Wilayah Majapahit: Perbedaan antara revisi
k v2.04b - Fixed using Wikipedia:ProyekWiki Cek Wikipedia (Tanda baca setelah kode "<nowiki></ref></nowiki>") |
Verosaurus (bicara | kontrib) |
||
Baris 132: | Baris 132: | ||
== Catatan kaki == |
== Catatan kaki == |
||
{{reflist}} |
{{reflist}} |
||
== Daftar pustaka == |
|||
* {{citation|first=Raden Benedictus Slamet |last=Muljana |editor-last1=Al-Fayyadl |editor-first1=Muhammad |title=Menuju Puncak Kemegahan: Sejarah Kerajaan Majapahit |edition= |publisher=LKiS Pelangi Aksara |location=Yogyakarta |year=2005 |isbn=}} |
|||
* {{citation|first=Theodoor Gautier Thomas |last=Pigeaud |title=Java in the 14th Century: A Study in Cultural History, Volume I: Javanese Texts in Transcription |edition=3 (revisi) |publisher=Martinus Nijhoff |location=The Hague |year=1960a |isbn=}} |
|||
* {{citation|first=Theodoor Gautier Thomas |last=Pigeaud |title=Java in the 14th Century: A Study in Cultural History, Volume II: Notes on the Texts and the Translations |edition=3 (revisi) |publisher=Martinus Nijhoff |location=The Hague |year=1960b |isbn=978-94-011-8774-9}} |
|||
* {{citation|first=Theodoor Gautier Thomas |last=Pigeaud |title=Java in the 14th Century: A Study in Cultural History, Volume III: Translations |edition=3 (revisi) |publisher=Martinus Nijhoff |location=The Hague |year=1960c |isbn=978-94-011-8772-5}} |
|||
* {{citation|first=Theodoor Gautier Thomas |last=Pigeaud |title=Java in the 14th Century: A Study in Cultural History, Volume IV: Commentaries and Recapitulations |edition=3 (revisi) |publisher=Martinus Nijhoff |location=The Hague |year=1962 |isbn=978-94-017-7133-7}} |
|||
* {{citation|first=Theodoor Gautier Thomas |last=Pigeaud |title=Java in the 14th Century: A Study in Cultural History, Volume V: Glossary, General Index |edition=3 (revisi) |publisher=Martinus Nijhoff |location=The Hague |year=1963 |isbn=978-94-011-8778-7}} |
|||
* {{citation|first=Mpu |last=Prapanca |editor=Isidora |translator-last1=Saktiani |translator-first1=Damaika |translator-last2=Widya |translator-first2=Kartika |translator-last3=Aminullah |translator-first3=Zakaria Pamuji |translator-last4=Marginingrum |translator-first4=Novi |translator-last5=Septi |translator-first5=Neda |title=Kakawin Nagarakertagama: Teks Asli dan Terjemahan |edition=2 (revisi) |publisher=Narasi |location=Yogyakarta |year=2018 |isbn=978-979-168-553-5}} |
|||
[[Kategori:Kerajaan Majapahit]] |
[[Kategori:Kerajaan Majapahit]] |
Revisi per 30 Mei 2022 11.10
Menurut kitab Kakawin Nagarakretagama pupuh XIII dan XIV, berikut adalah daerah-daerah yang diakui sebagai taklukan atau bawahan Majapahit (disebut sebagai mañcanagara). Negara-negara taklukan di Jawa tidak disebut karena masih dianggap sebagai bagian dari "mandala" kerajaan.
Nama-nama di bawah ini adalah berdasarkan sumber naskah, baik dari Majapahit maupun naskah Melayu serta sumber Cina, namun sedikit bukti fisik yang tersisa mengenai pengakuan suatu daerah atas kekuasaan negara itu.
Termasuk Kerajaan Sunda dan Madura, karena Majapahit mengklaim seluruh Tanah Jawa.[1]
Dalam daftar ini diberikan pula nama modern suatu tempat bila sudah disepakati sebagian besar ahli sejarah.
- Sumatra
Sumatra disebut di Negarakretagama sebagai "Melayu"
- Jambi
- Palembang
- Keritang, sekarang kecamatan Keritang, Indragiri Hilir
- Teba (Muaro Tebo, Jambi)
- Darmasraya (Kerajaan Malayu Dharmasraya)
- Kandis
- Kahwas
- Minangkabau (masyarakat periode pra-Pagaruyung)
- Siak, masyarakat pra-Kesultanan Siak
- Rokan (Rokan Hilir-Rokan Hulu)
- Kampar
- Pane (Panai)
- Kampe (Pulau Kampai, pulau di Kabupaten Langkat sekarang)
- Haru (atau Aru, berpusat di Deli Tua, Kabupaten Deli Serdang sekarang)
- Mandailing
- Tamihang (Aceh Tamiang)
- Perlak (Peureulak)
- Padang Lawas
- Samudra
- Lamuri (pusatnya sekarang berupa desa di Kabupaten Aceh Besar)
- Bantan (Pulau Bintan)
- Lampung
- Barus (atau Pancur, kecamatan di Kabupaten Tapanuli Tengah sekarang)
- Kalimantan
Kalimantan disebut sebagai "Nusa Tanjungnegara" dan/atau "Pulau Tanjungpura"
- Kapuas-Katingan (sekarang Kabupaten Kapuas dan Kabupaten Katingan di Kalteng)
- Sampit (sekarang ibu kota Kabupaten Kotawaringin Timur)
- Kuta Lingga (artinya kota lingga, situs Candi Laras?/Kerajaan Negara Dipa)
- Kuta Waringin (artinya kota beringin, masyarakat pra-Kerajaan Kotawaringin, sekarang Kabupaten Kotawaringin Barat)
- Sambas (Kerajaan Sambas kuno, sekarang Kabupaten Sambas)
- Lawai (sungai Kapuas di Kalbar)
- Kadandangan (sekarang kecamatan Kendawangan, Ketapang)
- Landa (Kerajaan Landak, sekarang Kabupaten Landak)
- Samadang (Semandang, wilayah Kerajaan Tanjungpura)
- Tirem (Tirun/Kerajaan Tidung, sekarang kota Tarakan?)
- Sedu (di Serawak)
- Barune (sekarang negara Brunei)
- Kalka (sungai Kaluka atau Krian di selatan Sarawak)[2]
- Saludung (Kingdom of Maynila), sekarang Kota Manila, Filipina)
- Solot (kerajaan masyarakat suku Buranun, penduduk asli yang mendiami pegunungan di Kepulauan Sulu cikal bakal suku Suluk/Kesultanan Sulu)
- Pasir (masyarakat pra-Kesultanan Pasir, sekarang Kabupaten Paser)
- Barito (sekarang Kabupaten Barito Utara)
- Sawaku (atau Sawakung di Berau atau kecamatan Pulau Sebuku, Kotabaru)
- Tabalung (sekarang Kabupaten Tabalong dengan kotanya Tanjungpuri di tepi sungai Tabalong, ibu kota pertama kesultanan Banjar pada era Hindu)
- Tanjung Kutei (Kesultanan Kutai Kartanegara yang beribu kota di Kutai Lama)
- Malano ("di Nusa Tanjungpura", masyarakat suku Melanau di Serawak dan Kalimantan Barat)
- Semenanjung Malaya
Wilayah yang sekarang dikenal sebagai Malaysia Barat ini disebut sebagai "Hujung Medini"
- Pahang, negara bagian Pahang, Malaysia
- Langkasuka
- Saimwang
- Kelantan
- Terengganu
- Johor
- Paka, sekarang cuma merupakan desa nelayan
- Muar, sekarang distrik di Johor
- Dungun, sekarang adalah desa nelayan di Terengganu
- Tumasik, sekarang menjadi negara Singapura
- Kelang, (Selangor)
- Kedah
- Jerai
- Kanjapiniran
- Wilayah-wilayah di timur Jawa
- Bali (yang disebut adalah Badahulu dan Lo Gajah)
- Gurun
- Sukun
- Taliwang (di Pulau Sumbawa)
- Pulau Sapi
- Dompo (Dompu)
- Sang Hyang Api (Pulau Sangeang)
- Bima Seram
- Hutan Kendali (Pulau Buru)
- Pulau Gurun atau Lombok Merah
- Sasak (dikatakan "diperintah seluruhnya")
- Bantayan (Bantaeng ?)
- Luwuk (Kesultanan Luwu)
- Udamakatraya dan pulau lain-lainnya
- "Pulau" Makasar
- Pulau Buton (Kesultanan Buton)
- Pulau Banggawi (Kepulauan Banggai)
- Kunir
- Galian
- Salayar (Pulau Selayar)
- Sumba
- Solot (Pulau Solor)
- Muar
- Wanda(n) (Kepulauan Banda)
- Ambon atau pulau Maluku
- Wanin (Semenanjung Onin, di Kabupaten Fakfak)
- Seran (Pulau Seram)
- Timor dan beberapa lagi pulau-pulau lain.
Siam, Ayodyapura, Darmanagari Marutma, Rajapura, Singanagari Campa, Kamboja, dan Yawana disebut bukan sebagai bawahan tetapi sebagai negara sahabat (mitreka satata).
Catatan kaki
- ^ (Indonesia) Riana, I Ketut (2009). Nagara Krtagama. Penerbit Buku Kompas. hlm. 215. ISBN 9797094332.ISBN 978-979-709-433-1
- ^ (Inggris) Sarawak Museum (1963). "The Sarawak Museum journal". 11. Sarawak Museum: 652.
Daftar pustaka
- Muljana, Raden Benedictus Slamet (2005), Al-Fayyadl, Muhammad, ed., Menuju Puncak Kemegahan: Sejarah Kerajaan Majapahit, Yogyakarta: LKiS Pelangi Aksara
- Pigeaud, Theodoor Gautier Thomas (1960a), Java in the 14th Century: A Study in Cultural History, Volume I: Javanese Texts in Transcription (edisi ke-3 (revisi)), The Hague: Martinus Nijhoff
- Pigeaud, Theodoor Gautier Thomas (1960b), Java in the 14th Century: A Study in Cultural History, Volume II: Notes on the Texts and the Translations (edisi ke-3 (revisi)), The Hague: Martinus Nijhoff, ISBN 978-94-011-8774-9
- Pigeaud, Theodoor Gautier Thomas (1960c), Java in the 14th Century: A Study in Cultural History, Volume III: Translations (edisi ke-3 (revisi)), The Hague: Martinus Nijhoff, ISBN 978-94-011-8772-5
- Pigeaud, Theodoor Gautier Thomas (1962), Java in the 14th Century: A Study in Cultural History, Volume IV: Commentaries and Recapitulations (edisi ke-3 (revisi)), The Hague: Martinus Nijhoff, ISBN 978-94-017-7133-7
- Pigeaud, Theodoor Gautier Thomas (1963), Java in the 14th Century: A Study in Cultural History, Volume V: Glossary, General Index (edisi ke-3 (revisi)), The Hague: Martinus Nijhoff, ISBN 978-94-011-8778-7
- Prapanca, Mpu (2018), Isidora, ed., Kakawin Nagarakertagama: Teks Asli dan Terjemahan, diterjemahkan oleh Saktiani, Damaika; Widya, Kartika; Aminullah, Zakaria Pamuji; Marginingrum, Novi; Septi, Neda (edisi ke-2 (revisi)), Yogyakarta: Narasi, ISBN 978-979-168-553-5