Tidur saat bertugas

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Seorang petugas keamanan tertidur saat sedang bertugas

Tertidur saat bertugas atau tertidur saat bekerja dianggap sebagai pelanggaran dan dapat menjadi dasar bagi tindakan disipliner atau bahkan pemutusan hubungan kerja pada sejumlah pekerjaan.[1][2] Walaupun begitu, akhir-akhir ini muncul gerakan untuk mendukung tidur pada saat bertugas, dengan riset menunjukkan bahwa hal ini dapat meningkatkan kesehatan dan produktivitas, bahkan 6% instansi di beberapa negara telah memperbolehkan pegawainya untuk tidur saat bekerja.[3][4][5] Pada beberapa pekerjaan, seperti pemadam kebakaran atau penjaga orang sakit, tertidur pada saat bertugas dapat dimaklumi.

Pada beberapa perusahaan, tertidur saat bekerja adalah isu penting, sehingga ditulis dalam buku pedoman pekerja.[6] Kekhawatiran perusahaan antara lain bahwa tidur dapat mengurangi produktivitas, mengurangi profesionalitas, dan membahayakan proses produksi yang sedang berlangsung.[7] Pada beberapa pekerjaan, seperti pilot, pengemudi truk, pengemudi bus, dan operator alat berat, tertidur saat bekerja dapat membahayakan dirinya maupun orang lain, sehingga pada beberapa negara, pekerja seperti ini harus beristirahat setelah bekerja selama jangka waktu tertentu.

Frekuensi[sunting | sunting sumber]

Frekuensi tertidur saat bertugas biasanya tergantung pada jam kerjanya. Pekerja yang bekerja pada siang hari biasanya hanya tertidur sebentar, sementara pekerja yang bekerja pada malam hari biasanya dapat tertidur lebih lama.

Sebuah survei yang diadakan oleh National Sleep Foundation menemukan bahwa 30% dari responden pernah tertidur pada saat bertugas.[8][9] Lebih dari 90% warga negara Amerika menyatakan pernah bermasalah di tempat kerja karena tidur malam yang kurang nyenyak, dengan 25% di antaranya bahkan pernah meninggalkan pekerjaan karena sakit atau bahkan tertidur saat bekerja.[10]

Pandangan[sunting | sunting sumber]

Sejumlah perusahaan memiliki pandangan yang berbeda dalam menanggapi pekerja yang tertidur saat bertugas. Beberapa perusahaan memperbolehkan pekerjanya tidur siang di tempat yang telah disediakan oleh perusahaan, untuk meningkatkan produktivitas,[11] sementara perusahaan lain tidak memperbolehkan pekerjanya tertidur saat bekerja sama sekali, dan bahkan memasang kamera pemantau untuk memantau aktivitas para pekerjanya. Pekerja yang ketahuan tertidur saat bertugas pun dapat diberi tindakan disipliner, seperti pembebastugasan atau bahkan pemecatan.

Pada perusahaan yang memperbolehkan pekerjanya tidur, pekerja hanya dapat tidur pada jangka waktu yang telah ditentukan. Hal ini untuk mencegah pandangan buruk terhadap pekerja itu sendiri. Pekerja yang membahayakan pekerja lain karena tertidur saat bekerja pun dapat menghadapi konsekuensi yang lebih serius, seperti hukum pidana. Contohnya, pilot dapat dicabut lisensinya apabila ketahuan tertidur saat bertugas.[12]

Pada beberapa industri dan budaya kerja, tertidur saat bekerja diperbolehkan dan bahkan dianjurkan. Budaya kerja yang memperbolehkan tidur biasanya memiliki jadwal yang fleksibel dan beban kerja yang bervariasi. Pada lingkungan kerja seperti ini, perusahaan biasanya menyediakan tempat tidur untuk para pekerjanya. Budaya kerja seperti ini lazim dijumpai pada perusahaan rintisan.[13] Pada budaya kerja seperti ini, tertidur saat bekerja dianggap sebagai bukti dedikasi seorang pekerja terhadap pekerjaannya.

Pada tahun 1968, polisi New York mengakui bahwa mereka telah biasa tertidur saat bertugas.[14]

Di Jepang, praktek tidur siang di tempat umum disebut inemuri (居眠り, berarti "hadir tapi tidur"), dan dapat terjadi di kegiatan rapat ataupun pembelajaran. Brigitte Steger, yang telah lama mempelajari budaya Jepang, menulis bahwa tertidur pada saat bekerja dianggap sebagai tanda dedikasi kepada pekerjaan, dan mungkin kemarin telah mengerjakan tugasnya hingga larut malam, sehingga pagi harinya ia tertidur.[15][16]

Insiden[sunting | sunting sumber]

Pilot[sunting | sunting sumber]

  • Februari 2008 – dua orang pilot maskapai go! dibebastugaskan selama investigasi atas dugaan mereka tertidur saat terbang dari Honolulu, Hawaii ke Hilo, Hawaii, sehingga mereka melewatkan Bandara Hilo sejauh 24 kilometer (15 mil) sebelum berputar arah kembali ke Bandara Hilo.[17]

Pengatur lalu lintas udara[sunting | sunting sumber]

  • Oktober 1984 – Aeroflot Penerbangan 3352 menabrak kendaraan perawatan di landas pacu saat mendarat di Omsk, Rusia. Pengatur lalu lintas udara pada saat itu memperbolehkan pekerja mengeringkan landas pacu setelah hujan deras, namun kemudian tertidur. Lantas diketahui bahwa ia tidak tidur semalaman karena mengurus bayinya. 178 orang tewas akibat kecelakaan ini, dan pengatur lalu lintas udara tersebut akhirnya melakukan bunuh diri di dalam penjara.
  • Oktober 2007 – empat pengatur lalu lintas udara asal Italia dibebastugaskan setelah ketahuan tertidur saat bertugas.[18]
  • Maret 2011 – seorang pengatur lalu lintas udara di Bandar Udara Nasional Ronald Reagan Washington tertidur saat bertugas sendiri di malam hari. Selama ia tertidur, dua pesawat dapat mendarat tanpa insiden serius.[19] Beberapa minggu kemudian, terjadi insiden serupa dan ditemukan bahwa pengatur lalu lintas udara tertidur saat bertugas sendiri di malam hari. Kepala lalu lintas udara Amerika Serikat, Hank Krakowski akhirnya mengundurkan diri dan peraturan baru mewajibkan setidaknya ada dua pengatur lalu lintas udara yang bertugas di malam hari.[20]

Pengemudi bus[sunting | sunting sumber]

  • Maret 2011 – seorang pengemudi bus pariwisata menabrak saat pulang dari sebuah kasino di Connecticut ke New York City. Lima belas orang pun tewas dan lainnya terluka.[21] Walaupun pengemudi menolak dituduh tertidur, seorang saksi menyatakan bahwa pengemudi tertidur dan mengemudi dengan kecepatan tinggi.[22]

Polisi / petugas keamanan[sunting | sunting sumber]

Lainnya[sunting | sunting sumber]

Lihat juga[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Where do all the paperclips go- and ... - Google Books
  2. ^ "Streetwise restaurant management: a ... - Google Books". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-02-22. Diakses tanggal 2020-01-21. 
  3. ^ Henry, Zoe (September 4, 2015). "6 Companies (Including Uber) Where It's OK to Nap". Inc. Diakses tanggal May 12, 2017. 
  4. ^ Herrera, Tim (June 23, 2017). "Take Naps at Work. Apologize to No One". The New York Times. Diakses tanggal May 12, 2018. 
  5. ^ Zimmerman, Kaytie (February 1, 2018). "It's Time To Start Taking Naps At Work". Forbes. Diakses tanggal May 12, 2018. 
  6. ^ Effectively managing troublesome ... - Google Books
  7. ^ Create your own employee handbook: a ... - Google Books
  8. ^ On Hiring: Sleeping on the Job - Chronicle.com
  9. ^ "Survey: One-third of workers catching zzz's on job - CNN.com". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-03-05. 
  10. ^ "Tempur-Pedic 2009 Wellness Survey". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-05-26. Diakses tanggal 2009-05-20. 
  11. ^ "Sleeping on the Job". Psychology Today. Diakses tanggal 20 February 2019. 
  12. ^ Hales, Lydia (2016-10-24). "Why employers need to help workers get good sleep". ABC News (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2018-08-13. 
  13. ^ Yoskovitz, Ben (November 30, 2011). "Sleeping Under Your Desk". Instigator Blog. Diakses tanggal 28 March 2014. 
  14. ^ Burnham, David (December 16, 1968). "Sleeping on Duty is Customary, New York Policemen admit". The Milwaukee Journal. New York Times News Service. hlm. 1. Diakses tanggal 17 April 2011. [pranala nonaktif permanen]
  15. ^ Steger, Brigitte (6 May 2016). "The Japanese art of (not) sleeping". BBC. 
  16. ^ Benedictus, Leo (7 July 2015). "The art of the urban nap: let's lose the stigma of public snoozing". The Guardian. 
  17. ^ FAA wants to know if go! pilots fell asleep
  18. ^ "Italian air traffic controllers suspended for sleeping on duty: Luton Airport News Stories". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-10-28. Diakses tanggal 2008-03-07. 
  19. ^ "NTSB: Air traffic controller fell asleep, leaving planes on their own". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-03-26. Diakses tanggal 2011-03-30. 
  20. ^ "Air traffic chief resigns after series of lapses". CBS NEWS. USA. 14 April 2011. Diakses tanggal 15 April 2011. 
  21. ^ "14 dead in NYC tour bus accident". CT Post. New York. March 12, 2011. Diakses tanggal 15 April 2011. 
  22. ^ "Lawyer: NYC bus driver sober, awake before crash". CT Post. New York. March 24, 2011. Diakses tanggal 15 April 2011. 
  23. ^ "Policeman Fined $75 for Sleeping While on Duty". 1947-12-14. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-07-24. Diakses tanggal 2020-01-21. 
  24. ^ "The Raw Story | Video shows nuclear plant guards sleeping on the job". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-11-09. Diakses tanggal 2020-01-21. 
  25. ^ "Photo Catches N.Y. Prison Guard Sleeping on Job in Front of Inmate". Fox News. New York: AP. December 29, 2009. Diakses tanggal 17 April 2011. 
  26. ^ "SLEEPING ON THE JOB LEADS TO SHUTDOWN OF REACTOR". New York Times. Washington: AP. April 1, 1987. Diarsipkan dari versi asli tanggal July 17, 2012. Diakses tanggal 17 April 2011.