Sabuai, Kumai, Kotawaringin Barat

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Sabuai
Negara Indonesia
ProvinsiKalimantan Tengah
KabupatenKotawaringin Barat
KecamatanKumai
Kode pos
74181
Kode Kemendagri62.01.01.2003
Luas6500 km²
Jumlah penduduk699 jiwa
Kepadatan0,094 jiwa/km²
Jumlah RT7
Situs webprofil.digitaldesa.id/sebuai-kotawaringinbaratkab/


Sabuai adalah sebuah nama desa di wilayah pesisir Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat, Provinsi Kalimantan Tengah, Indonesia.

Sejarah[sunting | sunting sumber]

Sejarah desa masih menarik sejarahwan untuk ditelusuri karena hampir semua peristiwa sejarah berawal atau terjadi didaerah pedesaan. Desa sebagai satuan terkecil di Indonesia, memiliki karakter tersendiri. Hal ini disebabkan karena masing-masing wilayah di Indonesia terbentuk melalui proses sejarah panjang dan berbeda-beda. (Sartono Kartodirdjo, 1993) Demikian juga dengan Desa Sabuai Kecamatan Kumai Kabupaten Kotawaringin Barat.

Desa Sabuai pada awalnya sebelum menjadi sebuah desa definitif, wilayah ini telah ditempati penduduk

Peta
Peta Wilayah Desa Sabuai Kecamatan Kumai Kabupaten Kotawaringin Barat Provinsi Kalimantan Tengah

Bone, Sulawesi Selatan sekitar tahun 1900-an. Keluarga ini bernama Haji Saman, mereka terdampar

dalam pelayaran hingga menetap di Desa Sabuai.

Setelah itu mulailah ada yang datang dan juga menetap di wilayah Sabuai serta saling bersilaturahmi

dan melakukan perkawinan hingga pada akhirnya wilayah ini mulai banyak penduduknya. Namun pada masa itu tempat mereka saling berjauhan, mulai dari tepian Sungai Arut hingga Teluk Bogam yang masa itu masih menjadi

satu wilayah.

Karena semakin banyaknya penduduk maka dibentuklah sebuah Kampung, yang dilakukan dengan sebuah musyawarah dari masyarakat di wilayah ini. Dari hasil musyawarah tersebut maka di pilihlah seorang Tetua Kampung/Kepala Kampung untuk memimpin sebagai Kepala Kampung. Sedangkan wilayah perkampungan ini meliputi sebelah timur Teluk Bogam dan di sebelah barat tepian Sungai Arut yang sekarang terjadi beberapa desa di wilayah pesisir hasil pemecahan (Pemekaran), sedangkan awalnya hanya ada sebuah desa saja yang namanya Sabuai.

Adapun nama Sabuai diambil dari bahasa Bugis yang artinya "Sebuah" yang pada masa itu hanya ada satu buah rumah milik Haji Saman saja yang berada di wilayah ini sebelum ada yang datang ketempat ini, yang lama-kelamaan di jadikan nama sebuah kampung yaitu Sabuai.

Dalam perjalanannya sejak mulai berdiri hingga pada tahun 1935-1950, kampung Sabuai menjadi salah satu basis peperangan fisik dalam merebut dan mempertahankan Kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Setahun setelah Proklamasi Kemerdekaan hingga Pada masa Agresi Militer Belanda I dan Agresi Militer Belanda II terjadi peperangan fisik dari pesisir pantai Sabuai, Teluk Bogam, Kubu, sampai ke wilayah Kumai dalam mempertahankan Kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pada masa itu di Sabuai Gugur seorang Putra Bangsa yang namanya sangat harum serta di abadikan menjadi nama sebuah jalan di Desa Sabuai serta Desa Teluk Bogam yang makamnya masih ada di Desa Sabuai. Beliau adalah Husin Hamzah seorang Panglima perang yang gagah berani dengan gelar “ Surgi Dewan “ , Pahlawan Bangsa yang memimpin perang di wilayah pesisir dari Sabuai hingga Teluk Bogam yang salah satu basis peperangannya ada di Teluk Bogam, di buktikan dengan adanya makam perpindahan dan dibuktikan dengan sejarah peperangan beliau di desa tersebut.

Kemudian sampai pada tahun 1960-an, Desa Sabuai terjadi pemekaran menjadi 3 (tiga) desa yaitu : Desa Sabuai, Desa Keraya, Desa Teluk Bogam dan sampai tahun 2010 Desa Sabuai terjadi pemekaran lagi menjadi dua Desa yaitu Desa Sabuai dan Desa Sabuai Timur.

Seiring dengan perubahan dan perputaran waktu kepemimpinan di Desa Sabuai juga berganti-ganti, diantaranya yang pernah memimpin Sabuai adalah :

  • H. Saman (Kepala Kampung) Tahun 1900-1920
  • Tengku Abas (Kepala Kampung) Tahun 1920-1935
  • Astur (Kepala Kampung) Tahun 1935-1950
  • Adnan Hasan (Kepala Kampung) Tahun 1950-1950
  • Tengku Abdurahman (Kepala Kampung) Tahun 1960-1976
  • Yakub Usman (Kepala Desa) Tahun 1977-2002
  • Abdullah Sani (Kepala Desa) Tahun 2002-2007
  • Hj. Syamsiar (Pj. Kepala Desa) Juni-September 2007
  • Rahmat Giyono (Kepala Desa) Tahun 2007-2013

Kepala Desa Sabuai Setelah Pemekaran:

  • Mispuhadi (Pj. Kepala Desa) Juli-September 2013
  • M. Rusli (Kepala Desa) Tahun 2013-2019
  • Hasan Basri, SE (Plt. Kepala Desa) Mei-September 2019
  • Tohhari (Kepala Desa) Tahun 2019-Sekarang

Geografi dan Iklim[sunting | sunting sumber]

Letak Desa Sabuai[sunting | sunting sumber]

Desa Sabuai merupakan desa yang berada di pesisir pantai barat Kumai yang wilayahnya langsung berhadapan dengan laut jawa sebelah selatan Kota Pangkalan Bun.

  • Letak posisi pada :
  1. 02,59'59 Drajat Lintang Selatan
  2. 3'22'84 Bujur Timur
  3. 198'Azimut dari Pangkalan Bun
  • Jarak Udara 34,44 Km dari Pangkalan Bun
  • Jarak tempuh ke kecamatan 67 Km


Batas Administrasi Desa :

  • Sebelah Utara : Desa Pasir Panjang
  • Sebelah Barat : Desa Tanjung Putri
  • Sebelah Timur : Desa Sabuai Timur
  • Sebelah Selatan : Laut Jawa

Luas Wilayah : 6500 km²


Iklim[sunting | sunting sumber]

  • Ketinggian dari permukaan laut 1,5 mdpl
  • Kategori wilayah adalah dataran rendah :
  • Dataran Rendah : 5500
  • Dataran Sedang : 750 Km²
  • Bukit/Natai : 250
  • Jenis Tanah : Pasir Berlumpur, Tanah Hitam/Putih, Kapur dan Pasir Kuarsa
  • Klimatologi :
  1. Curah Hujan Rata-rata Pertahun : 1.000 mm/tahun
  2. Luas Wilayah Rawan Kekeringan :

Pemerintahan[sunting | sunting sumber]

Sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat Nomor 3 Tahun 2007 Tentang Pedoman Penyusunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintahan Desa dan Peraturan Desa Nomor 02 Tahun 2008 Tentang Perangkat Desa.

Kependudukan[sunting | sunting sumber]

Desa Sabuai Kecamatan Kumai pada tahun 2019 Penduduk berjumlah 612 Jiwa dan 171 Kepala Keluarga (KK). Terdiri dari 298 laki-laki dan 314 perempuan serta 7 Rukun Tetangga (RT). Lebih jelasnya dapat terlihat pada tabel :

No Rukun Tetangga (RT) Jumlah KK Laki-Laki Perempuan Jumlah Jiwa Keterangan
1. RT.01 25 49 47 96
2. RT.02 19 34 36 70
3. RT.03 28 41 47 88
4. RT.04 27 49 58 107
5. RT.05 30 41 48 89
6. RT.06 20 38 45 83
7. RT.07 22 40 39 79
Jumlah Total 171 298 314 612
  • Jumlah Penduduk Menurut Jenis Pendidikan
No Tingkat Pendidikan Laki-laki Perempuan Jumlah
1. Tidak Tamat SD 2 3 5
2. SD/MI 35 43 78
3. SLTP/Sederajat 15 24 39
4. SLTA/Sederajat 7 12 19
5. Diploma 0 1 1
6. Sarjana 5 6 11
7. Pend.Keterampilan 0 0 0
  • Jumlah Penduduk Menurut Agama
No Agama Laki-laki Perempuan Jumlah
1. Islam 298 314 612
2. Kristen Protestan 0 0 0
3. Kristen Khatolik 0 0 0
4. Hindu 0 0 0
5. Budha 0 0 0
6. Kaharingan 0 0 0
7. Lainnya 0 0 0


Perekonomian[sunting | sunting sumber]

Sebagian besar mata pencaharian Masyarakat Desa Sabuai adalah usaha Pertanian dan Perkebunan, Desa Sabuai mempunyai lahan Pertanian yang sangat luas yang merupakan rencana lumbung pangan pertanian terbesar di wilayah Kecamatan Kumai. Desa Sabuai sebagian besar wilayahnya bertanah gambut, pasir dan sebagian besar masyarakat Desa Sabuai bekerja sebagai petani, karena lahan pertanian yang dimiliki serta kapasitas lahan pertanian yang cukup luas.

  • Jumlah Penduduk Menurut Jenis Pekerjaan
No Jenis Pekerjaan Jumlah laki-laki Jumlah Perempuan Jumlah
1. Petani 88 23 111
2. Nelayan 23 0 23
3. Wirawasta 15 10 25
4. Pegawai Negeri Sipil 1 1 2
5. Buruh 13 5 18
6. Pelajar 47 62 109
7. Ibu Rumah Tangga 0 80 80
8. Karyawan Swasta 8 5 13
9. Tidak Bekerja 4 8 12
10. Dagang 7 5 12
11. Tukang 8 0 8
12. Lainnya 19 11 30
  • Penyerapan Tenaga Industri Perdesaan
No Jenis Industri Jumlah Produk/bln Jumlah Tenaga Kerja Skala Usaha
1. Proses Pembuatan Minyak Kelapa >100 Ltr 15 org 3 unit
2. Proses Pembuatan Minyak VCO >5 Ltr 3 org 1 unit
3. Usaha Pengrajin Sapu Lidi, Aksesoris, dll >10 unit 10 2 unit
  • Potensi dan Pemanfaatan Lahan
No Jenis lahan Luas penggunaan (ha) Semetara belum Dikelola (ha) Jumlah (ha)
1. Lahan Sawah 745 400 1145 ha
2. Ladang 0 0 0
3. Tegalan/Kebun 150 0 150 ha
4. Pekarangan 60 70 130 ha
5. Padang Gembala 10 0 10 ha
6. Kolam/Empang 0 15 15 ha
7. Perkebunan 316,5 183,5 500 ha
8. Hutan 1.600 1.600 1.600 ha
9. Rawa 0 0 0
10. Lain-lain 0 2.950 2.950 ha
Jumlah 6.500 ha
  • Potensi Sumber Daya Alam
  1. Jenis Tanaman
No Jenis Tanaman Produksi(ton)/tahun Luas (ha)
1. Jungatap 1 10
2. Sawo 0 0
3. Kuweni 0,1 4
4. Mangga 0,5 10
5. Kelapa 10.000 biji 150
6. Singkong 0,5 2
7. Ubi Jalar 0,1 1
8. Jagung 0 0
9. Kelapa Sawit 100 100
  1. Jenis Ternak
No Jenis Ternak Jumlah Ternak (ekor) Luas Pengelolaan (ha)
1. Sapi 155 15 ha
2. Kambing 30 5 ha
3. Ayam 1000 2 ha
4. Itik 320 1 ha
5. Angsa 0 0
  1. Jenis Perikanan
No Jenis Alat Tangkap Jumlah Alat Tangkap Produksi (ton)/bln
1. Jaring Rajungan 850 Pcs 0,2
2. Jaring Udang 800 Pcs 0,1
3. Jaring Ikan 1300 Pcs 0,5
4. Sungkur 12 Pcs 0,1
5. Bubu 10 Pcs 0,1
6. Jala 10 Pcs 0,05

Pariwisata[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]