Stasiun Trostyanets-Smorodyne

Stasiun Trostyanets-Smorodyne atau (Ukraina: Тростянець-Смородине) adalah stasiun yang berada di Trostyanets, Ukraina yang merupakan stasiun utama yang terletak di pusat Trostyanets sebelum 2018. Stasiun ini berjarak sembilan kilometer dari Skryahivka dan dua belas kilometer dari Bakyrivka. Stasiun kereta Trostyanets-Smorodyne dibangun antara tahun 1871 dan 1877. Namun kehancuran terjadi saat terjadi pertempuran sehingga mengalami kerusakan yang parah, berdasarkan informasi, militer Rusia memiliki maria di stasiun kereta api, dan mengalami kehancuran yang meluas disebabkan karena perang.

Gambaran Umum

Stasiun Trostyanets-Smorodyne merupakan salah satu bangunan bersejarah, namun karena perang maka terjadilah kehancuran bangunan-bangunan bersejarah, monumen, perpustakaan, gereja bahkan alat transportasi. Kementerian Kebudayaan dan Kebijakan Informasi Ukraina menunduh Rusia melakukan kejahatan perang yang mengakibatkan hancurnya 242 warisan budaya.

Kondisi saat ini

Kaum fasis Rusia menempati Trostyanets dan mendirikan markas di stasiun kereta api Smorodyne untuk menyimpan senjata dan melakukan penembakan kepada penduduk setempat. Zhyvytskyy menginformasikan bahwa pada 13 Maret, Rusia melakukan perampokan gardu ambulans Trostyanets, pada 24 Februari Putin sebagai presiden Ukraina melancarkan invasi besar-besaran. Pasukan rusia melakukan penembakan dan menghancurkan seluruh infrastruktur serta pemukiman masyarakat Ukraina menggunakan artileri, MLRS dan rudal balistik. Bangunan yang berdekatan dengan alun-alun, serta utilitas bawah tanah dan di atas tanah hancur.

UNESCO melakukan penilaian kerusakan bangunan akibat konflik dengan memeriksa insiden melalui sumber kredibel. "Kekayaan Budaya" yang rusak, salah satunya stasiun Trostyanets akan terus dianalisis, UNESCO mengembangkan mekanisme penilaian data terkoordinasi independen Ukraina termasuk analisis satelit untuk melindungi properti Budaya dan Konflik Bersenjata. Kondisi saat ini, berdasarkan verifikasi UNESCO per 23 Desember 2022, sebanyak 231 situs sejak 24 Februari - 102 situs keagamaan, 18 museum, 81 bangunan bersejarah atau artistik, 19 monumen, dan 11 perpustakaan dinyatakan rusak.