Story:Museum Kereta Api Sawahlunto

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Museum Kereta Api Sawahlunto
Museum Kereta Api Sawahlunto (bahasa Inggris: Sawahlunto Rail and Train Museum) adalah stasiun kereta api nonaktif kelas II yang sekarang dialihfungsikan sebagai museum sejarah perkeretaapian.
Official Website of The Ministry of Education and Culture
Museum ini secara administratif terletak di Pasar, Lembah Segar, Sawahlunto.
Government of Sawahlunto city, Indonesia
Museum ini merupakan museum perkeretaapian kedua di Indonesia setelah Ambarawa.
D.W. Fisher-Freberg
Museum ini termasuk dalam Divisi Regional II Sumatra Barat dan dikelola oleh Unit Pusat Pelestarian dan Desain Arsitektur PT KAI bekerja sama dengan Pemerintah Kota Sawahlunto.
D.W. Fisher-Freberg
Pada tanggal 1 Juli 1892, segmen Padang Panjang–Solok telah selesai dibangun, melewati tepian Danau Singkarak. Segmen Solok–Muaro Kalaban diresmikan pada tanggal 1 Oktober 1892. Pada tanggal 1 Januari 1894, perpanjangan Muaro Kalaban menuju Sawahlunto telah selesai dibangun.
AnonymousUnknown author
Untuk mempromosikan museum ini, lokomotif endemik Divre II, E1060 yang sempat menjalani preservasi di Museum Kereta Api Ambarawa dan menarik kereta wisata Ambarawa–Bedono diputuskan untuk dikembalikan lagi ke Sumatra Barat atas usul Pemerintah Kota Sawahlunto untuk dioperasikan sebagai kereta api baru yang diberi nama "Mak Itam" (dalam bahasa Minangkabau berarti "Paman Hitam").
Government of Sawahlunto city, Indonesia
Satu-satunya lokomotif uap yang dimuseumkan di tempat ini adalah E1060, lokomotif uap bergigi yang didesain untuk medan curam di jalur Kayu Tanam–Batu Tabal serta Padang Panjang–Bukittinggi.
Official Website of The Ministry of Education and Culture
Museum ini memiliki koleksi berjumlah 106 buah yang terdiri dari gerbong (5 buah), lokomotif uap (1 buah), jam (2 buah), alat-alat sinyal atau komunikasi (34 buah), foto dokumentasi (34 buah), miniatur lokomotif (9 buah), brankas (3 buah), dongkrak rel (5 buah), label pabrik (3 buah), timbangan (3 buah), lonceng penjaga (1 buah), dan aki lokomotif (2 buah).
D.W. Fisher-Freberg
Jalur ini pernah digunakan untuk kereta penumpang reguler hingga sekitar tahun 1986.
AnonymousUnknown author
Stasiun Sawahlunto kini memiliki lima jalur kereta api dengan jalur 3 merupakan sepur lurus.
D.W. Fisher-Freberg