Skadron Udara 600/Angkut Taktis

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Skadron Udara 600
Pusat Penerbangan TNI Angkatan Laut
Dibentuk26 November 2009
NegaraIndonesia
CabangTNI Angkatan Laut
Tipe unitSkadron Udara
Bagian dariWing Udara 1/Puspenerbal
JulukanSkadron 600
MotoTurangga Perkasa
MaskotKuda
Ulang tahun26 November
PeralatanNC-212-200 Aviocar
Situs webwww.puspenerbal.mil.id

Skadron Udara 600/Angkut Udara Militer adalah Skadron yang berada di bawah Puspenerbal TNI Angkatan Laut.[1] Tugas Skuadron Udara 600 adalah membina kekuatan dan kemampuan pesawat udara untuk melaksanakan tugas angkut udara militer. Pelaksanaan tugas angkut udara militer tersebut di implementasikan pada pelaksanaan air landed dan air supply.

Pelaksaan fungsi air landed dan air supply diaplikasikan dalam bentuk pelaksanaan operasi angkatan laut, baik untuk operasi tempur OMP dan OMSP maupun operasi bantuan kemanusiaan. Disamping tugas tersebut, Skuadron Udara 600 juga mengemban tugas tambahan diantaranya:

  • Search and Rescue (SAR).
  • Evakuasi Medis Udara (EMU).
  • Dukungan angkut VIP/VVIP.

Skadron Udara 600 secara resmi dibentuk pada tanggal 08 September 1965 berkedudukan di PUALWA (Juanda). Saat itu unsur yang dimiliki Skuadron Udara 600 adalah pesawat Dakota C-47 yang diperoleh dari berbagai negara. Dalam perkembangannya Skuadron Udara 600 memiliki peran penting dalam berbagai operasi di wilayah kedaulatan RI, diantaranya Operasi Trikora tahun 1961, Operasi Dwikora tahun 1962 s.d. 1964 dan Operasi Seroja tahun 1976 s.d. 1978.

Pada tahun 1983 s.d. 1989, Skadron Udara 600 menerima 8 pesawat Casa NC-212 produksi dalam negeri IPTN Bandung. Pada tahun 1995 s.d. 1996, Skuadron Udara 600 menerima 2 pesawat Buffalo DHC-5D dan 2 pesawat Casa NC-212 dari Uni Emirat Arab. Pada tahun 1999 s.d. 2003, Skuadron Udara 600 menerima 6 pesawat Casa NC-212 produksi dalam negeri IPTN Bandung. Kemudian pada tahun 2017, Skuadron Udara 600 menerima 1 pesawat King Air KA-350i. Sampai saat ini pesawat Casa dan King Air masih memperkuat Skuadron Udara 600 dalam melaksanakan tugas operasi mengamankan wilayah kedaulatan NKRI.

Dengan semboyan Tanggap, Tanggon, Trengginas Skadron Udara 600 siap mengabdi kepada negara dan bangsa.

Sejarah[sunting | sunting sumber]

Sejarah terbentuknya awal Penerbangan TNI Angkatan Laut (Puspenerbal) pada tahun 1960. Pada tahun itu masih tercatat sebagai Pangkalan Penerbangan Angkatan Laut Morokrembangan (PPALM). Kemudian PPALM berganti nama menjadi Pangkalan Udara Angkatan Laut Morokrembangan (PUALAM). Pada tahun 1964 diganti menjadi Pangkalan Angkatan Laut Waru (PUALWA), karena lokasinya yang berpindah dan diresmikan langsung oleh Presiden Soekarno.[2] Pada tahun yang sama, TNI AL yang saat itu bernama Angkatan Laut Republik Indonesia (ALRI) menerima pesawat Dakota C64. "Pesawat itulah, yang menjadi cikal bakal Skuadron 600,". Skuadron 600 dibentuk resmi 8 September 1965, dengan pesawat Dakota dari Belanda satu buah, dari Amerika Serikat tiga buah, dan dua buah dari Australia.

Skadron yang membawahi pesawat jenis angkut ini, telah menghasilkan para perwira penerbang yang menjabat di jajaran tinggi TNI AL maupun di dunia sipil. Misalnya Laksamana TNI (Purn>) Tedjo Edhi Purdiyatno, mantan Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal). Juga Komandan Puspenerbal saat ini, Laksamana Pertama TNI I Nyoman Nesa, dan General Manager PT Angkasa Pura I cabang Bandara Internasional Juanda, Trikora Harjo serta Rektor Universitas Hang Tuah Laksmana Madya TNI (Purn) M. Jurianto. "Para mantan komandan Skadron 600 banyak yang sudah menjadi pejabat. Jejak sejarah para penerbang di skuadron ini yang banyak melakukan operasi-operasi nasional juga banyak.

Komandan[sunting | sunting sumber]

  • Letkol Laut (P) Tedjo Edhy Purdijatno⭐⭐⭐⭐
  • Letkol Laut (P) I Nyoman Nesa⭐⭐
  • Letkol Laut (P) Mochamad Jurianto⭐⭐⭐
  • Letkol Laut (P) Andri Wahyudi
  • Letkol Laut (P) Henoch Nasarius Virzawan (2014)
  • Letkol Laut (P) Sahid Hamdani, S.H. (2016-2018)
  • Letkol Laut (P) Anang Adhi P. (2018-2019)
  • Letkol Laut (P) Adam Firmansyah, M.Tr.Opsla. (2020-2021)
  • Mayor Laut (P) Ahmad Ervan Gustanto CH., M.Tr.SOU. (2021-2022)
  • Mayor Laut (P) M. Sapari, S.E., M.Tr.SOU. (2022-2023)
  • Mayor Laut (P) Marwanto, M.Tr.Opsla. (2023-2024)
  • Mayor Laut (P) Novi (2024-Sekarang)

Referensi[sunting | sunting sumber]