Sepuluh (film)

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Sepuluh
SutradaraHenry Riady
ProduserJohannes Tong
Ditulis olehHenry Riady
Doddy Soeriapoetra
PemeranAri Wibowo
Rachel Maryam
August Melasz
Keke Harun
Jovana
Penata musikWarren Santiago
SinematograferGerman G. Mintapradja
PenyuntingDewi S. Alibasah
DistributorFirst Media Production
Tanggal rilis
5 Februari 2009
Durasi112 menit
NegaraIndonesia Indonesia
IMDbInformasi di IMDb
Situs web[www.film-sepuluh.com film-sepuluh.com]

Sepuluh merupakan film drama Indonesia yang dirilis pada tahun 2009. Film ini dibintangi antara lain oleh Ari Wibowo, Rachel Maryam, August Melasz, Keke Harun, dan Jovana.

Film ini menunjukkan kembalinya aktor sinetron Ari Wibowo yang menghilang dari dunia perfilman di Indonesia setelah hampir 15 tahun yang lalu bermain dalam film layar lebar terakhirnya, Si Manis Jembatan Ancol (1993). Film ini adalah film fitur perdana produksi First Media Productions sekaligus debut dari sutradara muda Henry Riady (putra keempat dari pengusaha James Riady). Saat menyutradarai film ini, Henry Riady baru berusia 19 tahun dan masih melangsungkan kuliah semester keempat di bidang sinematografi dan teologi di Biola University, Los Angeles, AS.

Film Sepuluh mengajak penonton menelusuri kisah kehidupan di balik kota Jakarta dengan mengangkat perjuangan hidup para anak jalanan di Jakarta sebagai tema utama, dan juga pergelutan antara kasih sayang, undang-undang, kemanusiaan, dan realita kehidupan. Dalam cerita, Henry Riady yang juga sebagai penulis skenario mencoba mengulas masalah-masalah sosial dari masalah narkotika, rumah tangga, sampai masalah yang belum pernah diulas sebelumnya dalam perfilman Indonesia, seperti penyelundupan dan penjualan gelap organ manusia.

Sinopsis[sunting | sunting sumber]

Film Sepuluh menceritakan kisah percintaan dua karakter dewasa, yaitu Thomas (Ari Wibowo) dan Yanti (Rachel Maryam) yang tidak kesampaian setelah tidak direstui oleh keluarga mereka hingga berujung pada perpisahan mereka berdua. Hidup Yanti dan Thomas menjadi kacau, namun Yanti kemudian menikah dengan Aditya (Mario Tanzala), teman kuliahnya, dan Thomas juga menikah dengan Andrea sebagai istri pilihan keluarganya.

Hidup Yanti menjadi menderita setelah dia mengetahui bahwa Aditya adalah seorang pecandu obat terlarang, dan kemudian Maria, puteri tunggalnya hilang diculik, sehingga hancurlah semangat hidupnya. Tanpa diketahui oleh Yanti, Adityalah yang sebenarnya telah menculik dan menjual anaknya demi mendapatkan uang untuk membeli obat-obatan terlarang dan melunasi hutangnya. Tak hanya menculik dan menjual anaknya sendiri, Aditya kemudian malah menjebak Yanti sehingga ditangkap polisi dan dipenjara atas kejahatan yang tidak pernah dilakukannya.

Di sisi lain, hidup Thomas pun tak lebih bahagia dari Yanti. Thomas kehilangan isterinya Andrea akibat penyakit ginjal turunan parah yang dideritanya, meninggalkan seorang anak lelaki bernama David yang juga menderita penyakit yang sama. Thomas sebagai seorang ayah merasa bersalah pada David karena selama ini dia telah mengabaikan keluarganya demi kesibukan kantornya. Dia pun bertekad untuk melakukan apa saja demi kesembuhan David dan menjalin kembali hubungan yang erat dengan putranya tersebut. Di sisi cerita lain, Yanti dibebaskan dari penjara dan bertekad untuk mencari anaknya Maria yang telah hilang bertahun-tahun lalu. Dia dipertemukan dengan Mongki (Indah Yofana), seorang anak kecil pengemis jalanan yang bekerja untuk sindikat pengemis yang diketuai oleh Dargo (August Melasz). Mongki dan teman-temannya adalah anak-anak kecil yang harus menghadapi kekerasan dan ketidakadilan ibu kota sebagai anak jalanan dan hidup di bawah naungan Dargo yang jahat.

Kehadiran Mongki sedikit banyak telah mengobati rindu Yanti pada Maria, namun semakin lama Yanti mengenal Mongki dan sindikat anak jalanan dimana Mongki bekerja, semakin Yanti mengetahui rahasia hitam sindikat tersebut. Ternyata mereka telah melakukan penculikan anak-anak untuk dijadikan pengemis dan dijual ke jaringan ilegal di luar negeri, menjadi pekerja seks di bawah umur, pengemis, dan menjadi korban bagi penjualan gelap organ manusia. Situasi ini ini bertambah menakutkan dimana hari demi hari teman-teman Mongki yang juga masih anak-anak menghilang satu per satu tanpa diketahui jejaknya, sehingga ketakutan pun mulai menyelimuti Yanti, karena dia tidak sanggup untuk kehilangan Mongki seperti dia kehilangan puterinya dahulu. Di saat yang sama, Thomas terdesak waktu dalam mencari donor ginjal untuk penyakit David yang semakin parah. Demi kesembuhan dan masa depan anaknya, Thomas nekad pergi bertemu Dargo untuk mendapatkan organ ginjal di pasaran organ gelap.

Yanti mengalami konflik batin, antara naluri keibuannya yang khawatir bahwa anaknya Maria telah mengalami nasib yang sama dengan anak jalanan yang ditemuinya, atau apakah Mongki adalah anaknya yang sekarang harus dia lindungi. Derita batin Yanti memuncak saat dia mengetahui Mongki disiksa dan akan berakhir naas di tangan Dargo karena telah membocorkan rahasia kegiatan sindikat gelap tersebut. Di saat yang sama, Thomas juga terjerat konflik antara hidup dan mati anaknya, dan tanpa diketahuinya, polisi yang selama ini telah mengamati kegiatan Dargo akan menghancurkan impiannya untuk menyelamatkan puteranya. Takdir akhirnya mempertemukan Yanti dan Thomas kembali di tengah-tengah perjuangan mereka menghadapi problema hidup masing-masing.

Pemeran[sunting | sunting sumber]

Penghargaan[sunting | sunting sumber]

  • Best Drama dalam Biola Film Festival Amerika Serikat - 2009
  • Best Actress dalam Biola Film Festival Amerika Serikat - 2009
  • Best Music Video dalam Biola Film Festival Amerika Serikat - 2009

Pranala luar[sunting | sunting sumber]