Sultan Badruddin Johan Syah

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Sultan Badruddin Johan Syah atau Sultan Badrul Alam Syah (meninggal tahun 1765) adalah sultan kedua puluh enam Kesultanan Aceh Ia adalah salah satu sultan dari dinasti Bugis yang memerintah Aceh tahun 1764-1765.

Ketika Sultan Sultan Alauddin Johan Syah mangkat pada tahun 1760 putra mahkota yang menggantikannya adalah seorang pemuda bernama Pocut Bangta (Alauddin Mahmud Syah). Untuk tugas resmi sultan banyak dilakukan berdasarkan kebijaksanaan dari pejabat menteri bernama Maha Raja Labui dengan gelar Mentri Meukuta Raja. Pada tahun 1763 terjadi kerusuhan politik di kesultanan Aceh, kerusuhan ini terjadi karena kebijakan sultan yang mencoba untuk mengambil alih kendali perdagangan di ibu kota dari tangan para bangsawan.[1] Lewat sebuah rangkaian pemberontakan pada bulan Februari tahun 1764 Alauddin Mahmud Syah diusir dari ibu kota dan Mentri Meukuta Raja naik tahta dan bergelar Sultan Badruddin Johan Syah. Namun Alauddin Mahmud Syah tidak tinggal diam, dia membangun basis baru di benteng Kuta Musapi dengan bantuan seorang ulama berpengaruh Qadhi Malikul 'Adil. Dari pengasingannya Alauddin Mahmud Syah menyerang istana dan Sultan Badruddin Johan Syah berhasil dibunuh pada bulan Agustus tahun 1765.[2]

Alauddin Mahmud Syah kembali memegang tampuk pemerintahan kesultanan dan melakukan upaya rekonsiliasi politik dengan bekas lawan politiknya. Dalam rangka rekonsiliasi itu Alauddin Mahmud Syah mengawinkan putera mahkota kesultanan dengan puteri Badruddin Johan Syah bernama Pocut Meurah Awan. Perkawinan itu kelak menurunkan seorang putera yang menjadi sultan Aceh yang memakai Sultan Alauddin Jauhar al-Alam.

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Lee (1995), pp. 25-6
  2. ^ Djajadiningrat (1911), p. 204.

Pranala luar[sunting | sunting sumber]

  • Djajadiningrat, Raden Hoesein (1911) 'Critische overzicht van de in Maleische werken vervatte gegevens over de geschiedenis van het soeltanaat van Atjeh', Bijdragen tot de Taal-, Land- en Volkenkunde 65, pp. 135–265.
  • Lee Kam Hing (1995) The Sultanate of Aceh: Relations with the British, 1760-1824. Kuala Lumpur: Oxford University Press.
  • Zainuddin, H.M. (1961) Tarich Atjeh dan Nusantara, Jilid I. Medan: Pustaka Iskandar Muda.

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Didahului oleh:
Sultan Alauddin Mahmud Syah I
Sultan Aceh
17641765
Diteruskan oleh:
Sultan Alauddin Mahmud Syah I