Simon sang Penyamak Kulit (Perjanjian Baru)

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Bagian depan Rumah Simon sang Penyamak Sepatu di Joppa
Kota Lama Jaffa, Tel Aviv-Yafo, Israel

Simon sang Penyamak Kulit, yang muncul dalam kitab Kisah Para Rasul dari Perjanjian Baru, memiliki sebuah rumah di Jaffa, dimana Santo Petrus singgah saat kegiatan misionarisnya pada zaman gereja perdana. Ia diyakini adalah contoh orang yang membantu umat gereja perdana dari seluruh profesi serta seluruh Yahudi dan non-Yahudi.

Kisah Para Rasul[sunting | sunting sumber]

Simon sang Penyamak Kulit disebutkan tiga kali dalam pasal 9 dan 8 Kisah Para Rasul dari Perjanjian Baru.

Pertama, Pasal 9 berkisah tentang Pertobatan Rasul Paulus dan peristiwa yang terjadi tak lama setelah itu, dan sebagian besar kegiatan misionaris Petrus. Petrus mengunjungi Jaffa dan membangkitkan Tabitha dari kematian. Dan

9:43 Kemudian dari pada itu Petrus tinggal beberapa hari di Yope, di rumah seorang yang bernama Simon, seorang penyamak kulit.

Kedua, dalam Pasal 10:1, Kornelius, seorang centurion dari tentara Kekaisaran Romawi, yang ditugaskan di Caesarea bertemu malaikat yang berkata,

10:05 "Dan sekarang, suruhlah beberapa orang ke Yope untuk menjemput seorang yang bernama Simon dan yang disebut Petrus."

Ketiga, pada waktu yang sama saat Cornelius mengalami penglihatan di Caesaria, Petrus juga mengalami penglihatan yang menyuruhnya untuk melayani orang bersih serta tak bersih. Petrus kemudian mengunjungi Caesaria untuk bertemu Cornelius, dan menyaksikan Roh Kudus di hadapannya, dan membaptisnya. Saat Petrus berkata kepada centurioun tersebut soal kenapa ia mendatangi Petrus, ia menjawab:

10:31 "dan ia berkata: Kornelius, doamu telah didengarkan Allah dan sedekahmu telah diingatkan di hadapan-Nya. 10.32 Suruhlah orang ke Yope untuk menjemput Simon yang disebut Petrus; ia sedang menumpang di rumah Simon, seorang penyamak kulit, yang tinggal di tepi laut."

Tanpa memandang profesi apapun[sunting | sunting sumber]

Pemandangan dari Rumah Simon sang Penyamak Kulit, setelah tahun 1950

Yesus Kristus mengambil Matius, yang bekerja sebagai pemungut cukai, sebagai salah satu dari dua belas muridnya. Para pemungut cukai umumnya diremehkan oleh Yahudi, karena mereka melayani Kekaisaran Romawi, bukan Allah.

Profesi penyamak kulit sama-sama diremehkan oleh suku bangsa di Israel karena mereka mengurusi hewan mati dan urin. Catatan Lukas dalam Kisah Para Rasul, yang menyebut Simon sang Penyamak Kulit, menunjukkan bahwa Petrus, yang memainkan peran utama dalam kegiatan misionaris gereja perdana, memanggil orang-orang dari seluruh profesi serta Yahudi dan non-Yahudi.[1][2]

Kota Tel Aviv-Yafo[sunting | sunting sumber]

Jaffa dimana Petrus singgah sekarang adaah bagian dari kota terbesar di Israel, Tel Aviv-Yafo. Di kota lama Jaffa, terdapat Rumah Simon sang Penyamak Kulit dimana banyak peziarah dan wisatawan Kristen berkunjung.[3]

Referensi[sunting | sunting sumber]

Pranala luar[sunting | sunting sumber]