Lompat ke isi

Harimau tasmania: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 68: Baris 68:


== Deskripsi ==
== Deskripsi ==
[[File:TilacinoMadrid.jpg|thumb|left|Spesimen harimau tasmania di Madrid]]
Deskripsi tentang harimau tasmania bermacam-macam karena bukti yang ada hanya terbatas pada spesimen [[Joey (marsupial)|joey]], rekaman fosil, sisa-sisa kulit dan kerangka, foto dan film hitam putih harimau tasmania di penangkaran, serta laporan dari lapangan.

Harimau tasmania merupakan predator terbesar di Australia hingga [[dingo]] dibawah oleh manusia sekitar 3.500 tahun yang lalu.<ref>{{Cite journal | doi = 10.1371/journal.pone.0034877| title = Could Direct Killing by Larger Dingoes Have Caused the Extinction of the Thylacine from Mainland Australia?| journal = PLoS ONE| volume = 7| issue = 5| pages = e34877| year = 2012| last1 = Letnic | first1 = M. | last2 = Fillios | first2 = M. | last3 = Crowther | first3 = M. S. | pmid=22567093 | pmc=3342279| bibcode = 2012PLoSO...734877L}}</ref> Harimau tasmania menyerupai [[anjing]] yang besar dan memiliki rambut pendek, dan hewan ini memiliki ekor yang kaku dan membentang seperti ekor [[kangguru]]. Banyak pemukim [[Eropa]] yang juga telah membandingkan harimau tasmania dengan [[hiena]].<ref name="PWS2" /> Kulit harimau tasmania yang berwarna kuning-coklat memiliki 13 sampai 21 garis belang di punggung, bokong, dan ekornya. Garis-garisnya lebih terlihat jelas pada spesimen yang lebih muda, dan lalu memudar seiring dengan bertambahnya usia.<ref name="ABRS">{{cite web|url=http://www.deh.gov.au/biodiversity/abrs/publications/fauna-of-australia/pubs/volume1b/20-ind.pdf |title=Fauna of Australia chap.20 vol.1b |author=Dixon, Joan |publisher=Australian Biological Resources Study (ABRS) |accessdate=22 November 2006 |format=PDF |deadurl=yes |archiveurl=https://web.archive.org/web/20090108143156/http://www.deh.gov.au/biodiversity/abrs/publications/fauna-of-australia/pubs/volume1b/20-ind.pdf |archivedate=8 January 2009 }}</ref> Salah satu garisnya membentang ke bawah ke bagian belakang paha. Rambut di tubuhnya tebal dan lembut, dengan panjang hingga 15 mm; saat masih muda, ujung ekor harimau tasmania memiliki semacam jambul. Telinganya tegak dan berbentuk bundar dengan panjang sekitar 8 cm dan dilapisi oleh rambut-rambut yang pendek.<ref name="AM1">{{cite web|url=http://australianmuseum.net.au/The-Thylacine|archiveurl=https://web.archive.org/web/20091024073340/http://australianmuseum.net.au/The-Thylacine|archivedate=24 Oktober 2009|title=Australia's Thylacine: What did the Thylacine look like?|publisher=Australian Museum|year=1999| accessdate =21 November 2006}}</ref> Warnanya bermacam-macam dari coklat muda kekuningan hingga coklat tua, sementara perutnya berwarna krem.<ref name="UTAS">{{cite web|url=http://www.zoo.utas.edu.au/tfprofiles/tasanimals/Thylacine2.htm|title=Profile&nbsp;– Thylacine|author=Guiler, Eric|year=2006|publisher=Zoology Department, University of Tasmania|accessdate=21 November 2006}}</ref>
{{periksaterjemahan|en|Thylacine}}
{{periksaterjemahan|en|Thylacine}}
Deskripsi tentang harimau tasmania bervariasi karena bukti terbatas hanya pada spesimen [[Joey (marsupial)|joey]]; fosil; kulit dan tulang tetap ada; foto dan film hitam putih binatang di penangkaran; dan laporan di lapangan.

Harimau tasmania menyerupai [[anjing]] besar dengan rambut pendek yang memiliki ekor kuat yang dengan lancar terbentang dari tubuh yang mirip dengan [[kangguru]]. Banyak penetap [[Eropa]] melakukan perbandingan langsung harimau tasmania dengan [[Hyena]] karena kelakuan yang tidak biasa.<ref name="PWS2" /> Kulit harimau tasmania yang berwarna kuning-coklat memiliki 13 sampai 21 garis belang istimewa di sepanjang punggung, pantat dan ekor, sehingga binatang ini sering dijuluki "Harimau". Garis lebih ditandai pada spesimen yang lebih muda dan memudar jika harimau tasmania semakin tua.<ref name="ABRS">{{cite web|url=http://www.deh.gov.au/biodiversity/abrs/publications/fauna-of-australia/pubs/volume1b/20-ind.pdf|title=Fauna of Australia chap.20 vol.1b|author=Joan Dixon|publisher=Australian Biological Resources Study (ABRS)|accessdaymonth=22 November |accessyear=2006|archiveurl=http://web.archive.org/web/20050723102210/http://www.deh.gov.au/biodiversity/abrs/publications/fauna-of-australia/pubs/volume1b/20-ind.pdf|archivedate=2005-07-23}}</ref> Salah satu garis terbentang ke bawah di luar bagian belakang paha. Bulu tubuhnya tebal dan lembut, dengan panjang di atas 15&nbsp;mm; pada usia muda, ujung ekor harimau tasmania memiliki hiasan. Telinga lurus yang berbentuk bulat memiliki panjang sekitar 8&nbsp;cm dan terdapat bulu.<ref name="AM1">{{cite web|url=http://www.amonline.net.au/thylacine/02.htm|title=Australia's Thylacine: What did the Thylacine look like?|publisher=Australian Museum|date=1999|accessdaymonth=21 November |accessyear=2006}}</ref> Warna bervariasi dari coklat kekuningan muda sampai coklat tua; perut Thylacne berwarna cream.<ref name="UTAS">{{cite web|url=http://www.zoo.utas.edu.au/tfprofiles/tasanimals/Thylacine2.htm|title=Profile - Thylacine|author=Dr. Eric Guiler|publisher=Zoology Department, University of Tasmania|date=2006|accessdaymonth=21 November |accessyear=2006}}</ref>


Harimau tasmania dewasa memiliki panjang 100–180&nbsp;cm, termasuk ekor dengan panjang 50–65&nbsp;cm.<ref name="PI">{{cite book|title=Tasmania's Threatened Fauna Handbook
Harimau tasmania dewasa memiliki panjang 100–180&nbsp;cm, termasuk ekor dengan panjang 50–65&nbsp;cm.<ref name="PI">{{cite book|title=Tasmania's Threatened Fauna Handbook
|author=Sally Bryant and Jean Jackson Threatened Species Unit, Parks and Wildlife Service, Tasmania
|author=Sally Bryant and Jean Jackson Threatened Species Unit, Parks and Wildlife Service, Tasmania

Revisi per 10 Oktober 2018 17.06

Harimau tasmania[1]
Rentang fosil: Pliosen Awal-Holosen
Harimau tasmania di Washington D.C., kira-kira tahun 1906

Punah  (1936)  (IUCN 3.1)[2]
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Filum:
Kelas:
Infrakelas:
Ordo:
Famili:
Genus:
Spesies:
T. cynocephalus
Nama binomial
Thylacinus cynocephalus
(Harris, 1808)
Sejarah persebaran harimau tasmania di Tasmania[3]
Sinonim
Daftar
  • Didelphis cynocephala Harris, 1808
  • Dasyurus cynocephalus Geoffroy, 1810
  • Thylacinus harrisii Temminck, 1824
  • Dasyurus lucocephalus Grant, 1831
  • Thylacinus striatus Warlow, 1833
  • Thylacinus communis Anon., 1859
  • Thylacinus breviceps Krefft, 1868

Harimau tasmania (bahasa Latin: Thylacinus cynocephalus) adalah marsupialia karnivora terbesar pada masa modern. Hewan ini diberi julukan "harimau" karena memiliki punggung yang bercorak belang, namun ada juga yang menyebutnya serigala tasmania karena bentuk tubuh dan sifatnya mirip hewan dari famili Canidae. Hewan ini merupakan hewan asli Australia, Tasmania, dan Papua. Harimau tasmania mengalami kepunahan pada abad ke-20, padahal hewan ini merupakan spesies terakhir dari familinya, Thylacinidae. Spesimen-spesimen anggota famili Thylacinidae sendiri telah ditemukan dalam rekaman fosil yang dapat ditilik kembali hingga kala Oligosen.

Berdasarkan bukti-bukti yang ada, hewan ini adalah hewan nokturnal yang cukup pemalu, dengan bentuk tubuh yang mirip dengan anjing, kecuali untuk ekornya yang kaku, kantong di perut (mirip dengan kangguru), serta corak belang di punggungnya. Harimau tasmania merupakan predator puncak seperti harimau dan serigala di Belahan Utara. Namun, hewan ini sama sekali tidak berkerabat dekat dengan hewan-hewan tersebut karena harimau tasmania tergolong sebagai marsupialia, tetapi akibat proses evolusi konvergen hewan ini memiliki bentuk tubuh dan adaptasi yang mirip dengan mereka. Kerabat terdekatnya pada masa modern adalah setan tasmania atau numbat. Harimau tasmania merupakan salah satu dari dua spesies marsupialia di dunia dengan kantong pada hewan betina dan jantan (yang lainnya adalah (oposum air). Kantong pada harimau tasmania jantan berfungsi sebagai selaput pelindung yang menutupi organ reproduksi luarnya saat ia melewati belukar-belukar tebal. Harimau tasmania telah dideskripsikan sebagai predator yang ulung berkat kemampuannya untuk bertahan hidup dan memburu mangsa di wilayah yang jarang dihuni.[3]

Harimau tasmania telah menjadi hewan yang amat langka atau bahkan punah di benua Australia sebelum masa penjajahan Britania, namun hewan ini berhasil bertahan di Pulau Tasmania bersama dengan sejumlah spesies endemik lainnya, termasuk setan tasmania. Selain akibat perburuan berhadiah yang berlebihan, kepunahan hewan ini mungkin juga dipicu oleh serangan penyakit, kedatangan spesies anjing, dan gangguan manusia terhadap habitatnya. Meskipun secara resmi dianggap telah punah, laporan tentang terlihatnya hewan ini masih muncul, walaupun belum ada yang terbukti.

Evolusi

Illustrasi Thylacinus potens, hidup pada masa Miosen, yang dianggap sebagai saudara harimau tasmania terbesar yang diketahui.

Harimau tasmania modern pertama kali muncul sekitar empat juta tahun lalu. Spesies dari famili Thylacinidae telah ada sejak awal kala Miosen; sejak awal era 1990-an, sedikitnya tujuh spesies telah ditemukan dalam bentuk fosil di Riversleigh, bagian dari Taman Nasional Lawn Hill di Queensland barat laut.[4][5] Harimau tasmania dickson (Nimbacinus dicksoni), spesies tertua dari antara ketujuh spesies yang ditemukan, dapat ditilik kembali ke masa sekitar 23 juta tahun yang lalu. Thylacinidae ini jauh lebih kecil daripada kerabat-kerabatnya.[6] Spesies terbesar, Thylacinus potens yang tumbuh hingga seukuran serigala, merupakan satu-satunya spesies yang masih bertahan hingga kala Miosen akhir.[7] Pada kala Pleistosen akhir dan Holosen awal, harimau tasmania modern tersebar luas (meskipun tidak banyak jumlahnya) di Australia dan Pulau Papua.[8]

Tengkorak harimau tasmania (kiri) dan serigala abu-abu (Canis lupus) sangat mirip meskipun spesiesnya tidak berkerabat. Penelitian menunjukan bentuk tengkorak rubah merah, Vulpes vulpes, bahkan lebih mirip dengan harimau tasmania.[9]

Sebagai contoh evolusi konvergen, harimau tasmania memiliki banyak kemiripan dengan anggota famili Canidae di belahan utara: gigi yang tajam, rahang yang kuat, pergelangan kaki yang terangkat, dan bentuk tubuh yang serupa. Di Australia, harimau tasmania mengisi relung ekologi yang serupa dengan anjing di belahan dunia lainnya, sehingga perkembangan mereka pun serupa. Namun, perlu ditegaskan bahwa hewan ini tidak berkerabat dengan predator-predator di Belahan Utara.[10]

Hewan ini mudah dibedakan dari anjing yang sesungguhnya karena corak belang pada punggungnya, tapi tidak dengan kerangkanya. Mahasiswa zoologi di Oxford diberi tugas mengidentifikasi 100 spesimen zoologi sebagai bagian dari ujian akhir. Beredar kabar [di kalangan mahasiswa], setiap kali tengkorak 'anjing' diperlihatkan, supaya aman bisa langsung ditebak sebagai Thylacinus, alasannya bila tengkorak yang jelas-jelas tengkorak anjing diujikan, pastinya itu soal jebakan. Kemudian pada suatu tahun, berkat inisiatif dosen penguji, tengkorak anjing yang asli diletakkan untuk menjebak mahasiswa. Cara yang paling mudah untuk mengetahui perbedaannya adalah adanya dua lubang mencolok di tulang langit-langit mulut, yang merupakan karakteristik marsupialia pada umumnya.[11]

Penemuan dan taksonomi

Lukisan batu harimau tasmania di Ubirr, Australia.

Penduduk asli Australia telah mengenal harimau tasmania sejak lama, terbukti dari adanya seni batu yang dapat ditilik kembali paling tidak ke tahun 1000 SM.[12] Lukisan petroglif harimau tasmania telah ditemukan di daerah seni batu Dampier di Murujuga, Australia Barat. Pada saat penjelajah Eropa pertama tiba, binatang ini sudah punah di daratan Australia dan jarang ditemui di Tasmania. Ketika Abel Tasman dan rombongannya tiba di Tasmania pada tahun 1642, mereka menemukan jejak kaki "binatang buas yang memiliki cakar seperti harimau".[13] Marc-Joseph Marion du Fresne, yang datang dengan menumpangi kapal Mascarin pada tahun 1772, melaporkan bahwa ia telah melihat seekor "kucing harimau".[14] Laporan ini tidak dapat ditelan mentah-mentah sebagai bukti penampakan harimau tasmania, karena quoll harimau (Dasyurus maculatus) memiliki deskripsi yang serupa. Perjumpaan pertama yang dapat dipastikan sebagai perjumpaan dengan harimau tasmania adalah perjumpaan hewan tersebut dengan para penjelajah Prancis pada tanggal 13 Mei 1792, seperti yang dicatat oleh Jacques Labillardière dalam jurnalnya. Kemudian, pada tahun 1805, Letnan Gubernur Tasmania William Paterson mengirimkan sebuah deskripsi lengkap untuk diterbitkan di koran Sydney Gazette.[15]

Deskripsi ilmiah harimau tasmania yang pertama dibuat oleh George Harris pada tahun 1808, lima tahun setelah pendirian permukiman pertama di Pulau Tasmania.[16][17] Harris awalnya menempatkan harimau tasmania dalam genus Didelphis, yang telah diciptakan oleh Carolus Linnaeus untuk menggolongkan oposum Amerika. Harris mendeskripsikan harimau tasmania sebagai Didelphis cynocephala, "anjing berkepala oposum". Setelah marsupialia Australia diakui sebagai kelompok yang berbeda dari mamalia lainnya, dibuatlah skema klasifikasi yang baru, dan pada tahun 1796 Geoffroy Saint-Hilaire menciptakan genus Dasyurus dan ia menempatkan harimau tasmania di genus tersebut pada tahun 1810. Untuk menghindari percampuran tata nama Yunani dan Latin, nama spesiesnya diubah menjadi cynocephalus. Pada tahun 1824, hewan ini dimasukkan ke dalam genusnya tersendiri, yaitu Thylacinus, oleh Temminck.[18] Nama umum hewan ini dalam bahasa Inggris, thylacine, berasal dari nama genus ini, yang berakar dari kata dalam bahasa Yunani θύλακος (thylakos), yang berarti kantung.[19][a]

Menurut beberapa hasil penelitian, harimau tasmania merupakan anggota basal dari ordo Dasyuromorphia, dan setan tasmania merupakan kerabat terdekatnya. Namun, hasil penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Genome Research pada Januari 2009 menunjukkan bahwa numbat lebih basal daripada setan tasmania. Maka dari itu, kladogramnya dapat digambarkan sebagai berikut:[20]

Dasyuromorphia

Thylacinus (harimau tasmania)

Myrmecobius (numbat)

Sminthopsis (dunart)

Phascogale (wambenger)

Dasyurus (quoll)

Deskripsi

Spesimen harimau tasmania di Madrid

Deskripsi tentang harimau tasmania bermacam-macam karena bukti yang ada hanya terbatas pada spesimen joey, rekaman fosil, sisa-sisa kulit dan kerangka, foto dan film hitam putih harimau tasmania di penangkaran, serta laporan dari lapangan.

Harimau tasmania merupakan predator terbesar di Australia hingga dingo dibawah oleh manusia sekitar 3.500 tahun yang lalu.[21] Harimau tasmania menyerupai anjing yang besar dan memiliki rambut pendek, dan hewan ini memiliki ekor yang kaku dan membentang seperti ekor kangguru. Banyak pemukim Eropa yang juga telah membandingkan harimau tasmania dengan hiena.[10] Kulit harimau tasmania yang berwarna kuning-coklat memiliki 13 sampai 21 garis belang di punggung, bokong, dan ekornya. Garis-garisnya lebih terlihat jelas pada spesimen yang lebih muda, dan lalu memudar seiring dengan bertambahnya usia.[22] Salah satu garisnya membentang ke bawah ke bagian belakang paha. Rambut di tubuhnya tebal dan lembut, dengan panjang hingga 15 mm; saat masih muda, ujung ekor harimau tasmania memiliki semacam jambul. Telinganya tegak dan berbentuk bundar dengan panjang sekitar 8 cm dan dilapisi oleh rambut-rambut yang pendek.[23] Warnanya bermacam-macam dari coklat muda kekuningan hingga coklat tua, sementara perutnya berwarna krem.[24]

Harimau tasmania dewasa memiliki panjang 100–180 cm, termasuk ekor dengan panjang 50–65 cm.[25] Ukuran terbesar spesimen adalah 290 cm dari hidung ke ekor.[24] Harimau tasmania dewasa berdiri sekitar 60 cm pada pundak dan memiliki massa 20-30 Kg.[25] Terdapat sedikit dimorfisme seksual dengan wanita dewasa menjadi lebih kecil daripada laki-laki normal.[26]

Harimau tasmania betina memiliki kantong perut dengan empat puting susu, tetapi tidak seperti marsupial lainnya, kantong perut terbuka ke bagian belakang tubuh. Laki-laki memiliki kantong perut skrotum, unik di antara marsupialia Australia dengan mereka dapat menarik skrotum mereka.[22]

Harimau tasmania dapat membuka rahangnya dengan besar yang tidak biasa: di atas 120°. Kemampuan ini dapat terlihat dari bagian salah satu film pendek hitam putih buatan David Fleay pada penangkaran harimau tasmania dari 1933. Rahangnya berotot tegap dan kuat serta memiliki 46 gigi.[23]

Jejak kaki harimau tasmania dapat dibedakan dari binatang lainnya; tidak seperti rubah, kucing, anjing, wombat atau setan Tasmania, harimau tasmania memiliki telapak bagian belakang pada kaki dan tangan yang sangat besar dan 4 telapak depan yang disusun pada garis yang hampir lurus.[27] Kaki belakang mirip dengan kaki depan tetapi memiliki 4 jari kaki dan bukan 5. Cakar mereka tidak dapat ditarik masuk.[22]

Jejak kaki harimau tasmania dengan mudah dibedakan dari binatang lainnya.

Penelitian awal menghasilkan bahwa harimau tasmania memiliki indra penciuman yang kuat yang membuatnya dapat mendeteksi mangsa,[27] tetapi analisis struktur otaknya menemukan bahwa bulbus olfaktorius harimau tasmania tidak berkembang dengan baik. Binatang ini mungkin mengandalkan penglihatan dan pendengaran sebagai pengganti ketika berburu.[22] Beberapa pengamat mendeskripsikan bahwa harimau tasmania memiliki bau yang kuat dan istimewa, deskripsi lain mendeskripsikan bau bersih, bau binatang, dan ada penjelasan tidak ada bau sama sekali. Harimau tasmania mungkin memiliki hubungan dekat dengan setan Tasmania karena memberikan bau ketika diganggu.[28]

Harimau tasmania memiliki gaya berjalan yang kaku dan aneh, membuatnya tidak dapat berlari dengan kecepatan tinggi. Harimau tasmania juga dapat menampilkan lompatan yang mirip dengan kangguru—dilakukan dalam berbagai waktu oleh spesimen penangkaran.[22] Terdapat spekulasi bahwa hal ini digunakan untuk mempercepat bentuk gerakan ketika binatang menjadi takut. Harimau tasmania juga dapat menyeimbangkannya pada kaki belakang dan berdiri tegak lurus untuk periode singkat.[29]

Walaupun tidak ada rekaman suara harimau tasmania, pengamat binatang di alam bebas dan di penangkaran mencatat bahwa harimau tasmania akan mengerang dan mendesis ketika diganggu, sering diikuti oleh ancaman menguap. Selama berburu, harimau tasmania akan mengeluarkan semacam gonggongan seperti batuk dengan cepat yang berulang kali (dideskripsikan sebagai "yip-yap", "cay-yip" atau "hop-hop-hop"), mungkin untuk berkomunikasi antara anggota keluarga.[30] Harimau tasmania juga memiliki teriakan rengekan panjang, mungkin untuk identifikasi pada kejauhan, dan suara dengus panjang yang digunakan untuk komunikasi antara anggota keluarga.[31]

Ekologi dan sifat

Sedikit yang diketahui tentang sifat atau habitat harimau tasmania. Beberapa pengamatan binatang pada penangkaran, tetapi terbatas, bukti bersifat anekdot ada tentang sifat binatang di alam bebas. Kebanyakan pengamatan dilakukan selama siang hari sedangkan harimau tasmania secara alami aktif di malam hari. Pengamatan yang dilakukan pada abad ke-20 tersebut dapat menjadi tidak biasa karena binatang tersebut sudah dalam keadaan terancam yang nantinya menyebabkan kepunahannya. Beberapa karakteristik sikap telah direka-reka dari kelakuan setan Tasmania, spesies yang berhubungan dengan harimau tasmania.

Harimau tasmania mungkin menyukai hutan eukaliptus kering, daratan basah dan padang rumput di Australia.[27] Lukisan bebatuan Australia asli menandakan bahwa harimau tasmania hidup di Australia dan pulau Irian. Bukti keberadaan binatang ini di Australia berasal dari bangkai yang ditemukan di goa di dataran Nullarbor di Australia Barat tahun 1990; penanggalan radiokarbon menemukan bangkai itu berusia 3.300 tahun.[32]

Di Tasmania, harimau tasmania lebih menyukai hutan dan padang rumput dekat pantai yang menjadi fokus utama pendatang Britania yang mencari rumput makanan ternak untuk peternakan mereka.[33] Harimau tasmania memiliki jangkauan kediaman tinggal antara 40 sampai 80 km².[24] Harimau tasmania berada dalam jangkau kediamannya tanpa menjadi hewan teritorial; kawanan yang kadang-kadang terlalu besar untuk disebut keluarga kadang-kadang diamati bersama.[34]

Harimau tasmania adalah binatang yang muncul pada malam hari dan pemburu krepuskular, menghabiskan siang hari di goa kecil atau batang pohon berlubang di sebuah sarang ranting poho atau pakis. Harimau tasmania cenderung lari ke bukit dan hutan untuk berlindung selama siang hari dan berburu pada malam hari. Pengamatan awal mencatat bahwa binatang tersebut pemalu dan berahasia, dengan kesadaran terhadap kehadiran manusia dan biasanya menghindari hubungan, walaupun kadang-kadang menunjukkan sikap ingin tahu.[30]

Terdapat bukti paling sedikit di antaranya berkembang biak sepanjang tahun (rekaman pilihan menunjukkan penemuan joey di kantung perut terus menerus sepanjang tahun), walaupun puncak musim berkembang biak terjadi pada saat musim dingin dan musim semi.[22] Mereka akan memproduksi lebih dari 4 anak (kadang-kadang 2 atau 3), membawa yang muda ke kantong perut selama 3 bulan dan dilindungi hingga ukuran ½ dewasa. Anak mereka awalnya buta dan tidak berambut, tetapi mata mereka terbuka dan berbulu ketika meninggalkan kantong perut.[22] Setelah meninggalkan kantong perut, dan sampai cukup berkembang, anak-anak akan tetap berada di sarang mereka sementara sang induk berburu.[35] Harimau tasmania hanya sekali berkembang biak di penangkaran, di Kebun Binatang Melbourne tahun 1899.[36] Harapan hidup mereka di alam bebas diperkirakan 5-7 tahun, walaupun spesimen penangkaran mampu bertahan sampai 9 tahun.[27]

Makanan

Analisis tulang yang berisi bahwa ketika berburu, harimau tasmania bergantung pada stamina daripada kecepatan pada pengejaran.

Harimau tasmania merupakan hewan karnivora. Perutnya berotot tegap dengan kemampuan untuk menggembungkan perutnya sehingga dapat makan dalam jumlah besar, mungkin adaptasi untuk mengganti kerugian untuk periode panjang ketika berburu tidak berhasil dan makanan yang jarang.[22] Analisis tulang dan pengamatan harimau tasmania di penangkaran untuk harimau tasmania satu-satu mengincar binatang dan mengejarnya sampai incaran tersebut lelah. Beberapa penelitian mengakhiri bahwa binatang dapat berburu dalam grup keluarga kecil dengan grup utama mengumpulkan sasaran pada arah umum individu menunggu penyergapan.[16] Pemasang perangkap melaporkan harimau tasmania sebagai predator penyergap.[22]

Mangsa harimau tasmania termasuk kangguru, walabi, wombat, burung dan binatang kecil seperti potoroo dan posum. Emu Tasmania pernah menjadi mangsa favorit harimau tasmania. Emu adalah burung besar dan tidak dapat terbang yang berbagi habitat dengan harimau tasmania dan diburu sampai kepunahannya sekitar tahun 1850, kemungkinan bertepatan dengan berkurangnya jumlah harimau tasmania.[37] Baik Dingo[38] dan rubah[39] diketahui berburu emu di daratan utama Australia.[c] Selama abad ke-20, harimau tasmania sering dikarakterisasikan sebagai peminum darah utama, tetapi sedikit referensi dibuat untuk ciri ini; popularitasnya berasal dari sebuah laporan.[40] Penetap Eropa mempercayai bahwa harimau tasmania mengincar domba dan unggas petani.[d] Di penangkaran, harimau tasmania diberi makan dengan berbagai makanan, termasuk kelinci mati, walabi, daging sapi, daging kambing, daging kuda dan kadang-kadang unggas.[41]

Kepunahan

Harimau tasmania punah di Australia sekitar 2.000 tahun yang lalu (kemungkinan punah lebih awal di pulau Papua).[e] Kepunahan harimau tasmania disebabkan oleh kompetisi dengan penduduk asli dan spesies invasif, Dingo. Kesangsian ada antara dampak Dingo, namun, dua spesies tersebut tidak akan ada dalam kompetisi langsung dengan satu lainnya. Dingo adalah predator yang berburu pada siang hari, sementara diketahui bahwa harimau tasmania berburu pada malam hari. Harimau tasmania memiliki tubuh yang kuat, yang akan memberinya kelebihan pada pertemuan satu lawan satu.[42]

Lukisan batu dari Taman Nasional Kakadu dengan jelas menunjukan harimau tasmania diburu oleh penduduk asli,[43] dan dipercaya bahwa Dingo dan harimau tasmania berkompetisi untuk mangsa yang sama. Lingkungan mereka dengan jelas saling melengkapi: Sisa sub fosil harimau tasmania telah ditemukan pada tempat yang dekat dengan Dingo. Adopsi Dingo sebagai rekan berburu oleh suku asli menyebabkan peningkatan tekanan jumlah populasi harimau tasmania.[8]

Dalam foto yang banyak disebarluaskan, seekor harimau tasmania sedang membawa ayam, semakin mengukuhkan reputasinya sebagai pencuri unggas. Faktanya, gambar itu dipotong untuk menyembunyikan rumah dan pagar,
dan analisis oleh satu ilmuan telah mengakhiri bahwa harimau tasmania adalah spesimen awetan, berpose untuk kamera.[44] Foto ini diambil pada tahun 1921 oleh Henry Burrell.

Meskipun Harimau Tasmania hampir punah di Australia daratan pada masa datangnya bangsa Eropa, dan punah sekitar abad ke-19, spesies ini selamat di pulau Tasmania hingga tahun 1930-an. Pada waktu penduduk Eropa pertama tiba di Tasmania, kedatangan terbesar terjadi di timur-laut, barat-laut dan utara-tengah.[33] Pada awal kedatangan bangsa Eropa, harimau tasmania jarang terlihat, akan tetapi spesies tersebut mulai menyerang domba; hal ini menyebabkan munculnya sayembara hadiah untuk mengendalikan jumlah harimau tasmania. Van Diemen's Land Company menawarkan hadiah untuk penangkapan harimau tasmania dari awal tahun 1830 dan antara 1888 sampai 1909 pemerintah Tasmania membayar £1 untuk kepala harimau tasmania (10 shilling untuk anak harimau tasmania). Mereka telah menyerahkan 2.184 hadiah, akan tetapi jumlah harimau tasmania yang terbunuh jauh lebih banyak.[27] Kepunahannya diakibatkan oleh petani dan pemburu bayaran.[27] Namun, diketahui terdapat faktor lain yang menyebabkan kepunahannya, seperti kompetisi dengan anjing liar (dibawa oleh pendatang baru),[45] berkurangnya habitat, kepunahan spesies mangsa, dan penyakit pada binatang yang juga memengaruhi banyak spesies pada saat itu.[24][46]

Apapun alasannya, Harimau Tasmania menjadi sangat langka di alam bebas pada akhir tahun 1920-an. Terdapat beberapa usaha untuk menyelamatkan spesies ini dari kepunahan. Catatan pada komite manajemen Wilsons Promontory yang dicatat pada 1908 termasuk rekomendasi untuk harimau tasmania untuk diperkenalkan kembali pada beberapa lokasi yang tepat di tanah utama Victoria. Pada tahun 1928, Tasmanian Advisory Committee for Native Fauna merekomendasikan tempat untuk melindungi harimau tasmania yang tersisa, dengan tempat potensial habitat yang pas termasuk daerah Arthur-Pieman di Tasmania barat.[47]

Harimau Tasmania liar yang terakhir kali diketahui dibunuh dengan cara ditembak tahun 1930 oleh petani Wilf Batty di Mawbanna, di timur laut Tasmania. Harimau Tasmania (dipercaya laki-laki) terlihat di kandang ayam Batty selama beberapa minggu.[48]

Harimau tasmania terakhir yang diketahui difoto oleh Kebun Binatang Hobart tahun 1933. Kantung skrotum tidak terlihat pada foto atau film lainnya yang diambil, sehingga memunculkan anggapan bahwa "Benjamin" berjenis kelamin betina.

Benjamin dan pencarian

Harimau tasmania terakhir, nantinya merujuk sebagai Benjamin[f] (walaupun jenis kelaminnya belum dikonfirmasi) ditangkap pada tahun 1933 dan dikirim ke Kebun Binatang Hobart. Benjamin hidup disana selama tiga tahun. Benjamin meninggal pada tanggal 7 September 1936. Benjamin dipercaya meninggal karena akibat dari kelalaian — terkunci di luar sarang tempat tidur, diketahui terbakar panas pada siang hari dan temperatur dingin di malam hari.[49] Film harimau tasmania bergerak terakhir yang diketahui sepanjang 62 detik yang merupakan rekaman hitam putih Benjamin melangkah mundur dan maju pada pagar dan rekaman ini diambil tahun 1933.[50][g] National Threatened Species Day diadakan tiap tahun pada tanggal 7 September di Australia untuk mengenang Benjamin. Perayaan ini dirayakan sejak tahun 1996.[51]

Walaupun terdapat gerakan konservasi untuk perlindungan harimau tasmania sejak tahun 1901, karena meningkatnya kesulitan mendapat spesimen untuk koleksi luar negeri, kesulitan politik mencegah bentuk perlindungan sampai tahun 1936. Perlindungan resmi spesies oleh pemerintah Tasmania diperkenalkan pada tanggal 10 Juli 1936, 59 hari sebelum spesimen terakhir meninggal di penangkaran.[52]

Hasil dari pencarian yang berikut menandakan kemungkinan kuat selamatnya spesies ini di Tasmania pada tahun 1960-an. Pencarian oleh Dr. Eric Guiler dan David Fleay di barat-laut Tasmania menemukan jejak kaki yang mungkin milik harimau tasmania, vokalisasi yang terdengar yang cocok untuk deskripsi harimau tasmania, dan bukti bersifat anekdot yang dikumpulkan dari orang yang menyatakan melihat binatang itu. Namun, tidak ada bukti meyakinkan yang ditemukan bahwa harimau tasmania masih selamat di alam bebas.[10]

Harimau tasmania mendapat status "spesies terancam" sampai tahun 1986. Standar internasional menyatakan bahwa binatang apapun yang spesimennya tidak ditemukan selama 50 tahun dapat dinyatakan punah. Karena tidak ada bukti keberadaan harimau tasmania yang ditemukan sejak kematian Benjamin tahun 1936, harimau tasmania menemui kriteria resmi dan dinyatakan punah oleh IUCN.[2] The Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES) lebih berhati-hati dengan memberikan status "mungkin punah" pada harimau tasmania.[53]

Penglihatan yang belum dikonfirmasi

Walaupun harimau tasmania secara resmi punah, banyak orang percaya binatang ini masih ada. Beberapa orang mengklaim melihat harimau tasmania di Tasmania, bagian lain Australia dan bahkan di Irian Jaya, Indonesia, didekat perbatasan dengan pulau Papua. The Australian Rare Fauna Research Association melaporkan mendapat 3.800 laporan penglihatan pada data dari tanah utama Australia sejak kepunahan tahun 1936,[54] sementara Mystery Animal Research Centre of Australia menerima 138 laporan penglihatan setelah tahun 1998, dan Departemen Konservasi dan Pengelolaan Tanah menerima 65 laporan penglihatan di Australia Barat selama periode yang sama.[30] Peneliti harimau tasmania Buck dan Joan Emburg dari Tasmania melaporkan 360 penampakan di Tasmania dan 269 penampakan di daratan Australia pada abad ke-20 setelah kepunahan, figur mengikuti dari jumlah sumber.[55] Di tanah utama Australia, penglihatan paling sering terlihat di Victoria selatan.[56]

Gambaran artis tentang dua harimau tasmania tahun 1883.

Penglihatan rubah merah (pertama kali diperkenalkan awal tahun 1864 dan kembali diperkenalkan sekitar tahun 2000)[57][58] di Tasmania direspon dengan sangat serius, meskipun hanya sedikit bukti kehadiran spesies itu di pulau tersebut.[59][60][h] Sementara Fox Free Tasmanian Taskforce menerima dana dari pemerintah, tidak ada lagi dana untuk pencarian rubah merah. Kesulitan melokasi rubah di alam Tasmania untuk beberapa kesempatan keselamatan Harimau Tasmania dari kontak manusia.[57]

Meskipun banyak penglihatan dengan cepat hilang, beberapa mengeluarkan publisitas yang besar. Pada tahun 1982, peneliti Hans Narding dari Tasmania Parks and Wildlife Service, mengamati Harimau Tasmania 3 menit selama malam di tempat dekat sungai Arthur di barat laut negara bagian tersebut. Pengamatan menyebabkan pencarian luas yang didanai pemerintah.[61] Pada bulan Januari tahun 1995, petugas melaporkan melihat harimau tasmania di Pyengana, timur laut Tasmania pada pagi hari. Pencarian selanjutnya tidak menemukan adanya jejak binatang tersebut.[62] Pada tahun 1997, dilaporkan bahwa penduduk asli dan misionaris di dekat Gunung Cartenz di Irian Jaya,[i] telah melihat Harimau Tasmania. Penduduk lokal rupanya sudah mengetahui tentang Harimau Tasmania selama beberapa tahun tetapi belum membuat laporan resmi.[63] Pada bulan Februari tahun 2005, Klaus Emmerichs, turis Jerman mengklaim mengambil foto Harimau Tasmania yang ia lihat di dekat Taman Nasional danau St Clair-gunung Cradle, tetapi keaslian foto itu masih belum terjamin.[64] Foto tersebut tidak dipublikasi sampai bulan April tahun 2006, 14 bulan setelah penampakan. Foto itu, yang hanya menunjukan punggung harimau tasmania dikatakan oleh yang mempelajarinya untuk menjadi tidak meyakinkan sebagai bukti bahwa harimau tasmania masih belum punah.[65][66]

Hadiah

Pada tahun 1983, Ted Turner menawarkan hadiah $100,000 untuk bukti keberadaan Thylacine.[67] Namun, sebuah surat dikirim sebagai jawaban atas suatu penyelidikan oleh pencari harimau tasmania, Murray McAllister, pada tahun 2000 yang diindikasikan bahwa hadiah itu telah ditarik mundur.[68] Pada bulan Maret 2005, majalah berita Australia The Bulletin, sebagai bagian dari perayaan ulang tahunnya yang ke-125, menawarkan hadiah $1.25 juta untuk harimau tasmania yang hidup. Ketika penawaran ditutup pada akhir Juni 2005 tidak ada satupun yang mendapatkan bukti keberadaan binatang tersebut. Sebuah penawaran $1.75 juta ditawarkan oleh Pengurus tamasya Tasmania, Stewart Malcolm.[65] Perangkap ilegal dibawah aturan perlindungan harimau tasmania, sehingga hadiah apapun yang dibuat untuknya tidak sah, karena lisensi perangkap tidak akan dikeluarkan.[67]

Riset modern dan proyek

Spesimen Taksidermi di Museum Zoologi Walter Rothschild, Tring, Inggris.
Detail tengkorak dari kerangka lengkap di Museum Tasmania dan Galeri Seni, Hobart, Tasmania.

Rekaman seluruh spesimen, banyak yang merupakan koleksi Eropa, yang sekarang disimpan di International Thylacine Specimen Database. Museum Australia di Sydney mulai melakukan proyek kloning sejak tahun 1999.[69] Hasilnya digunakan untuk materi genetika dari berbagai spesimen yang diambil dan dipelihara pada awal abad 20 untuk mengkloning individu baru dan mengembalikan spesies dari kepunahan. Beberapa pakar mikrobiologi serius telah menganggap remeh proyek sebagai akrobat PR dan anjuran pemimpinnya, Profesor Mike Archer, menerima nominasi tahun 2002 untuk penghargaan Bent Spoon orang Australia yang suka meragui untuk "pelaku bagian paling tidak masuk akal atau secara ilmiah tidak masuk akal".[70]

Pada akhir tahun 2002, para ilmuan berhasil mendapat DNA harimau tasmania yang dapat direplikasi.[71] Pada tanggal 15 Februari 2005, museum mengumumkan akan menghentikan proyek setelah uji coba menunjukan DNA yang didapat dari spesimen terlalu terdegradasi untuk digunakan.[72][73] Pada bulan Mei tahun 2005, profesor Michael Archer, ketua ilmu pengetahuan Universitas New South Wales, mantan direktur museum Australia dan ahli biologi evolusioner mengumumkan bahwa proyek diulang kembali oleh grup universitas dan institut penelitian yang tertarik.[65][74]

International Thylacine Specimen Database (ITSD) selesai pada April 2005 dan merupakan puncak proyek penelitian 4 tahun untuk katalog dan foto digital, jika mungkin, semua koleksi pribadi dan material spesimen harimau tasmania yang diketahui[j] selamat. Catatan diadakan di Zoological Society of London.[2]

Pada tahun 2008, ilmuwan Andrew J. Pask, Richard R. Behringer1 dan Marilyn B. Renfree melaporkan bahwa mereka berhasil merestorasi kemampuan gen Col2A1 yang didapat dari jaringan harimau tasmania berusia 100 tahun dari koleksi museum. Mereka lalu menghidupkan kembali gen tersebut di dalam embrio tikus. Penelitian ini diharap dapat mengembalikan populasi harimau tasmania[75][76]

Referensi budaya

Pada lambang Tasmania terdapat harimau tasmania sebagai pendukung.

Harimau tasmania digunakan sebagai simbol Tasmania. Binatang ini muncul pada lambang negara Tasmania. Harimau tasmania digunakan pada logo resmi pariwisata Tasmania dan dewan kota Launceston. Sejak tahun 1998, harimau tasmania ada pada plat lisensi mobil Tasmania.

Keadaan buruk harimau tasmania muncul pada kampanye The Wilderness Society berjudul Kami terbiasa berburu harimau tasmania. Harimau tasmania muncul pada produk bir Cascade Brewery dan pada iklan televisinya. Pada permainan video, Ty the Tasmanian Tiger adalah bintang dari triloginya sendiri. Pada awal tahun 1990-an, acara kartun "Taz-Mania" menunjukan karakter Wendell T. Wolf sebagai serigala Tasmania terakhir yang selamat. Tiger Tale adalah cerita anak-anak berdasarkan mitos Aborigin tentang bagaimana harimau tasmania mendapat garisnya. Harimau tasmania adalah maskot untuk tim kriket Tasmanian Tigers dan juga muncul pada perangko di Australia, Guinea Khatulistiwa, dan Mikronesia.[77]

Catatan

a. ^ Maupun nama alternatif, harimau tasmania merujuk pada nama lain, yang sering membuat identifikasi jelas spesies pada kesulitan catatan. Nama lain oleh yang kadang-kadang diidentifikasi termasuk serigala marsupialia, Hyena, serigala Zebra, serigala Kangguru, Oposum Zebra, Harimau Marsupialia, Kucing Harimau, Serigala kantong perut Tasmania dan Oposum Hyena.

b. ^ Skrotum sangat unik pada marsupialia—spesies marsupialia satu-satunya yang memiliki fitur ini adalah oposum air, Chironectes minimus yang ditemukan di Meksiko, Amerika Tengah dan Amerika Selatan.

c. ^ Beberapa penulis bergerak lebih jauh untuk berdalil bahwa rahang harimau tasmania dewasa dan lompatannya merupakan untuk berburu emu dan baik dengan mematahkan lehernya maupun urat darah halus lehernya.

d. ^ Berdasarkan catatan yang dapat dipercaya, Robert Paddle menentang bahwa predator domba dan unggas mungkin dilebih-lebihkan, mengusulkan harimau tasmania digunakan sebagai korban tepat untuk kesalahan manajemen peternakan domba dan figurnya sebagai pembunuh unggas memengaruhi kesadaran publik oleh foto yang diambil oleh Henry Burrell tahun 1921.[78]

e. ^ Catatan keselamatan harimau tasmania di Australia Selatan berlangsung lama sampai tahun 1840-an dari sumber penduduk asli dan Eropa.[79]

f. ^ Frank Darby, yang mengklaim pernah menjadi penjaga di Kebun Binatang Hobart mengusulkan Benjamin sebagai nama binatang peliharaan di artikel koran bulan Mei tahun 1968. Namun, tidak ada dokumentasi yang mengusulkan bahwa harimau tasmania itu pernah memiliki nama binatang peliharaan dan Alison Reid (kurator secara de facto di kebun binatang saat itu) dan Michael Sharland (wartawan untuk kebun binatang) menolak bahwa Frank Darby pernah bekerja di kebun binatang atau nama Benjamin digunakan. Darby juga muncul menjadi sumber bahwa harimau tasmania terakhir berjenis kelamin laki-laki.[80]

g. ^ Pantat juru potret, penyelidik alam David Fleay digigit ketika merekam film, membiarkan ucapan ancaman dan vokalisasi desis oleh harimau tasmania.[50]

h. ^ 4 bangkai rubah, sampel dan jejak kaki yang mungkin ditemukan di pulau sejak tahun 2001.

i. ^ Dingo, musuh dari harimau tasmania kini langka, jika tidak punah, di Irian Jaya.[81]

j. ^ Kulit kadang-kadang berubah menjadi kepemilikan pribadi, seperti kulit Wilson yang dibeli oleh Museum Nasional Australia tahun 1987.[47]

Referensi

  1. ^ Groves, C.P. (2005). Wilson, D.E.; Reeder, D.M., ed. Mammal Species of the World: A Taxonomic and Geographic Reference (edisi ke-3). Baltimore: Johns Hopkins University Press. hlm. 23. ISBN 0-801-88221-4. OCLC 62265494. 
  2. ^ a b c McKnight, M. (2008). "Thylacinus cynocephalus". IUCN Red List of Threatened Species. Version 2011.2. International Union for Conservation of Nature. Diakses tanggal 23 July 2010. 
  3. ^ a b Paddle (2000)
  4. ^ "Riversleigh". Australian Museum. 1999. Diarsipkan dari versi asli tanggal 14 June 2006. Diakses tanggal 21 November 2006. 
  5. ^ "Is there a fossil Thylacine?". Australian Museum. 1999. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2 June 2009. Diakses tanggal 21 November 2006. 
  6. ^ "Lost Kingdoms: Dickson's Thylacine (Nimbacinus dicksoni)". Australian Museum. 1999. Diarsipkan dari versi asli tanggal 19 March 2006. Diakses tanggal 21 November 2006. 
  7. ^ "Lost Kingdoms: Powerful Thylacine (Thylacinus potens)". Australian Museum. 1999. Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 March 2005. Diakses tanggal 21 November 2006. 
  8. ^ a b Johnson, C. N.; Wroe, S. (November 2003). "Causes of extinction of vertebrates during the Holocene of mainland Australia: arrival of the dingo, or human impact?". The Holocene. 13 (6): 941–948. Bibcode:2003Holoc..13..941J. doi:10.1191/0959683603hl682fa. 
  9. ^ Werdelin, L. (1986). "Comparison of Skull Shape in Marsupial and Placental Carnivores". Australian Journal of Zoology. 34 (2): 109–117. doi:10.1071/ZO9860109. 
  10. ^ a b c "Threatened Species: Thylacine – Tasmanian tiger, Thylacinus cynocephalus" (PDF). Parks and Wildlife Service, Tasmania. December 2003. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2 October 2006. Diakses tanggal 22 November 2006. 
  11. ^ Dawkins, Richard (2016). The Ancestor's Tale. Mariner Books. hlm. 277. 
  12. ^ Salleh, Anna (15 Desember 2004). "Rock art shows attempts to save thylacine". ABC Science Online. Diakses tanggal 21 November 2006. 
  13. ^ Rembrants. D. (1682) "A short relation out of the journal of Captain Abel Jansen Tasman, upon the discovery of the South Terra incognita; not long since published in the Low Dutch". Philosophical Collections of the Royal Society of London, (6), 179–86. Quoted in Paddle (2000), hlm. 3.
  14. ^ Roth, H. L. (1891) "Crozet's Voyage to Tasmania, New Zealand, etc ... 1771–1772.". London. Truslove and Shirley. Dikutip dalam Paddle (2000), hlm. 3.
  15. ^ Paddle (2000), hlm. 3.
  16. ^ a b "Information sheet: Thylacine Thylacinus cynocephalus" (PDF). Victoria Museum. April 2005. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 9 November 2006. Diakses tanggal 21 November 2006. 
  17. ^ "Thylacinus cynocephalus (Harris, 1808)". Australian Faunal Directory. ABRS. 9 October 2008. Diarsipkan dari versi asli tanggal 4 October 2012. Diakses tanggal 2 May 2009. 
  18. ^ Robert Paddle (2002). The Last Tasmanian Tiger: The History and Extinction of the Thylacine. Cambridge University Press. hlm. 5. ISBN 0-521-53154-3. 
  19. ^ Hoad, T. F., ed. (1986). The Concise Oxford Dictionary of English Etymology. Oxford: Oxford University Press. ISBN 978-0-19-863120-0. 
  20. ^ Miller, W; Drautz, DI; Janecka, JE; et al. (February 2009). "The mitochondrial genome sequence of the Tasmanian tiger (Thylacinus cynocephalus)". Genome Res. 19 (2): 213–20. doi:10.1101/gr.082628.108. PMC 2652203alt=Dapat diakses gratis. PMID 19139089. 
  21. ^ Letnic, M.; Fillios, M.; Crowther, M. S. (2012). "Could Direct Killing by Larger Dingoes Have Caused the Extinction of the Thylacine from Mainland Australia?". PLoS ONE. 7 (5): e34877. Bibcode:2012PLoSO...734877L. doi:10.1371/journal.pone.0034877. PMC 3342279alt=Dapat diakses gratis. PMID 22567093. 
  22. ^ a b c d e f g h i Dixon, Joan. "Fauna of Australia chap.20 vol.1b" (PDF). Australian Biological Resources Study (ABRS). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 8 January 2009. Diakses tanggal 22 November 2006. 
  23. ^ a b "Australia's Thylacine: What did the Thylacine look like?". Australian Museum. 1999. Diarsipkan dari versi asli tanggal 24 Oktober 2009. Diakses tanggal 21 November 2006. 
  24. ^ a b c d Guiler, Eric (2006). "Profile – Thylacine". Zoology Department, University of Tasmania. Diakses tanggal 21 November 2006. 
  25. ^ a b Sally Bryant and Jean Jackson Threatened Species Unit, Parks and Wildlife Service, Tasmania (1999). Tasmania's Threatened Fauna Handbook (PDF). Bryant and Jackson. hlm. 190–193. ISBN 0-7246-6223-5. 
  26. ^ Menna Jones (1997-12). "Character displacement in Australian dasyurid carnivores: size relationships and prey size patterns". Ecology. Ecological Society of America. Diakses tanggal 27 November. 
  27. ^ a b c d e f "Wildlife of Tasmania: Mammals of Tasmania: Thylacine, or Tasmanian tiger, Thylacinus cynocephalus". Parks and Wildlife Service, Tasmania. 2006. 
  28. ^ Paddle (2000). p.49
  29. ^ "Tasmanian Tiger". Archives Office of Tasmania. 1930. 
  30. ^ a b c Greg Heberle (2004). "Reports of alleged thylacine sightings in Western Australia" (PDF). Conservation Science W. Aust. 5 (1): 1–5. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2005-07-01. Diakses tanggal 21 November. 
  31. ^ Paddle (2000). p.65–66
  32. ^ "Mummified thylacine has national message". National Museum of Australia, Canberra. 2004-06-16. 
  33. ^ a b "Australia's Thylacine: Where did the Thylacine live?". Australian Museum. 1999. 
  34. ^ Paddle (2000). p.38–39
  35. ^ Paddle (2000). p.60
  36. ^ Paddle (2000). p.228–231
  37. ^ Paddle (2000). p.81
  38. ^ Pople, A. R., G. C. Grigg, S. C. Cairns, L. A. Beard and P. Alexander. "Trends in the numbers of red kangaroos and emus on either side of the South Australian dingo fence: evidence for predator regulation?". Wildlife Research. 27 (3): 269–276. DOI:10.1071/WR99030 10.1071/WR99030. 
  39. ^ "Emu". Diakses tanggal 2006-09-19. 
  40. ^ Paddle (2000). p.29–35
  41. ^ Paddle (2000). p.96
  42. ^ "Introducing the Thylacine". The Thylacine Museum. 
  43. ^ Paddle (2000) Plate 2.1 p.19
  44. ^ Carol Freeman (2005-06). "Is this picture worth a thousand words? An analysis of Henry Burrell's photograph of a thylacine with a chicken" (PDF). Australian Zoologist. 33 (1). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2006-05-06. 
  45. ^ James Boyce (2006). "Canine Revolution: The Social and Environmental Impact of the Introduction of the Dog to Tasmania". Environmental History. 11 (1). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-03-12. Diakses tanggal 21 November. 
  46. ^ Paddle (2000). p.202–203
  47. ^ a b "Tasmanian tiger skin: Charles Selby Wilson collection". National Museum of Australia, Canberra. 
  48. ^ "Additional Thylacine Topics: Persecution". The Thylacine Museum. 2006. 
  49. ^ Paddle (2000). p195
  50. ^ a b Leigh Dayton (2001-05-19). "Rough Justice". New Scientist. 
  51. ^ "National Threatened Species Day". Department of the Environment and Heritage, Australian Government. 2006. 
  52. ^ Paddle (2000). p.184
  53. ^ "Appendices I, II and III". Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora. 2006-06-14. 
  54. ^ "The Tasmanian Tiger: Thylacinus cynocephalus". Australian Rare Fauna Research Association. 2003. 
  55. ^ Buck Emburg and Joan Emburg. "Thylacine Sightings Map". Tasmanian-tiger.com. 
  56. ^ "Thyla seen near CBD?". The Sydney Morning Herald. 2000-08-18. 
  57. ^ a b G. Saunders, C. Lane, S. Harris, and C. Dickman (2006). "Foxes in Tasmania: A Report on the Incursion of an Invasive Species". Department of Primary Industries and Water, Tasmania. 
  58. ^ "European red fox (Vulpes vulpes)". Australian Government: Department of the Environment and Heritage. 2004. 
  59. ^ "Hard Evidence of Foxes Discovered in Tasmania". Department of Primary Industries and Water, Tasmania. 2006. 
  60. ^ "The Fox Free Tasmania Taskforce". Department of Primary Industries and Water, Tasmania. 2006. 
  61. ^ "Mystery that burns so bright". The Sydney Morning Herald. 2000-05-09. 
  62. ^ James Woodford (1995-01-30). "New bush sighting puts tiger hunter back in business". The Sydney Morning Herald. 
  63. ^ Louise Williams (1997-04-15). "Tassie tiger sighting claim in Irian Jaya". The Sydney Morning Herald. 
  64. ^ "Tourist claims to have snapped Tasmanian tiger". The Sydney Morning Herald. 2005-03-01. 
  65. ^ a b c Daniel Dasey (2005-05-15). "Researchers revive plan to clone the Tassie tiger". Sydney Morning Herald. 
  66. ^ "Tourist claims to have snapped Tasmanian tiger". Sydney Morning Herald. 2005-03-01. 
  67. ^ a b Jason Steger (2005-03-26). "Extinct or not, the story won't die". The Age. 
  68. ^ Murray McAllister (2000). "Reward Monies Withdrawn". 
  69. ^ Julia Leigh (2002-05-30). "Back from the dead". London: The Guardian. 
  70. ^ "Tasmanian tiger clone a fantasy: scientist". Melbourne Age. August 22 2002. 
  71. ^ "Attempting to make a genomic library of an extinct animal". Australian Museum. 1999. 
  72. ^ "Museum ditches thylacine cloning project". ABC News Online. 2005-02-15. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2005-02-18. 
  73. ^ Deborah Smith (2005-02-17). "Tassie tiger cloning 'pie-in-the-sky science'". Sydney Morning Herald. 
  74. ^ Judy Skatssoon (2005-02-15). "Thylacine cloning project dumped". ABC Science Online. 
  75. ^ Resurrection of DNA Function In Vivo from an Extinct Genome by Andrew J. Pask, Richard R. Behringer1 and Marilyn B. Renfree PLoS ONE 21 Mei 2008
  76. ^ Tasmanian tiger gene lives again Nature News 20 Mei 2008
  77. ^ Philip R. Burns (2003-07-06). "Thylacine Stamps". 
  78. ^ Paddle (2000) p.79–138
  79. ^ Paddle (2000) p.23–24
  80. ^ Paddle (2000) p.198–201
  81. ^ Corbett, L.K (2004). "IUCN Red List: Canis lupus ssp. dingo". IUCN. 

Bibliografi

  • Paddle, Robert (2000). The Last Tasmanian Tiger: the History and Extinction of the Thylacine. Cambridge University Press. ISBN 978-0-521-53154-2. 

Bacaan lanjutan

  • Guiler, E. (1985). Thylacine: The Tragedy of The Tasmanian Tiger. Oxford University Press. ISBN 0-19-554603-2
  • Guiler, E. & Godard, P. (1998). Tasmanian Tiger: A lesson to be learnt. Abrolhos Publishing. ISBN 0-9585791-0-5
  • Guiler, E. R. (1961a). "Breeding season of the Thylacine." Journal of Mammalogy 42(3): 396–397.
  • Guiler, E. R. (1961b). "The former distribution and decline of the Thylacine." Australian Journal of Science 23(7): 207–210.
  • Lord, C. (1927). "Existing Tasmanian marsupials." Papers and Procedings of the Royal Society of Tasmania 61: 17–24.
  • Lowry, D. C. (1967). "Discovery of a Thylacine (Tasmanian Tiger) Carcase In a Cave Near Eucla, Western Australia." Helictite.
  • Park, A. (1986). "A Tasmanian Tiger Extinct or Merely Elusive." Australian Geographic 1(3): 66–83.
  • Pearce, R (1976). "Thylacines in Tasmania." Australian Mammal Society Bulletin 3: 58.
  • Smith, S. J. (1980). "The Tasmanian Tiger - 1980. A report on an investigation of the current status of thylacine Thylacinus cynocephalus, funded by the World Wildlife Fund Australia." Hobart: National Parks and Wildlife Service, Tasmania.

Pranala luar