Tembakul

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari Timpakul)
Tembakul
Oxudercinae

Taksonomi
KerajaanAnimalia
FilumChordata
KelasActinopteri
OrdoGobiiformes
FamiliOxudercidae
SubfamiliOxudercinae
Gunther 1861[1]
Tata nama
Sinonim takson
  • Periophthalminae
  • Periophthalmidae
Genera
Apocryptes

Apocryptodon
Boleophthalmus
Oxuderces
Parapocryptes
Periophthalmodon
Periophthalmus
Pseudapocryptes
Scartelaos

Zappa

Tembakul atau glodok adalah ikan amfibi. Mereka termasuk ke dalam famili Oxudercidae[2] dan subfamili Oxudercinae. Ada 32 spesies tembakul yang hidup. Ikan-ikan ini dikenal karena penampilannya yang tidak biasa dan kemampuan mereka untuk bertahan baik di dalam air maupun di darat. Nama-nama lainnya adalah timpakul, tempakul, cempakul, gelodok, belodok, belodog, atau blodog, atau belacak (bahasa Melayu), gabus laut, lunjat, dan mudskipper (bahasa Inggris) disebut demikian karena kebiasaannya melompat-lompat di lumpur. Ikan-ikan ini senang melompat-lompat ke daratan, terutama di daerah berlumpur atau berair dangkal di sekitar hutan bakau ketika air surut. Di daerah Banyuwangi ikan ini banyak ditemukan di kawasan hutan bakau yang berlumpur, warga sekitar menyebutnya ikan bedul.

Pemerian dan bioekologi[sunting | sunting sumber]

Periophthalmodon schlosseri
Periophthalmus gracilis (dari Malaysia hingga Australia utara).

Tampang ikan ini sangatlah khas. Kedua matanya menonjol di atas kepala seperti mata kodok, wajah yang dempak, dan sirip-sirip punggung yang terkembang menawan. Badannya bulat panjang seperti torpedo, sementara sirip ekornya membulat. Panjang tubuh bervariasi mulai dari beberapa sentimeter hingga mendekati 30 cm.

Keahlian yang dimiliki ikan yang satu ini, selain dapat bertahan hidup lama di daratan (90% waktunya dihabiskan di darat), tembakul dapat memanjat akar-akar pohon bakau, melompat jauh, dan ‘berjalan’ di atas lumpur. Pangkal sirip dadanya berotot kuat, sehingga sirip ini dapat ditekuk dan berfungsi seperti lengan untuk merayap, merangkak dan melompat.

Daya bertahan di daratan ini didukung pula oleh kemampuannya bernapas melalui kulit tubuhnya dan lapisan selaput lendir di mulut dan kerongkongannya, yang hanya bisa terlaksana dalam keadaan lembap. Oleh sebab itu, tembakul setiap beberapa saat perlu mencelupkan diri ke air untuk membasahi tubuhnya. Tembakul Periophthalmus koelreuteri setiap kalinya bisa bertahan sampai 7–8 menit di darat, sebelum masuk lagi ke air. Di samping itu, tembakul juga menyimpan sejumlah air di rongga insangnya yang membesar, yang memungkinkan insang untuk selalu terendam dan berfungsi selagi ikan itu berjalan-jalan di daratan.

Hidup di wilayah pasang surut, tembakul biasa menggali lubang di lumpur yang lunak untuk sarangnya. Lubang ini bisa sangat dalam dan bercabang-cabang, berisi air dan sedikit udara di ruang-ruang tertentu. Ketika air pasang naik, tembakul umumnya bersembunyi di lubang-lubang ini untuk menghindari ikan-ikan pemangsa yang berdatangan.

Ikan jantan memiliki semacam alat kopulasi pada kelaminnya. Setelah perkawinan, telur-telur tembakul disimpan dalam lubangnya itu dan dijaga oleh induk betinanya. Telur-telur itu lengket dan melekat pada dinding lumpur. Periophthalmodon schlosseri dapat bertelur hingga 70.000 butir.

Tembakul memangsa aneka hewan, mulai dari ketam binatu (Uca spp.), udang, ikan, kerang, cumi-cumi, sampai ke semut ngangrang dan lalat. Ikan ini juga diduga memakan sedikit tumbuhan.

Ketika menjelajah daratan, tembakul juga sering menyerang dan mengusir tembakul yang lainnya, untuk mempertahankan teritorinya.

Penyebaran dan ragam jenis[sunting | sunting sumber]

Tembakul hanya dijumpai di pantai-pantai beriklim tropis dan subtropis di wilayah Indo-Pasifik sampai ke pantai Atlantik, benua Afrika.

Saat ini telah teridentifikasi sebanyak 35 spesies tembakul.[3] Terbagi menjadi tiga kelompok besar, yaitu Boleophthalmus, Periophthalmus, dan Periophthalmodon. Beberapa spesies contohnya adalah Pseudapocryptes elongatus, Periophthalmus gracilis, Periophthalmus novemradiatus, Periophthalmus barbarus, Periophthalmus argentilineatus, dan Periophthalmodon schlosseri.

Belum banyak terkuak nilai dari ikan ini. Namun ikan ini termasuk yang paling tahan terhadap kerusakan lingkungan hidup dan dapat tetap hidup dalam kondisi yang "memprihatinkan" sekalipun. Namun di Tiongkok dan Jepang, tembakul menjadi santapan, dan juga digunakan sebagai obat tradisional, terutama sebagai obat sehat lelaki.

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Richard van der Laan; William N. Eschmeyer; Ronald Fricke (2014). "Family-group names of Recent fishes". Zootaxa. 3882 (2): 001–230. doi:10.11646/zootaxa.3882.1.1alt=Dapat diakses gratis. PMID 25543675. 
  2. ^ Nelson, JS; Grande, TC; Wilson, MVH (2016). "Classification of fishes from Fishes of the World 5th Edition" (PDF). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2020-03-13. Diakses tanggal 10 May 2018. 
  3. ^ "35 spesies tembakul". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2001-04-22. Diakses tanggal 2001-04-22. 

Pranala luar[sunting | sunting sumber]