Waktu Mekkah
Waktu Mekkah adalah standar waktu yang menggunakan garis bujur yang melintasi Mekkah, Arab Saudi (39°49′34″ E dari Meridian Greenwich) sebagai Meridian Utamanya. Jam di meridian ini diperkirakan berada di zona UTC+02:39:18.2.
Rencana ini dicetuskan oleh Sheikh Yusuf al-Qaradawi dan beberapa ulama Muslim lainnya di Doha, Qatar, tanggal 21 April 2008 pada konferensi bertajuk "Mekkah: Pusat Bumi, Teori, dan Praktik."[1]
Jam Mekkah
[sunting | sunting sumber]Pada tanggal 11 Agustus 2010, (1 Ramadan, AH 1431), jam terbesar di dunia mulai beroperasi di Mekkah. Sejumlah kalangan Muslim berharap peresmian ini akan menetapkan "Waktu Mekkah" sebagai acuan zona waktu dunia.[2] Meski para pejabat awalnya yakin bahwa jam ini bisa membantu penetapan Mekkah sebagai meridian utama, jam ini disesuaikan dengan Waktu Standar Arabia, zona waktu yang didasarkan pada Universal Coordinated Time dan berpatokan pada Greenwich.
Konferensi Qatar
[sunting | sunting sumber]Konferensi "Mekkah: Pusat Bumi, Teori, dan Praktik" diselenggarakan dan dihadiri oleh para teolog Islam dan pemuka agama dari seluruh dunia. Pertemuan di Qatar adalah puncak dari berbagai upaya pencarian jawaban ilmiah dari Quran dan teks religius Islam lainnya yang disebut "Ijaz al-Qur'an" (Sifat ajaib Quran).[3] Konferensi ini mengusung kepercayaan bahwa teks-teks Islam juga mengandung rincian sains. Sejumlah cendekiawan Islam berusaha mengungkap dan menerbitkan bukti tekstualnya.
Konferensi tersebut membangkitkan kembali isu kontroversial yang berusia sekian dasawarsa. Isinya adalah Meridian Greenwich diberlakukan oleh Britania Raya dan peradaban Barat pada masa kolonial dan Islam, tidak seperti agama lainnya, tidak membantah ilmu pengetahuan.[4] Salah satu ide yang diangkat adalah tidak seperti garis bujur lainnya, Mekkah segaris lurus dengan kutub magnetik utara.[1] Para ulama Islam menyebutnya sebagai bukti keajaiban kiblat—arah ibadah Muslim di seluruh dunia ke Mekkah.[1]
Kritik
[sunting | sunting sumber]Mekkah tidak segaris dengan kutub magnetik utara. Karena medan geomagnetik Bumi terus-menerus berubah, penyimpangan jarum kompas dari utara sejati (dikenal dengan sebutan deklinasi magnet) juga perlahan berubah. Di masa lalu, ada beberapa kala (epoch) ketika jarum di Mekkah menunjuk pas ke utara sejati (dan di kala-kala selanjutnya akan terulang lagi), namun saat ini garis sempurna kompas berada di sebelah tenggara Mekkah. Pada tahun 2012, deklinasi magnet Mekkah berada di 3.10° timur dan akan terus bertambah +0.07° per tahun.[5]
Para penentang ide ini mengatakan bahwa pusat belahan daratan terletak di Prancis, dekat kota Nantes (sekitar 4.700 km dari Mekkah). Pihak lainnya berpendapat bahwa Nantes hanyalah acuan di belahan daratan saja, bukan seluruh dunia.
Di Konferensi Meridian Internasional 1884, ketika Greenwich ditetapkan sebagai meridian awal, Kesultanan Utsmaniyah yang pada waktu itu menguasai Mekkah ikut memilih Greenwich bersama mayoritas negara lain.[6]
Konsep Waktu Mekkah disebut sebagai "contoh sains kultus kargo terbaik" oleh PZ Myers saat menanggapi berita pembangunan jam Mekkah.[7]
Kegunaan lain
[sunting | sunting sumber]Beberapa jaringan televisi satelit pan-Arab, terutama Al Arabiya, menyebut Waktu Arab Saudi (UTC+03:00) sebagai "توقيت مكة المكرمة" (Tawqīt Makkah al-Mukarramah), i.e. "Waktu Mekkah."
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b c Abdelhadi, Magdi (April 21, 2008). "Muslim call to adopt Mecca time". BBC News.
- ^ Blomfield, Adrian; Beckford, Martin (August 11, 2010). "Giant Mecca clock seeks to call time on Greenwich". The Telegraph.
- ^ "Report: Muslim Leaders Want Mecca to Be Center of World Time Zones". FOX News. April 21, 2008.
- ^ Abuzant, Nour. "Mecca should become core to measure time zones". Gulf Times.
- ^ NOAA magnetic declination calculator
- ^
- ^ PZ Myers (August 11, 2010). "From the department of not getting it". ScienceBlogs.