Yesus dan anak-anak

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Kristus dengan anak-anak oleh Carl Heinrich Bloch

Sejumlah ajaran Yesus mengacu pada anak-anak kecil dan tercatat di beberapa tempat dalam Alkitab bagian Perjanjian Baru serta dalam Injil Thomas yang non-kanonik.

Catatan Alkitab[sunting | sunting sumber]

Injil Matius[sunting | sunting sumber]

Dalam Injil Matius dicatat:

18:1 Pada waktu itu datanglah murid-murid itu kepada Yesus dan bertanya: "Siapakah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga?"
18:2 Maka Yesus memanggil seorang anak kecil dan menempatkannya di tengah-tengah mereka 18:3 lalu berkata: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga. 18:4 Sedangkan barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga. 18:5 Dan barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku."
18:6 "Tetapi barangsiapa menyesatkan salah satu dari anak-anak kecil ini yang percaya kepada-Ku, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia ditenggelamkan ke dalam laut. 18:7 Celakalah dunia dengan segala penyesatannya: memang penyesatan harus ada, tetapi celakalah orang yang mengadakannya. 18:8 Jika tanganmu atau kakimu menyesatkan engkau, penggallah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu masuk ke dalam hidup dengan tangan kudung atau timpang dari pada dengan utuh kedua tangan dan kedua kakimu dicampakkan ke dalam api kekal. 18:9 Dan jika matamu menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu masuk ke dalam hidup dengan bermata satu dari pada dicampakkan ke dalam api neraka dengan bermata dua. 18:10 Ingatlah, jangan menganggap rendah seorang dari anak-anak kecil ini. Karena Aku berkata kepadamu: Ada malaikat mereka di sorga yang selalu memandang wajah Bapa-Ku yang di sorga. 18:11 (Karena Anak Manusia datang untuk menyelamatkan yang hilang.)" (Matius 18:1–11)

Kata yang diterjemahkan sebagai bertobat di dalam Matius 18:3 (Yunani: στραφητε, straphēte) secara harfiah berarti 'berubah'. Di tempat lain di dalam Perjanjian Baru, perubahan hati dituntut oleh Yohanes Pembaptis dan Yesus sering menggunakan kata metanoia (Yunani: μετάνοια).[1] Teolog Jerman, Heinrich Meyer, menunjukkan bahwa tantangan Yesus kepada murid-murid adalah untuk "berbalik [arah] jalan), dan untuk memperoleh disposisi moral yang mirip dengan sifat anak-anak kecil".[2]

Kerajaan Sorga juga dibandingkan dengan anak-anak kecil di beberapa tempat lain di dalam Injil Matius (dengan paralel dalam Injil Markus dan Injil Lukas), ketika Yesus memberkati anak-anak:

Matius 19:13-15

19:13 Lalu orang membawa anak-anak kecil kepada Yesus, supaya Ia meletakkan tangan-Nya atas mereka dan mendoakan mereka; akan tetapi murid-murid-Nya memarahi orang-orang itu. 19:14 Tetapi Yesus berkata: "Biarkanlah anak-anak itu, janganlah menghalang-halangi mereka datang kepada-Ku; sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Sorga." 19:15 Lalu Ia meletakkan tangan-Nya atas mereka dan kemudian Ia berangkat dari situ.[3]

Injil Markus[sunting | sunting sumber]

Markus 10:13-16

10:13 Lalu orang membawa anak-anak kecil kepada Yesus, supaya Ia menjamah mereka; akan tetapi murid-murid-Nya memarahi orang-orang itu. 10:14 Ketika Yesus melihat hal itu, Ia marah dan berkata kepada mereka: "Biarkan anak-anak itu datang kepada-Ku, jangan menghalang-halangi mereka, sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah. 10:15 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa tidak menyambut Kerajaan Allah seperti seorang anak kecil, ia tidak akan masuk ke dalamnya." 10:16 Lalu Ia memeluk anak-anak itu dan sambil meletakkan tangan-Nya atas mereka Ia memberkati mereka.[4]

Injil Lukas[sunting | sunting sumber]

Lukas 18:15-17

18:15 Maka datanglah orang-orang membawa anak-anaknya yang kecil kepada Yesus, supaya Ia menjamah mereka. Melihat itu murid-murid-Nya memarahi orang-orang itu. 18:16 Tetapi Yesus memanggil mereka dan berkata: "Biarkanlah anak-anak itu datang kepada-Ku, dan jangan kamu menghalang-halangi mereka, sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah. 18:17 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa tidak menyambut Kerajaan Allah seperti seorang anak kecil, ia tidak akan masuk ke dalamnya."[5]

Catatan di luar Alkitab[sunting | sunting sumber]

Injil Tomas[sunting | sunting sumber]

Perkataan lain yang mengacu pada anak-anak kecil dapat ditemukan dalam dokumen non-kanonik Injil Tomas. Dua bagian ini (Matius 18:1–6 dan bagian dalam Injil Thmas) berbeda dalam nada. Namun, keduanya mulai dengan membandingkan orang-orang yang masuk ke dalam Kerajaan Surga dengan anak-anak, dan kemudian membuat referensi untuk mata, tangan, dan kaki. Dalam Injil Matius, Yesus menunjukkan bahwa bagian yang menghalangi harus "dipotong," sedangkan Injil Tomas mengambil nada yang berbeda dalam menggambarkan pembersihan spiritual dan pembaharuan:

Dari Injil Tomas:

22. Yesus melihat sejumlah bayi menyusui. Ia berkata kepada murid-murid-Nya, "Bayi-bayi yang menyusui ini seperti mereka yang masuk ke dalam kerajaan (Bapa)". Mereka berkata kepada-Nya, "Maka apakah kami harus masuk ke dalam kerajaan (Bapa) sebagai bayi-bayi?" Yesus berkata kepada mereka, "Ketika engkau membuat dua menjadi satu, dan ketika engkau membuat bagian dalam seperti bagian luar dan bagian luar seperti bagian dalam, dan yang di atas seperti yang di bawah, dan ketika engkau membuat laki-laki dan perempuan menjadi satu kesatuan, sehingga laki-laki tidak menjadi laki-laki dan perempuan tidak menjadi perempuan, ketika engkau membuat banyak mata menggantikan satu mata, satu tangan menggantikan satu tangan, satu kaki menggantikan satu kaki, satu gambar menggantikan satu gambar, maka engkau akan masuk ke dalam [kerajaan]."[6]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Matius 3:1
  2. ^ Heinrich Meyer's NT Commentary on Matthew 18, accessed 31 January 2017
  3. ^ Matius 19:13–15
  4. ^ Markus 10:13–16
  5. ^ Lukas 18:15–17
  6. ^ The Gospel of Thomas, translated by Stephen Patterson and Marvin Meyer: selection from Robert J. Miller, ed., The Complete Gospels: Annotated Scholars Version, Polebridge Press, 1992, 1994, accessed 6 February 2017