Tenun Ikat Sumba

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Tenun Ikat Sumba merupakan jenis kain yang berasal dari pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur. Jenis dan corak kain itu sudah lama terkenal karena unik berdasarkan bahan yang digunakan, motif dan proses pembuatan yang memerlukan waktu relatif lama, yakni 4 sampai 6 bulan untuk sehelai kain tenun berukuran lebar.[1] Pulau Sumba sendiri sangat indah dan terkenal di dunia sebagai salah satu pulau terindah. Tetapi tentang keindahan pulau itu merupakan penilain tahun 2000-an, sedangkan daya pikat tenun ikat tradisional terkenal sejak berabad-abad yang lalu, dan terus dijaga oleh para wanita Sumba. Mereka menangani seluruh proses tenun ikat mulai dari memilih motif, mempersiapkan bahan-bahan (benang, pewarna), proses penenunan sampai menghasilkan selembar kain.[1]

Satu lembar kain lebar memerlukan 42 langkah. Persiapan dan proses pembuatan yang sekian lama membuat harga kain tenun menjadi relatif mahal.[1] Mahalnya harga kain tenun ikat Sumba dipengaruhi juga oleh jumlah orang yang bekerja, yaitu satu helai tenun ikat Sumba biasa dikerjakan oleh 3 sampai 10 orang. Ada orang yang mencari bahan, memintal benang, mewarnai benang, menenun, dan juga membuat motif. Sehingga 42 proses penyelesaian satu helai kain tenun bukanlah angka mengada-ada. Pekerjaan dimulai dari proses lamihi, yaitu proses memisahkan biji dari kapas hingga proses wari rumata atau proses penyelesaian.[2]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b c "Foto-wanita-wanita-tangguh-pejuang-tenun-ikat-sumba". Foto Wanita-wanita Tangguh Pejuang Tenun Ika Sumba. mongabay.co.id. 10 Maret 2018. Diakses tanggal 29/3/2019. 
  2. ^ Rizky Firdhani, Anggi (9 Oktober 2018). "Tenun Ikat Sumba Eksotisme Nusa Tenggara Timur". tenun-ikat-sumba-eksotisme-nusa-tenggara-timur-kain. greeners.co. Diakses tanggal 29/3/2019.