Waduk pantai

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Foto udara waduk pantai Plover Cove

Waduk pantai[1] (Inggris: coastal reservoir) merupakan salah satu jenis waduk yang digunakan untuk menyimpan air tawar di wilayah pesisir dekat delta sungai. Beberapa waduk pantai telah dibangun di dunia, antara lain Saemanguem di Korea Selatan, Marina Barrage di Singapura, Qingcaosha dan Plover Cove di Tiongkok, Delta Works di Belanda, Thanneermukkom Bund di India, dll.[2][3]

Keuntungan[sunting | sunting sumber]

Tidak seperti waduk di darat, waduk pantai tidak memerlukan penenggelaman wilayah daratan.[4][5] Bangunan ini menyimpan air tanpa mengganggu aktivitas manusia dan habitat alami dengan memindahkan air laut di area waduk dan menggantinya dengan air tawar dari sungai.[4] Area waduk pantai dipisahkan dari laut lepas dengan tanggul dari tanah yang materialnya didapat dari pengerukan. Air yang disimpan di waduk dipompa ke darat untuk keperluan irigasi, rumah tangga, dan industri. Waduk ini terkadang juga sekaligus digunakan sebagai pengendali banjir atau reklamasi daratan di wilayah pesisir. Dampak sosial dan lingkungan waduk pesisir lebih kecil dibandingkan waduk yang dibangun di daratan.[4] Biaya pembangunan waduk pantai juga lebih murah dibandingkan dengan waduk di darat karena tidak memerlukan pembebasan lahan dan ganti rugi terhadap warga yang terdampak.[4] Bagian waduk yang menghadap ke laut dapat pula digunakan sebagai tempat sandar kapal.

Pembangunan[sunting | sunting sumber]

Peta rencana waduk pantai Proyek Kalpasar di India

Tanggul tanah untuk waduk pantai dapat menjulang hingga ketinggian 8 meter msl. Tanggul untuk waduk pantai dibangun sebanyak dua buah tanggul yang sejajar dan memiliki jarak 1000 meter antartanggul. Fungsi utama adanya tanggul ganda ialah untuk mencegah air laut masuk ke dalam waduk ketika tinggi muka air di waduk lebih rendah daripada tinggi muka air laut. Tinggi muka air di antara kedua tanggul tetap dijaga sebesar 2 meter di atas permukaan laut dengan memompa air dari dalam waduk menuju tempat tersebut. Semakin tinggi muka air di antara kedua tanggul, semakin kecil peluang air laut masuk ke dalam waduk. Air hujan yang turun di dalam waduk dan daerah aliran sungai di darat dapat mengisi kembali air di dalam waduk yang hilang akibat peresapan ke tanah dan penguapan.

Jarak antara kedua tanggul juga dapat digunakan sebagai pelabuhan untuk kebutuhan logistik, penghancuran kapal, pembuatan kapal, dan penambatan kapal LPG, LNG, dll. Untuk kepentingan pelayaran, pemecah gelombang di sisi luar waduk dilengkapi dengan beberapa pintu air untuk akses menuju laut lepas. Bagian atas tanggul bagian dalam dapat digunakan sebagai jalan akses dari pelabuhan tadi menuju daratan utama. Waduk pantai dengan tinggi muka air penuh setinggi 0.0 meter MSL juga dapat mengurangi dampak kerusakan akibat siklondan banjir di wilayah pesisir. Waduk pantai juga dapat menggunakan listrik dari pembangkit listrik tenaga surya terapung yang dibangun di atasnya sebagai tenaga pompa air.[6]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Wibowo, Mardi; Khoirunnisa, Hanah; Wardhani, Khusnul Setia; Wijayanti, Reni (2022-06-02). "Pemodelan Pola Sedimentasi di Muara Cisadane untuk Mendukung Pengembangan Terpadu Pesisir Ibukota Negara". Jurnal Kelautan Tropis. 25 (2): 179–190. doi:10.14710/jkt.v25i2.13732. ISSN 2528-3111. 
  2. ^ "Coastal reservoirs strategy for water resource development-a review of future trend". Diakses tanggal 9 March 2018. 
  3. ^ "Storing freshwater in the salty sea". Diakses tanggal 5 September 2022. 
  4. ^ a b c d "India is not running out of water, water is running out of India". Diakses tanggal 9 July 2018. 
  5. ^ "International Association for Coastal Reservoir Research". Diakses tanggal 9 July 2018. 
  6. ^ "Green Power Island: A blue battery for green energy". Diakses tanggal July 13, 2015.