Tamba
| Tamba | |||||||||||||
|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Tugu Ompu Raja Tamba Tua di Desa Tamba Dolok | |||||||||||||
| Aksara Batak | ᯖᯔ᯲ᯅ (Surat Batak Toba) | ||||||||||||
| Nama marga | Tamba | ||||||||||||
| Arti | tamba (tambah) | ||||||||||||
| Silsilah | |||||||||||||
| Jarak generasi dengan Siraja Batak |
| ||||||||||||
| Nama lengkap tokoh | Raja Tamba Tua | ||||||||||||
| Nama istri | Boru Malau Pase | ||||||||||||
| Nama anak |
| ||||||||||||
| Kekerabatan | |||||||||||||
| Persatuan marga | Parsadaan Nai Ambaton (bersama seluruh marga keturunan Tuan Sorbadijulu) | ||||||||||||
| Kerabat marga | |||||||||||||
| Turunan |
| ||||||||||||
| Matani ari binsar | Malau | ||||||||||||
| Padan | Manurung | ||||||||||||
| Asal | |||||||||||||
| Suku | Batak | ||||||||||||
| Etnis | Batak Toba | ||||||||||||
| Daerah asal | Sitiotio, Samosir | ||||||||||||
Tamba (Surat Batak: ᯖᯔ᯲ᯅ) merupakan salah satu marga Batak Toba yang berasal dari Samosir.[1]
Tarombo (Silsilah)
| Tamba Tua Boru Malau | |||||||||||||||||||||||||||||||||
| Sitonggor Boru Sinaga | Lumban Tongatonga | Lumban Toruan Boru Malau | |||||||||||||||||||||||||||||||
Tamba merupakan salah satu marga yang tergabung dalam perkumpulan Parna atau Parsadaan Nai Ambaton. Dengan kata lain, marga Tamba merupakan salah satu marga yang merupakan keturunan dari Tuan Sorbadijulu atau Nai Ambaton.
Marga Tamba merupakan marga persatuan dari seluruh keturunan Tamba Tua, yang mana dari garis keturunan Tamba Tua sendiri banyak lahir marga-marga baru seperti Siallagan, Turnip, Sidabutar, Sijabat, Siadari, Sidabalok, Munthe (Marhati Ulubalang), Siambaton, Rumahorbo, Napitu, dan Sitio. Sebagian besar keturunan Tamba Tua telah menggunakan marga-marga baru ini, tetapi sebagian lagi tetap menggunakan marga Tamba sebagaimana marga induk mereka.
Tamba Tua menikah dengan Boru Malau Pase dan memiliki tiga orang putra yaitu (1) Sitonggor, (2) Lumban Tongatonga, dan (3) Lumban Toruan.
Silsilah Tamba Sitonggor
| Sitonggor Boru Sinaga | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| Pande Raja | Simanggohi Raja | Simata Raja | Maria Raja | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| Pande Raja II | Datu Nalimuton | Datu Gurasim | Batu Mandiri | Pandiri Raja (Siallagan) | Rea Raja (Turnip) | Lumban Pea | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| Ompu Ulang Aji | Datu Pareme | Ompu Pungkaon | Ompu Aji Ruhut | Barita Gumuruk | Ompu Siharajaon | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| Ompu Tahi Gumuntur | Ompu Pahombar | Ama ni Parjambu | Guru Sodumpangon | Suli Raja | Tuan Rangga | Datu Mahuning | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Sitonggor menikah dengan Boru Sinaga dan memiliki empat orang putra, yaitu (1) Pande Raja, (2) Simanggohi Raja, (3) Simata Raja, dan (4) Maria Raja.
Adapun Pande Raja tetap membawa marga Tamba dan memiliki dua putra, yaitu Pande Raja II dan Datu Nalimuton; Kemudian Simanggohi Raja juga tetap membawa marga Tamba dan memiliki seorang putra yang bernama Datu Gurasim; Adapun Simata Raja menurut beberapa pendapat merupakan leluhur dari marga Simarmata, namun tidak diakui keturunan Simarmata; Kemudian Maria Raja memiliki empat orang putra, yaitu (1) Batu Mandiri yang tetap membawa marga Tamba dan memiliki dua keturunan, yaitu Ompu Pahombar dan Ama ni Parjambu; (2) Pandiri Raja yang menjadi leluhur dari marga Siallagan; (3) Rea Raja yang menjadi leluhur dari marga Turnip; dan (4) Lumban Pea yang tetap membawa marga Tamba dan memiliki dua orang putra, yaitu Barita Gumuruk dan Ompu Siharajaon.
Silsilah Tamba Lumban Tongatonga
| Lumban Tongatonga | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| Ompu Ruma Ganjang | Ompu Lumban Uruk | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| Guru Satea Bulan | Guru Sinanti | Datu Parngongo 1. Boru Pasaribu 2. Boru Lumbangaol | Tupik Ulubalang | Ompu Pangko | Borjong Nabolon | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| Ompu Lomak Nihuta | Guru Sinanggam | Datu Minaim | Ompu Siambaton | Ompu Parjarunjung | Raja Nialapan | Guru Saoan (Guru Solaosan) | Guru Sotindion (Guru Sojoloan) Boru Lumbangaol | Ompu Simataraja | Guru Tinandangan (Datu Ronggur) | Marhati Ulubalang 1. Boru Nainggolan 2. Boru Simamora | Tangki Raja | Ompu Urat Nibulu | Ompu Ponjot | Ompu Palamorsa | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| Toga Sidabutar | Toga Sijabat | Toga Siadari | Toga Sidabalok | Ompu Jungjungan | Ompu Panonggak | Ompu Sangga Tua (Munthe) | Ompu Luhuk Lumaing (Siambaton) | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Lumban Tongatonga menikah dan memiliki dua orang putra, yaitu Ompu Ruma Ganjang dan Ompu Lumban Uruk
Adapun Ompu Ruma Ganjang memiliki tiga orang putra, yaitu (1) Guru Satea Bulan, (2) Guru Sinanti, dan (3) Datu Parngongo. Putra pertama yang bernama Guru Satea Bulan sendiri tetap membawa marga Tamba; Lalu Guru Sinanti tetap membawa marga Tamba dan memiliki tiga orang putra yaitu (1) Ompu Lomak Nihuta, (2) Guru Sinanggam, dan (3) Datu Minaim. Kemudian Datu Parngongo yang menikah dengan Boru Pasaribu dan Sitagantagan Bulu Boru Lumbangaol, putri dari Ama Raja Irumana Lumbangaol serta memiliki delapan orang putra, yaitu (1) Ompu Siambaton; (2) Ompu Parjarunjung; (3) Raja Nialapan, (4) Guru Saoan/Guru Solaosan; (5) Guru Sotindion/Guru Sojoloan; (6) Ompu Simataraja; (7) Guru Tinandangan/Datu Ronggur; dan (8) Marhati Ulubalang.
Adapun Putra pertama Datu Parngongo yang bernama Ompu Siambaton sendiri kemudian keturunannya tetap membawa marga Tamba dan menetap di Poriaha Tapian Nauli serta terbagi menjadi tiga kelompok, yaitu Namora Dimpan, Sangge Tinali, dan Ompu Turak; Kemudian putra kedua yaitu Ompu Parjarunjung tetap membawa marga Tamba; Putra ketiga yaitu Raja Nialapan juga tetap membawa marga Tamba; Lalu putra keempat yaitu Guru Saoan/Guru Solaosan sendiri menurut beberapa pendapat merupakan leluhur dari marga Turnip, namun tidak diakui keturunan Turnip; Adapun putra kelima yaitu Guru Sotindion/Guru Sojoloan menikahi pariban-nya yaitu Boru Lumbangaol serta memiliki empat orang putra yang kelak dikenal sebagai "Si Opat Ama", yaitu (1) Toga Sidabutar, (2) Toga Sijabat, (3) Toga Siadari, dan (4) Toga Sidabalok; Lalu putra keenam yaitu Ompu Simataraja sendiri menurut beberapa pendapat juga merupakan leluhur dari marga Simarmata, namun tidak diakui keturunan Simarmata; Kemudian putra ketujuh yaitu Guru Tinandangan/Datu Ronggur tetap membawa marga Tamba dan sebagian keturunannya menetap di Parlilitan; Lalu putra kedelapan yaitu Marhati Ulubalang menikahi Boru Nainggolan, putri dari Datu Parulas Parultop Nainggolan dan juga Boru Simamora serta memiliki empat orang putra, yaitu (1) Ompu Jungjungan yang tetap membawa marga Tamba; (2) Ompu Panonggak yang tetap membawa marga Tamba; (3) Ompu Sangga Tua yang keturunannya menggunakan marga Munthe; dan (4) Ompu Luhuk Lumaing yang keturunannya menggunakan marga Siambaton.
Adapun Ompu Lumban Uruk sendiri keturunannya tetap membawa marga Tamba dan memiliki tiga orang putra, yaitu (1) Tupik Ulubalang, (2) Ompu Pangko, dan (3) Borjong Nabolon. Tupik Ulubalang sendiri memiliki dua orang putra, yaitu Tangki Raja dan Ompu Urat Nibulu. Lalu Borjong Nabolon memiliki dua orang putra, yaitu Ompu Ponjot dan Ompu Palamorsa.
Silsilah Tamba Lumban Toruan
| Lumban Toruan Boru Malau | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| Tuan Rumaroha Boru Siringoringo | Tuan Rumahorbo (Tuan Pinahorbo) Boru Malau | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| Ompu Rumaroha | Tuan Rambe (Datu Narambean) | Tuan Dihorbo Boru Malau | Tuan Diuruk | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| Datu Pangea | Datu Gumul | Datu Arang Niaji | Datu Laila (Tuan Nihuta) | Guru Matio Boru Malau | Guru Sumundut Boru Malau | Datu Upar | Siurukuruk (Sidauruk) | Tumonggo Aji | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| Namora Minum | Ulubalang Tampak | Raja Ihutan | Sitio Raja | Napitu Raja | Ujung Raja (Rumahorbo) | Napitu Raja | Sitio Raja | Raja Unggul | Toga Dongan | Ompu Sopamoto | Ompu Sotarora | Ompu Panaluan | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Lumban Toruan menikah dengan Boru Malau dan memiliki dua orang putra, yaitu Tuan Rumaroha dan Tuan Rumahorbo/Tuan Pinahorbo.
Tuan Rumaroha menikah dengan Boru Siringoringo dan memiliki dua orang putra, yaitu Ompu Rumaroha dan Tuan Rambe/Datu Narambean. Kemudian putra pertama yaitu Ompu Rumaroha sendiri keturunannya tetap membawa marga Tamba dan memiliki seorang putra yang bernama Datu Pangea, lalu Datu Pangea memiliki tiga orang putra, yaitu (1) Namora Minum, (2) Ulubalang Tampak, dan (3) Raja Ihutan. Adapun putra kedua yaitu Tuan Rambe/Datu Narambean sendiri memiliki empat orang putra, yaitu (1) Datu Gumul yang tetap membawa marga Tamba; (2) Datu Arang Niaji yang tetap membawa marga Tamba; (3) Datu Laila/Tuan Nihuta yang tetap membawa marga Tamba; dan (4) Guru Matio yang menurut beberapa pendapat menikah dengan Boru Malau dan memiliki dua orang putra yang lahir dalam posisi sabalutan, yang mana hal ini menyebabkan ketidakpastian tentang siapa yang lebih tua dan lebih muda di antara kedua putra tersebut. Kedua orang putra tersebut yaitu adalah Sitio Raja yang membawa marga Sitio dan Napitu Raja yang membawa marga Napitu.
Tuan Rumahorbo/Tuan Pinahorbo menikah dengan Boru Malau dan memiliki dua orang putra, yaitu Tuan Dihorbo dan Tuan Diuruk. Adapun putra pertama yaitu Tuan Dihorbo menikah dengan Boru Malau dan memiliki dua orang putra, yaitu Guru Sumundut dan Datu Upar; Lalu Guru Sumundut menikah dengan Boru Malau dan memiliki tiga orang putra, yaitu (1) Ujung Raja yang membawa marga Rumahorbo; (2) Napitu Raja yang membawa marga Napitu; dan (3) Sitio Raja yang membawa marga Sitio; Datu Upar sendiri keturunannya membawa marga Tamba Rumahorbo dan ia memiliki dua orang putra, yaitu Raja Unggul dan Toga Dongan. Kemudian putra kedua yaitu Tuan Diuruk yang memiliki dua orang putra, yaitu Siurukuruk yang menurut beberapa pendapat merupakan leluhur dari marga Sidauruk, namun tidak diakui oleh sebagian besar keturunan Sidauruk; dan Tumonggo Aji yang keturunannya membawa marga Tamba Sidauruk dan memiliki tiga orang putra, yaitu (1) Ompu Sopamoto, (2) Ompu Sotarora, dan (3) Ompu Panaluan.
Terkait dengan marga Napitu dan Sitio, terdapat perbedaan pendapat sampai saat ini yang mana sebagian pihak menyatakan bahwa Napitu dan Sitio merupakan keturunan dari Guru Sumundut, cucu dari Tuan Rumahorbo (Tuan Pinahorbo) bersama Rumahorbo, sedangkan sebagian pihak lain menyatakan bahwa Napitu dan Sitio merupakan keturunan dari Guru Matio, cucu dari Tuan Rumaroha.
Galeri
-
Tugu Ompu Raja Tamba Tua
Referensi
- ^ Vergouwen, J. C. (Jacob Cornelis) (1964). The social organisation and customary law of the Toba-Batak of northern Sumatra. Internet Archive. The Hague, M. Nijhoff.