Tepekong kumis
| Tepekong kumis
| |
|---|---|
| Hemiprocne mystacea | |
.jpg) | |
| Status konservasi | |
 | |
| Risiko rendah | |
| IUCN | 22686897 |
| Taksonomi | |
| Kerajaan | Animalia |
| Filum | Chordata |
| Kelas | Aves |
| Ordo | Apodiformes |
| Famili | Hemiprocnidae |
| Genus | Hemiprocne |
| Spesies | Hemiprocne mystacea Lesson, 1827 |
| Tipe taksonomi | Hemiprocne |
Tepekong kumis (Hemiprocne mystacea) adalah spesies burung di dalam keluarga Hemiprocnidae yang menghuni Pulau Papua dan pulau-pulau di sekitarnya. Burung tepekong berukuran sangat besar berukuran 29 cm dan memiliki sayap dan ekor yang sangat panjang berbentuk gunting, dan alis serta kumis berwarna putih yang sangat mencolok. Tepekong merupakan penghuni daerah tepian hutan dari permukaan laut hingga 1000 mdpl.[1][2]
Deskripsi[sunting | sunting sumber]
Tepekong kumis saat bertengger di pepohonan terlihat memiliki dua bulu hias putih di sepanjang wajah, serta bercak telinga merah karat pada jantan. Sering terlihat terbang saat fajar dan senja. Satu-satunya jenis tepekong di wilayah sebarannya, tidak ada jenis walet atau kapinis dengan ukuran dan panjang ekor yang mirip. Suaranya keras, bernada tinggi, dan melengking saat terbang.[2] Tepekong Kumis sepintas mirip Walet sehingga burung ini dikenal juga dengan nama Walet Pohon atau Treeswift. Burung Tepekong sendiri mencakup 4 jenis, yaitu: Hemiprocne coronata, H. longipennis, H.comata dan H. mystacea. Tiga jenis terakhir ditemukan di Indonesia.[3]
Referensi[sunting | sunting sumber]
- ^ "Tepekong kumis - eBird". ebird.org (dalam bahasa in). Diakses tanggal 2023-10-14.
- ^ a b Maury, Hendra K.; Anggoda, Muhammad Iksan; Sangadji, Ade (2021). Panduan Lapangan Bagi Pemandu Ekowisata Burung di Papua. WWF Indonesia. hlm. 99. ISBN 9789791461924.
- ^ Cakrawala (2014-08-07). "Burung-Burung Halmahera (4)". Cakrawala. Diakses tanggal 2023-10-28.