketahui menyebabkan gastroenteritis meliputi rotavirus, norovirus, adenovirus, dan astrovirus.[5][15] Rotavirus adalah penyebab gastroenteritis yang paling umum pada anak-anak,[14] dan mengakibatkan tingkat insiden yang serupa baik di negara maju maupun negara berkembang.[8] Virus mengakibatkan sekira 70% episode diare menular pada kelompok usia anak-anak.[16] Rotavirus lebih jarang menjadi penyebab pada orang dewasa karena kekebalan alami mereka.[17]

Norovirus adalah penyebab utama gastroenteritis pada orang dewasa di Amerika, mengakibatkan lebih dari 90% wabah.[5] Epidemi lokal ini biasanya terjadi jika sekelompok orang berada dalam jarak fisik yang berdekatan, seperti di kapal pesiar,[5] rumah sakit, atau di restoran.[1] Orang-orang mungkin tetap bisa menularkan virus bahkan setelah sembuh dari diarenya. [5] Norovirus adalah penyebab dari kira-kira 10% kasus pada anak-anak.[1]

Bakteri

Salmonella enterica serovar Typhimurium (ATCC 14028) seperti terlihat pada mikroskop dengan pembesaran 1000 kali dan pewarnaan Gram.

Di negara maju Campylobacter jejuni menjadi penyebab utama gastroenteritis bakteri, dimana separuh dari kasus ini terkait dengan pajanan terhadap unggas.[7] Pada anak-anak, bakteri merupakan penyebab dari sekira 15% kasus, dengan jenis yang paling umum meliputi spesies Escherichia coli, Salmonella,Shigella, dan Campylobacter.[16] Bila makanan terkontaminasi dengan bakteri dan berada pada suhu ruangan selama beberapa jam, bakteri berkembang biak dan meningkatkan risiko infeksi pada orang-orang yang mengonsumsi makanan tersebut.[12] Beberapa makanan yang umum dikaitkan dengan penyakit ini yakni daging mentah atau daging yang kurang matang, ayam, makanan laut, dan telur; kecambah mentah; susu yang belum dipasteurisasi dan keju lunak; serta jus jeruk dan sayuran.[18] Di negara berkembang, khususnya Afrika subwilayah Sahara dan Asia, kolera adalah penyebab umum gastroenteritis. Infeksi ini biasanya ditularkan melalui air atau makanan yang terkontaminasi. [19]

Clostridium difficile toksigenik adalah penyebab utama diare yang lebih sering terjadi pada manusia berusia lanjut.[12] Bayi dapat menjadi pembawa bakteri ini namun tidak berlanjut ke arah munculnya gejala.[12] Ini adalah penyebab diare yang umum pada mereka yang dirawat inap dan sering dikaitkan dengan penggunaan antibiotik.[20] Diare infeksi Staphylococcus aureus juga mungkin terjadi pada mereka yang menggunakan antibiotik.[21] "Traveler’s diarrhea" biasanya merupakan jenis gastroenteritis bakteri. Obat penekan asam tampaknya meningkatkan risiko infeksi secara signifikan setelah terpajan sejumlah organisme, termasuk spesies Clostridium difficile, Salmonella, dan Campylobacter.[22] Risiko ini lebih tinggi bagi mereka yang menggunakan penghambat pompa proton dibandingkan dengan mereka yang menggunakan antagonis H2.[22]

Parasit

Beberapa protozoa dapat mengakibatkan gastroenteritis – paling umum adalah Giardia lamblia – tetapi spesies Entamoeba histolytica danCryptosporidium juga terlibat.[16] Sebagai sebuah kelompok, agen ini mencakup sekira 10% kasus pada anak-anak.[13] Giardia lebih umum terjadi di negara berkembang, tapi agen etiologi ini menyebabkan jenis penyakit ini dengan jumlah tertentu hampir di semua tempat.[23] Ini lebih umum terjadi pada orang-orang yang pernah bepergian ke tempat-tempat dengan prevalensi tinggi, anak-anak di penitipan anak, laki-laki yang berhubungan seksual dengan laki-laki, dan dalam keadaan setelah terjadinya bencana.[23]


Penularan

Penularan dapat terjadi melalui konsumsi air yang terkontaminasi, atau ketika sekelompok orang menggunakan benda pribadi mereka bersama-sama.[6] Di wilayah yang memiliki musim hujan dan musim kemarau, kualitas air biasanya memburuk selama musim hujan, dan ini berhubungan dengan saat terjadinya wabah.[6] Di negara-negara dengan beberapa musim, infeksi lebih banyak terjadi pada musim dingin.[12] Pemberian susu untuk bayi menggunakan botol yang tidak disterilisasikan dengan benar adalah penyebab terbesar dalam skala global.[6] Tingkat penularan juga berhubungan dengan kebersihan yang buruk, terutama pada kalangan anak-anak,[5] di perumahan padat,[24] dan pada kelompok yang pernah mengalami gizi buruk.[12] Setelah mengembangkan toleransi terhadap penyakit ini, orang dewasa dapat menjadi pembawa organisme tertentu tanpa menunjukkan tanda atau gejala, dan mereka berperan sebagai reservoir alami dari penularan.[12] Beberapa agen (seperti Shigella) hanya muncul pada primata, sedangkan yang lainnya dapat muncul pada berbagai jenis binatang (seperti Giardia).[12]

Non-infeksi

Ada beberapa penyebab non-infeksi peradangan saluran pencernaan.[1] Beberapa penyebab yang lebih umum meliputi obat-obatan (seperti NSAID), makanan tertentu seperti laktosa (bagi mereka yang tidak bisa mengonsumsi laktosa), dan gluten (bagi mereka dengan penyakit seliak).Penyakit Crohn juga merupakan sumber non-infeksi gastroenteritis (yang seringkali akut).[1] Penyakit yang disebabkan oleh racun juga mungkin terjadi. Beberapa kondisi yang diakibatkan oleh makanan dikaitkan dengan mual, muntah, dan diare termasuk: keracunan ciguatera karena konsumsi ikan pemangsa yang terkontaminasi, scombroid yang diasosiasikan dengan konsumsi jenis ikan tertentu yang telah basi, keracunan tetrodotoksin karena konsumsi antara lain ikan buntal, dan botulisme yang biasanya disebabkan oleh makanan diawetkan secara tidak benar.[25]

Patofisiologi

Gastroenteritis diartikan sebagai muntah-muntah atau diare yang disebabkan oleh infeksi di usus kecil atau usus besar.[12] Perubahan di usus kecil biasanya bukan peradangan, sedangkan di usus besar merupakan peradangan.[12]Jumlah patogen yang dapat menyebabkan infeksi bervariasi dari satu (untuk Cryptosporidium) sampai 108 (untuk Vibrio cholerae).[12]

Diagnosis

Gastroenteritis biasanya didiagnosis secara klinis, berdasarkan tanda-tanda dan gejala yang dialami seorang pasien.[5] Tidak ada perbedaan dalam penanganan kondisi apa pun penyebabnya, sehingga menentukan penyebab penyakit ini tidak diperlukan. [6] Akan tetapi, kultur tinja harus dilakukan pada mereka yang tinjanya mengandung darah, mereka yang mungkin keracunan makanan, dan mereka yang baru bepergian ke negara berkembang.[16] Uji diagnostik juga dapat dilakukan untuk observasi.[5] Karena hipoglikemia terjadi pada sekira 10% bayi dan anak kecil, pengukuran glukosa serum pada populasi ini sangat dianjurkan.[11] Elektrolit dan fungsi ginjal juga harus diperiksa ketika muncul kekhawatiran terhadap terjadinya dehidrasi akut.[16]

Dehidrasi

Penentuan apakah seseorang mengalami dehidrasi atau tidak adalah bagian penting dari penilaian. Dehidrasi secara umum dibagi menjadi kasus ringan (3–5%), sedang (6–9%), dan berat (≥10%).[1] Pada anak-anak, tanda paling akurat dari dehidrasi sedang atau berat adalah pengisian kembali pembuluh kapiler yang berkepanjangan, turgor kulit yang buruk, dan pernapasan yang tidak normal.[11][26] Penemuan lain yang berguna(jika dikombinasikan) termasuk mata cekung, aktivitas yang berkurang, kurangnya air mata, dan mulut kering.[1] Urin yang normal dan konsumsi cairan oral dapat memastikan kondisi ini.[11] Uji laboratorium memberikan lebih sedikit manfaat klinis dalam penentuan tingkat dehidrasi.[1]

Diagnosis diferensial

Penyebab potensial lain dari tanda dan gejala yang sama seperti pada gastroenteritis yang perlu dikesampingkan meliputi usus buntu,volvulus, penyakit usus inflamatori, infeksi saluran kencing, dan diabetes melitus.[16] Insufisiensi pankreas, sindrom usus pendek, penyakit Whipple, penyakit seliak, dan penyalahgunaan pencahar juga harus dipertimbangkan.[27] Diagnosis diferensial agak rumit bila seseorang hanya menunjukkan gejala muntah atau diare (alih-alih keduanya).[1]

Usus buntu dan muntah, sakit perut, dan beberapa kali diare terjadi pada hampir 33% kasus.[1] Ini bertolak belakang dengan diare yang sering yang umum terjadi pada gastroenteritis.[1] Infeksi paru-paru atau saluran kencing pada anak-anak juga dapat menjadi penyebab muntah atau diare.[1] Ketoasidosis diabetik (DKA) klasik muncul dengan sakit perut, mual, dan muntah, tapi tanpa diare.[1] Salah satu studi menemukan bahwa 17% dari anak-anak dengan DKA mulanya didiagnosis mengalami gastroenteritis.[1]

Pencegahan

Persentase uji rotavirus dengan hasil positif, per minggu pengamatan, Amerika Serikat, Juli 2000 – Juni 2009.

Gaya hidup

Pasokan air yang tidak terkontaminasi dan mudah didapat serta penerapan sanitasi yang baik menjadi hal penting untuk mengurangi tingkat infeksi dan gastroenteritis yang berarti dari segi klinis.[12] Langkah-langkah pribadi (seperti mencuci tangan) diketahui dapat mengurangi tingkat insidensi dan prevalensi gastroenteritis baik di negara berkembang maupun di negara maju hingga sebesar 30%.[11] Gel berbahan dasar alkohol mungkin juga efektif.[11] Menyusui itu penting, terutama di tempat-tempat dengan kebersihan yang buruk, begitu juga dengan meningkatkan kebersihan secara umum.[6]ASI mengurangi frekuensi dan durasi infeksi.[1] Menghindari makanan atau minuman yang terkontaminasi juga efektif.[28]

Vaksinasi

Karena efektivitas dan keamanannya, pada tahun 2009 World Health Organization merekomendasikan agar vaksin rotavirus diberikan kepada semua anak di seluruh dunia.[29][14] Dua vaksin rotavirus sudah tersedia untuk dapat dibeli dan beberapa lainnya sedang dikembangkan.[29] Di Afrika dan Asia vaksin ini mengurangi penyakit akut pada bayi[29] dan negara-negara yang telah mengadakan program imunisasi nasional telah melihat adanya penurunan jumlah dan tingkat keparahan penyakit ini.[30][31] Vaksin ini juga dapat mencegah menyebarnya penyakit ini pada anak yang tidak divaksin dengan cara mengurangi jumlah infeksi yang beredar.[32] Sejak tahun 2000, penerapan program vaksin rotavirus di Amerika Serikat telah mengurangi jumlah kasus diare hingga 80 persen.[33][34][35] Dosis vaksin pertama harus diberikan kepada bayi berusia antara 6 sampai 15 minggu.[14] Vaksin kolera oral diketahui dapat bekerja secara efektif hingga 50–60% selama lebih dari 2 tahun.[36]

Manajemen

Gastroenteritis secara umum merupakan penyakit akut dan terbatas yang tidak selalu memerlukan pengobatan.[10] Pengobatan yang disukai untuk mereka yang mengalami dehidrasi ringan hingga sedang yakni dengan terapi rehidrasi oral (ORT).[13] Akan tetapi metoclopramide dan/atau ondansetron dapat bermanfaat pada sekelompok pasien anak,[37] danbutylscopolamine berguna untuk mengobati sakit perut.[38]

Rehidrasi

Penanganan utama untuk gastroenteritis pada anak-anak maupun orang dewasa adalah dengan rehidrasi. Ini sebaiknya dilakukan melalui terapi rehidrasi oral, walaupun pemberian infus mungkin diperlukan bila tingkat kesadaraan berkurang atau pada dehidrasi berat.[39][40] Produk terapi pengganti terapi oral yang dibuat dengan karbohidrat kompleks (yakni yang terbuat dari gandum atau beras) terkadang lebih baik dibandingkan dengan yang berbasis gula sederhana.[41] Minuman dengan kandungan gula sederhana yang sangat tinggi, seperti minuman ringan dan jus buah, tidak dianjurkan untuk diberikan kepada anak di bawah 5 tahun karena dapat memperparah diare.[10] Air putih dapat digunakan bila persiapan ORT yang lebih spesifik dan efektif tidak tersedia atau tidak disukai karena rasanya yang tidak enak. [10] Nasogaster tube dapat digunakan oleh anak kecil untuk memasukkan cairan apabila diperlukan.[16]


Makanan

Bayi yang mengonsumi ASI dianjurkan untuk tetap disusui seperti biasa, dan bayi yang diberi susu formula melanjutkan konsumsi formulanya sesaat setelah rehidrasi dengan ORT.[42] Formula bebas laktosa atau pengurangan laktosa biasanya tidak diperlukan. [42]Anak-anak harus melanjutkan makanannya seperti biasa selama diare namun harus menghindari makanan yang banyak mengandung gula sederhana.[42] Diet BRAT diet (pisang, nasi, saos apel, roti panggang dan teh) tidak direkomendasikan lagi, karena tidak mengandung gizi yang cukup dan tidak memiliki manfaat dibandingkan dengan pemberian makanan seperti biasa.[42] Beberapa probiotik terbukti bermanfaat untuk mengurangi lamanya penyakit dan frekuensi buang air besar.[43] Probiotik juga mungkin berguna dalam mencegah dan mengobati diare terkait antibiotik.[44] Produk susu fermentasi (seperti yogurt) juga bermanfaat.[45] Suplemen seng tampaknya efektif dalam mengobati dan mencegah diare pada kalangan anak-anak di negara berkembang.[46]

Antimuntah

Obat antimuntah mungkin berguna untuk menangani muntah pada anak-anak. Ondansetron memiliki beberapa kegunaan, dimana satu dosisnya diasosiasikan dengan berkurangnya kebutuhan atas cairan infus, berkurangnya kemungkinan rawat inap, dan berkurangnya muntah.[47][48][49] Metoclopramid juga mungkin berguna.[49] Akan tetapi, penggunaan ondansetron mungkin berhubungan dengan meningkatnya frekuensi perawatan kembali di rumah sakit pada pasien anak-anak.[50] Persiapan infus untuk ondansetron dapat diberikan secara oral bila diperlukan berdasarkan penilaian klinis.[51]Dimenhydrinate, walaupun mengurangi muntah, tampaknya tidak mempunyai manfaat klinis yang berarti.[1]

Antibiotik

Antibiotik biasanya tidak digunakan untuk gastroenteritis, meskipun terkadang dianjurkan jika gejalanya termasuk berat[52] atau jika penyebab bakteri rentannya terisolasi atau masih sebatas kecurigaan.[53] Bila antibiotik akan diberikan, makrolid (seperti azitromisin) lebih diutamakan dibandingkan dengan fluoroquinolone karena tingginya tingkat kekebalan terhadap fluoroquinolone.[7] Kolitis pseudomembranosa, yang biasanya disebabkan oleh penggunaan antibiotik, ditangani dengan menghentikan agen penyebab dan mengobatinya dengan metronidazol atau vankomisin.[54] Bakteri dan protozoa yang dapat diobati termasuk spesies Shigella[55] Salmonella typhi,[56] dan Giardia.[23] Pada penyakit yang disebabkan oleh spesies Giardia atau Entamoeba histolytica, pengobatan tinidazol lebih disarankan dan lebih baik dibandingkan metronidazol.[57][23] World Health Organization (WHO) menganjurkan penggunaan antibiotik pada anak kecil yang mengalami diare berdarah dan demam.[1]

Agen antimotilitas

Obat antimotilitas mempunyai risiko yang secara teori dapat menyebabkan komplikasi, dan meskipun pengalaman klinis menunjukkan ini tidak mungkin terjadi,[27] obat ini tidak disarankan bagi orang yang mengalami diare berdarah atau diare yang disertai demam.[58] Loperamid, sebuah analog opioid, umumnya digunakan untuk pengobatan gejala diare.[59] Akan tetapi loperamide tidak dianjurkan untuk digunakan pada anak-anak, karena mungkin dapat menimbulkan sawar darah otak imatur dan menyebabkan toksisitas. Bismut subsalisilat, kompleks tidak larut dari bismut trivalen dan salisilat, dapat digunakan pada kasus ringan sampai sedang,[27] tetapi toksisitas salisilat dapat terjadi berdasarkan teori yang ada.[1]

Epidemiologi

Tahun hidup tuna upaya untuk diare per 100.000 penduduk pada tahun 2004.
  no data
  ≤less 500
  500–1000
  1000–1500
  1500–2000
  2000–2500
  2500–3000
  3000–3500
  3500–4000
  4000–4500
  4500–5000
  5000–6000
  ≥6000

Diperkirakan tiga sampai lima miliar kasus gastroenteritis terjadi di seluruh dunia setiap tahun,[60] terutama menjangkiti anak-anak dan orang di negara berkembang.[6] Ini mengakibatkan sekira 1,3 juta kematian pada anak-anak di bawah usia lima tahun sejak 2008,[61] sebagian besar kasus terjadi di negara-negara paling miskin di dunia.[12] Lebih dari 450.000 kematian tersebut disebabkan oleh rotavirus pada anak di bawah usia 5 tahun.[62][63]Kolera menyebabkan sekira tiga hingga lima juta kasus penyakit dan membunuh sekira 100.000 orang setiap tahun.[19] Di negara berkembang anak-anak di bawah usia dua tahun sering mengalami infeksi enam kali atau lebih setiap tahun sehingga mengakibatkan tingginya gastroenteritis secara klinis.[12] Ini lebih jarang terjadi pada orang dewasa, sebagian karena berkembangnya kekebalan dapatan.[5]

Pada tahun 1980, gastroenteritis dengan semua penyebabnya mengakibatkan 4,6 juta kematian pada anak-anak, dengan mayoritas kasus terjadi di negara berkembang.[54] Tingkat kematian berkurang secara signifikan (menjadi sekitar 1,5 juta kematian setiap tahun) sejak tahun 2000, terutama karena pengenalan dan penggunaan luas terapi rehidrasi oral.[64] Di AS, infeksi yang menyebabkan gastroenteritis adalah infeksi paling umum kedua (setelah selesma), dan menyebabkan 200 hingga 375 juta kasus diare akut[5][12] dan sekira sepuluh ribu kematian setiap tahun,[12] 150 hingga 300 kematian ini terjadi pada anak-anak di bawah usia lima tahun.[1]

Sejarah

Istilah "gastroenteritis" pertama kali digunakan pada 1825.[65] Sebelumnya penyakit ini secara khusus dikenal antara lain sebagai demam tifoid atau "kolera morbus", atau lebih umum disebut "keluhan usus", "kekenyangan", "fluks", "kolik", "masalah usus", atau beberapa nama kuno lain untuk diare akut.[66]

Masyarakat dan budaya

Gastroenteritis diasosiasikan dengan banyak nama dalam gaya bahasa tidak formal, antara lain "Pembalasan Montezuma", "Delhi belly", "la turista", dan "back door sprint".[12] Istilah tersebut banyak digunakan dalam banyak kampanye militer dan diyakini sebagai asal-usul istilah "no guts no glory".[12]

Gastroenteritis menjadi alasan utama dari 3,7 juta kunjungan ke dokter setiap tahun di Amerika Serikat[1] dan 3 juta di Perancis.[67] Di Amerika Serikat gastroenteritis secara keseluruhan diyakini menghabiskan biaya 23 miliar dolar AS per tahun[68] penyebab yang berupa rotavirus sendiri menghabiskan biaya 1 miliar dolar AS per tahun.[1]

Penelitian

Terdapat beberapa vaksin yang sedang dikembangkan untuk gastroenteritis. Contohnya, vaksin untuk Shigella dan enterotoksigen Escherichia coli (ETEC), dua bakteri utama penyebab gastroenteritis di seluruh dunia.[69][70]

Pada hewan lain

Gastroenteritis pada kucing dan anjing disebabkan oleh banyak agen yang sama seperti penyebab penyakit pada manusia. Organisme paling umum yaitu: Campylobacter, Clostridium difficile, Clostridium perfringens, dan Salmonella.[71] Banyak tanaman beracun juga menyebabkan gejala gastroenteritis.[72] Beberapa agen lebih spesifik terhadap spesies tertentu. Koronavirus gastroenteritis menular(TGEV) yang terjadi pada babi mengakibatkan muntah, diare dan dehidrasi.[73] Penyakit ini diyakini ditularkan kepada babi oleh burung liar dan tidak ada pengobatan spesifik yang tersedia.[74] Jenis ini tidak menulari manusia.[75]

Referensi

  1. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z Singh, Amandeep (2010). "Pediatric Emergency Medicine Practice Acute Gastroenteritis — An Update". Emergency Medicine Practice. 7 (7). 
  2. ^ Tate JE, Burton AH, Boschi-Pinto C, Steele AD, Duque J, Parashar UD (2012). "2008 estimate of worldwide rotavirus-associated mortality in children younger than 5 years before the introduction of universal rotavirus vaccination programmes: a systematic review and meta-analysis". The Lancet Infectious Diseases. 12 (2): 136–41. doi:10.1016/S1473-3099(11)70253-5. PMID 22030330. 
  3. ^ Marshall JA, Bruggink LD (2011). "The dynamics of norovirus outbreak epidemics: recent insights". International Journal of Environmental Research and Public Health. 8 (4): 1141–9. doi:10.3390/ijerph8041141. PMC 3118882alt=Dapat diakses gratis. PMID 21695033. 
  4. ^ Man SM (2011). "The clinical importance of emerging Campylobacter species". Nature Reviews. Gastroenterology & Hepatology. 8 (12): 669–85. doi:10.1038/nrgastro.2011.191. PMID 22025030. 
  5. ^ a b c d e f g h i j k l m Eckardt AJ, Baumgart DC (2011). "Viral gastroenteritis in adults". Recent Patents on Anti-infective Drug Discovery. 6 (1): 54–63. PMID 21210762. 
  6. ^ a b c d e f g h i Webber, Roger (2009). Communicable disease epidemiology and control : a global perspective (edisi ke-3rd). Wallingford, Oxfordshire: Cabi. hlm. 79. ISBN 978-1-84593-504-7. 
  7. ^ a b c d e Galanis, E (2007 Sep 11). "Campylobacter and bacterial gastroenteritis". CMAJ : Canadian Medical Association. 177 (6): 570–1. doi:10.1503/cmaj.070660. PMC 1963361alt=Dapat diakses gratis. PMID 17846438. 
  8. ^ a b Meloni, A (2011 Oct). "Epidemiology and prevention of rotavirus infection: an underestimated issue?". The journal of maternal-fetal & neonatal medicine : the official journal of the European Association of Perinatal Medicine, the Federation of Asia and Oceania Perinatal Societies, the International Society of Perinatal Obstetricians. 24 Suppl 2: 48–51. doi:10.3109/14767058.2011.601920. PMID 21749188. 
  9. ^ "Toolkit". DefeatDD. Diakses tanggal 3 May 2012. 
  10. ^ a b c d "Management of acute diarrhoea and vomiting due to gastoenteritis in children under 5". National Institute of Clinical Excellence. 2009. 
  11. ^ a b c d e f Tintinalli, Judith E. (2010). Emergency Medicine: A Comprehensive Study Guide (Emergency Medicine (Tintinalli)). New York: McGraw-Hill Companies. hlm. 830–839. ISBN 0-07-148480-9. 
  12. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t Mandell 2010 Chp. 93
  13. ^ a b c Elliott, EJ (2007 Jan 6). "Acute gastroenteritis in children". BMJ (Clinical research ed.). 334 (7583): 35–40. doi:10.1136/bmj.39036.406169.80. PMC 1764079alt=Dapat diakses gratis. PMID 17204802. 
  14. ^ a b c d Szajewska, H (2010 Jan). "Gastrointestinal infections in the pediatric population". Current opinion in gastroenterology. 26 (1): 36–44. doi:10.1097/MOG.0b013e328333d799. PMID 19887936. 
  15. ^ Dennehy PH (2011). "Viral gastroenteritis in children". The Pediatric Infectious Disease Journal. 30 (1): 63–4. doi:10.1097/INF.0b013e3182059102. PMID 21173676. 
  16. ^ a b c d e f g Webb, A (2005 Apr). "Acute gastroenteritis in children". Australian family physician. 34 (4): 227–31. PMID 15861741. 
  17. ^ Desselberger U, Huppertz HI (2011). "Immune responses to rotavirus infection and vaccination and associated correlates of protection". The Journal of Infectious Diseases. 203 (2): 188–95. doi:10.1093/infdis/jiq031. PMC 3071058alt=Dapat diakses gratis. PMID 21288818. 
  18. ^ Nyachuba, DG (2010 May). "Foodborne illness: is it on the rise?". Nutrition Reviews. 68 (5): 257–69. doi:10.1111/j.1753-4887.2010.00286.x. PMID 20500787. 
  19. ^ a b Charles, RC (2011 Oct). "Cholera in the 21st century". Current opinion in infectious diseases. 24 (5): 472–7. doi:10.1097/QCO.0b013e32834a88af. PMID 21799407. 
  20. ^ Moudgal, V (2012 Feb). "Clostridium difficile colitis: a review". Hospital practice (1995). 40 (1): 139–48. doi:10.3810/hp.2012.02.954. PMID 22406889. 
  21. ^ Lin, Z (2010 May). "Staphylococcal enterocolitis: forgotten but not gone?". Digestive diseases and sciences. 55 (5): 1200–7. PMID 19609675. 
  22. ^ a b Leonard, J (2007 Sep). "Systematic review of the risk of enteric infection in patients taking acid suppression". The American journal of gastroenterology. 102 (9): 2047–56; quiz 2057. doi:10.1111/j.1572-0241.2007.01275.x. PMID 17509031. 
  23. ^ a b c d Escobedo, AA (2010 Oct). "Giardiasis: the ever-present threat of a neglected disease". Infectious disorders drug targets. 10 (5): 329–48. PMID 20701575. 
  24. ^ Grimwood, K (2009 Dec). "Acute and persistent diarrhea". Pediatric clinics of North America. 56 (6): 1343–61. doi:10.1016/j.pcl.2009.09.004. PMID 19962025. 
  25. ^ Lawrence, DT (2007 May). "Food poisoning". Emergency medicine clinics of North America. 25 (2): 357–73; abstract ix. doi:10.1016/j.emc.2007.02.014. PMID 17482025. 
  26. ^ Steiner, MJ (2004 Jun 9). "Is this child dehydrated?". JAMA : the Journal of the American Medical Association. 291 (22): 2746–54. doi:10.1001/jama.291.22.2746. PMID 15187057. 
  27. ^ a b c Warrell D.A., Cox T.M., Firth J.D., Benz E.J., ed. (2003). The Oxford Textbook of Medicine (edisi ke-4th). Oxford University Press. ISBN 0-19-262922-0. 
  28. ^ "Viral Gastroenteritis". Center for Disease Control and Prevention. 2011. Diakses tanggal 16 April 2012. 
  29. ^ a b c World Health Organization (2009). "Rotavirus vaccines: an update" (PDF). Weekly epidemiological record. 51–52 (84): 533–540. Diakses tanggal 10 May 2012. 
  30. ^ Giaquinto, C (July). "Summary of effectiveness and impact of rotavirus vaccination with the oral pentavalent rotavirus vaccine: a systematic review of the experience in industrialized countries". Human Vaccines. 7. 7: 734–748. doi:10.4161/hv.7.7.15511. PMID 21734466. Diakses tanggal 10 May 2012. 
  31. ^ Jiang, V (2010). "Performance of rotavirus vaccines in developed and developing countries". Human Vaccines. 6 (7): 532–542. PMID 20622508. Diakses tanggal 10 May 2012. 
  32. ^ Patel, MM (2011 Jan). "Real-world impact of rotavirus vaccination". The Pediatric Infectious Disease Journal. 30 (1 Suppl): S1–5. doi:10.1097/INF.0b013e3181fefa1f. PMID 21183833. 
  33. ^ US Center for Disease Control and Prevention (2008). "Delayed onset and diminished magnitude of rotavirus activity—United States, November 2007 – May 2008". Morbidity and Mortality Weekly Report. 57 (25): 697–700. Diakses tanggal 3 May 2012. 
  34. ^ "Reduction in rotavirus after vaccine introduction—United States, 2000–2009". MMWR Morb. Mortal. Wkly. Rep. 58 (41): 1146–9. 2009. PMID 19847149. 
  35. ^ Tate, JE (2011 Jan). "Uptake, impact, and effectiveness of rotavirus vaccination in the United States: review of the first 3 years of postlicensure data". The Pediatric Infectious Disease Journal. 30 (1 Suppl): S56–60. doi:10.1097/INF.0b013e3181fefdc0. PMID 21183842. 
  36. ^ Sinclair, D (2011 Mar 16). "Oral vaccines for preventing cholera". Cochrane database of systematic reviews (Online) (3): CD008603. doi:10.1002/14651858.CD008603.pub2. PMID 21412922. 
  37. ^ Alhashimi D, Al-Hashimi H, Fedorowicz Z (2009). Alhashimi, Dunia, ed. "Antiemetics for reducing vomiting related to acute gastroenteritis in children and adolescents". Cochrane Database Syst Rev (2): CD005506. doi:10.1002/14651858.CD005506.pub4. PMID 19370620. 
  38. ^ Tytgat GN (2007). "Hyoscine butylbromide: a review of its use in the treatment of abdominal cramping and pain". Drugs. 67 (9): 1343–57. PMID 17547475. 
  39. ^ "BestBets: Fluid Treatment of Gastroenteritis in Adults". 
  40. ^ Canavan A, Arant BS (2009). "Diagnosis and management of dehydration in children". Am Fam Physician. 80 (7): 692–6. PMID 19817339. 
  41. ^ Gregorio GV, Gonzales ML, Dans LF, Martinez EG (2009). Gregorio, Germana V, ed. "Polymer-based oral rehydration solution for treating acute watery diarrhoea". Cochrane Database Syst Rev (2): CD006519. doi:10.1002/14651858.CD006519.pub2. PMID 19370638. 
  42. ^ a b c d King CK, Glass R, Bresee JS, Duggan C (2003). "Managing acute gastroenteritis among children: oral rehydration, maintenance, and nutritional therapy". MMWR Recomm Rep. 52 (RR-16): 1–16. PMID 14627948. 
  43. ^ Allen SJ, Martinez EG, Gregorio GV, Dans LF (2010). Allen, Stephen J, ed. "Probiotics for treating acute infectious diarrhoea". Cochrane Database Syst Rev. 11 (11): CD003048. doi:10.1002/14651858.CD003048.pub3. PMID 21069673. 
  44. ^ Hempel, S (2012 May 9). "Probiotics for the prevention and treatment of antibiotic-associated diarrhea: a systematic review and meta-analysis". JAMA : the journal of the American Medical Association. 307 (18): 1959–69. PMID 22570464. 
  45. ^ Mackway-Jones, Kevin (2007). "Does yogurt decrease acute diarrhoeal symptoms in children with acute gastroenteritis?". BestBets. 
  46. ^ Telmesani, AM (2010 May). "Oral rehydration salts, zinc supplement and rota virus vaccine in the management of childhood acute diarrhea". Journal of family and community medicine. 17 (2): 79–82. doi:10.4103/1319-1683.71988. PMC 3045093alt=Dapat diakses gratis. PMID 21359029. 
  47. ^ DeCamp LR, Byerley JS, Doshi N, Steiner MJ (2008). "Use of antiemetic agents in acute gastroenteritis: a systematic review and meta-analysis". Arch Pediatr Adolesc Med. 162 (9): 858–65. doi:10.1001/archpedi.162.9.858. PMID 18762604. 
  48. ^ Mehta S, Goldman RD (2006). "Ondansetron for acute gastroenteritis in children". Can Fam Physician. 52 (11): 1397–8. PMC 1783696alt=Dapat diakses gratis. PMID 17279195. 
  49. ^ a b Fedorowicz, Z (2011 Sep 7). "Antiemetics for reducing vomiting related to acute gastroenteritis in children and adolescents". Cochrane database of systematic reviews (Online). 9 (9): CD005506. doi:10.1002/14651858.CD005506.pub5. PMID 21901699. 
  50. ^ Sturm JJ, Hirsh DA, Schweickert A, Massey R, Simon HK (2010). "Ondansetron use in the pediatric emergency department and effects on hospitalization and return rates: are we masking alternative diagnoses?". Ann Emerg Med. 55 (5): 415–22. doi:10.1016/j.annemergmed.2009.11.011. PMID 20031265. 
  51. ^ "Ondansetron". Lexi-Comp. 2011. 
  52. ^ Traa BS, Walker CL, Munos M, Black RE (2010). "Antibiotics for the treatment of dysentery in children". Int J Epidemiol. 39 (Suppl 1): i70–4. doi:10.1093/ije/dyq024. PMC 2845863alt=Dapat diakses gratis. PMID 20348130. 
  53. ^ Grimwood K, Forbes DA (2009). "Acute and persistent diarrhea". Pediatr. Clin. North Am. 56 (6): 1343–61. doi:10.1016/j.pcl.2009.09.004. PMID 19962025. 
  54. ^ a b Mandell, Gerald L.; Bennett, John E.; Dolin, Raphael (2004). Mandell's Principles and Practices of Infection Diseases (edisi ke-6th). Churchill Livingstone. ISBN 0-443-06643-4. 
  55. ^ Christopher, PR (2010 Aug 4). "Antibiotic therapy for Shigella dysentery". Cochrane database of systematic reviews (Online) (8): CD006784. doi:10.1002/14651858.CD006784.pub4. PMID 20687081. 
  56. ^ Effa, EE (2011 Oct 5). "Fluoroquinolones for treating typhoid and paratyphoid fever (enteric fever)". Cochrane database of systematic reviews (Online) (10): CD004530. doi:10.1002/14651858.CD004530.pub4. PMID 21975746. 
  57. ^ Gonzales, ML (2009 Apr 15). "Antiamoebic drugs for treating amoebic colitis". Cochrane database of systematic reviews (Online) (2): CD006085. doi:10.1002/14651858.CD006085.pub2. PMID 19370624. 
  58. ^ Harrison's Principles of Internal Medicine (edisi ke-16th). McGraw-Hill. ISBN 0-07-140235-7. 
  59. ^ Feldman, Mark; Friedman, Lawrence S.; Sleisenger, Marvin H. (2002). Sleisenger & Fordtran's Gastrointestinal and Liver Disease (edisi ke-7th). Saunders. ISBN 0-7216-8973-6. 
  60. ^ Elliott, EJ (2007 Jan 6). "Acute gastroenteritis in children". BMJ (Clinical research ed.). 334 (7583): 35–40. doi:10.1136/bmj.39036.406169.80. PMC 1764079alt=Dapat diakses gratis. PMID 17204802. 
  61. ^ Black, RE (2010 Jun 5). "Global, regional, and national causes of child mortality in 2008: a systematic analysis". Lancet. 375 (9730): 1969–87. doi:10.1016/S0140-6736(10)60549-1. PMID 20466419. 
  62. ^ Tate, JE (2012 Feb). "2008 estimate of worldwide rotavirus-associated mortality in children younger than 5 years before the introduction of universal rotavirus vaccination programmes: a systematic review and meta-analysis". The Lancet infectious diseases. 12 (2): 136–41. doi:10.1016/S1473-3099(11)70253-5. PMID 22030330. 
  63. ^ World Health Organization (2008). "Global networks for surveillance of rotavirus gastroenteritis, 2001–2008" (PDF). Weekly Epidemiological Record. 47 (83): 421–428. Diakses tanggal 10 May 2012. 
  64. ^ Victora CG, Bryce J, Fontaine O, Monasch R (2000). "Reducing deaths from diarrhoea through oral rehydration therapy". Bull. World Health Organ. 78 (10): 1246–55. PMC 2560623alt=Dapat diakses gratis. PMID 11100619. 
  65. ^ "Gastroenteritis". Oxford English Dictionary 2011. Diakses tanggal January 15, 2012. 
  66. ^ Rudy's List of Archaic Medical Terms
  67. ^ Flahault, A (2010 Nov). "[Epidemiology of viral gastroenteritis in France and Europe]". Bulletin de l'Academie nationale de medecine. 194 (8): 1415–24; discussion 1424–5. PMID 22046706. 
  68. ^ Albert, edited by Neil S. Skolnik ; associate editor, Ross H. (2008). Essential infectious disease topics for primary care. Totowa, NJ: Humana Press. hlm. 66. ISBN 978-1-58829-520-0. 
  69. ^ World Health Organization. "Enterotoxigenic Escherichia coli (ETEC)". Diarrhoeal Diseases. Diakses tanggal 3 May 2012. 
  70. ^ World Health Organization. "Shigellosis". Diarrhoeal Diseases. Diakses tanggal 3 May 2012. 
  71. ^ Weese, JS (2011 Mar). "Bacterial enteritis in dogs and cats: diagnosis, therapy, and zoonotic potential". The Veterinary clinics of North America. Small animal practice. 41 (2): 287–309. doi:10.1016/j.cvsm.2010.12.005. PMID 21486637. 
  72. ^ Rousseaux, Wanda Haschek, Matthew Wallig, Colin (2009). Fundamentals of toxicologic pathology (edisi ke-2nd ed.). London: Academic. hlm. 182. ISBN 9780123704696. 
  73. ^ MacLachlan, edited by N. James (2009). Fenner's veterinary virology (edisi ke-4th ed.). Amsterdam: Elsevier Academic Press. hlm. 399. ISBN 9780123751584. 
  74. ^ al.], edited by James G. Fox ... [et (2002). Laboratory animal medicine (edisi ke-2nd ed.). Amsterdam: Academic Press. hlm. 649. ISBN 9780122639517. 
  75. ^ al.], edited by Jeffrey J. Zimmerman ... [et. Diseases of swine (edisi ke-10th ed.). Chichester, West Sussex: Wiley-Blackwell. hlm. 504. ISBN 9780813822679. 
Catatan
  • Dolin, [edited by] Gerald L. Mandell, John E. Bennett, Raphael (2010). Mandell, Douglas, and Bennett's principles and practice of infectious diseases (edisi ke-7th ed.). Philadelphia, PA: Churchill Livingstone/Elsevier. ISBN 0-443-06839-9. 

Pranala luar