Syamantaka

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Syamantaka (Dewanagari: श्यामन्तक; ,IASTŚyāmantaka, श्यामन्तक) atau Syamantakamani (Dewanagari: श्यामन्तकमणि; ,IASTŚyāmantakamaṇi, श्यामन्तकमणि) adalah nama sebuah permata atau mestika dalam mitologi Hindu. Menurut kepercayaan Hindu, permata ini merupakan anugerah dari dewa matahari, Surya.

Legenda[sunting | sunting sumber]

Kisah tentang Syamantaka terdapat dalam kitab Wisnupurana dan Bhagawatapurana. Awalnya permata tersebut dimiliki oleh Dewa Surya, dan dikenakan di leher sang dewa. Permata itu juga merupakan sumber kilauan cahaya sang dewa. Menurut kisah, di mana pun permata tersebut berada, maka tempat tersebut akan bebas dari bencana seperti kekeringan, banjir, gempa, bahkan wabah; sebaliknya tempat tersebut akan senantiasa dikaruniai kemakmuran. Di mana pun permata tersebut berada, pembawanya akan memperoleh delapan bhāra[Ket 1] emas per hari.[1] Karena ada sekitar 3.700 biji gandum dalam satu ons, Syamantaka menghasilkan sekitar 170 pon emas setiap hari.[2]

Catatan[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Empat biji gandum disebut guñjā; lima guñjās disebut satu paṇa; delapan paṇa disebut karṣa; empat karṣas disebut satu pala; seratus pala disebut satu tulā. Dua puluh tulā disebut satu bhāra.

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ "Syamantaka gold production weight". Diakses tanggal 2015-04-09. 
  2. ^ Apte, V.S. (1970). Sanskrit-English Dictionary. Motilal Banarsidas – Delhi, India.