Santa Sarah
Santa Sara Hitam | |
---|---|
![]() Tempat pemuliaan Saintes-Maries-de-la-Mer | |
Sarah si Hitam, Kali Sara | |
Dihormati di | Kristen |
Tempat ziarah | Saintes-Maries-de-la-Mer, Prancis |
Pesta | 24 Mei |
Pelindung | Orang Romani |
Santa Sarah, juga dikenal sebagai Sara-la-Kâli ("Sara si Hitam"; dalam bahasa Romani: Sara e Kali), adalah santa pelindung orang Romani dalam Katolik Rakyat. Pusat pemuliaannya berada di Saintes-Maries-de-la-Mer, sebuah tempat ziarah bagi kaum Roma di Camargue, wilayah selatan Perancis. Legenda menyebutkan bahwa dia adalah pelayan salah satu dari Ketiga Maria, yang bersama mereka diduga tiba di Camargue.[1] .Santa Sarah juga berbagi nama dengan dewi Hindu Kali yang merupakan dewi populer di wilayah utara India, tempat asal orang Romani. Nama "Sara" sendiri terlihat dalam julukan Durga sebagai Kali dalam teks terkenal Durgasaptashati.[2]
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Menurut berbagai legenda, selama penganiayaan terhadap umat Kristen awal, yang umumnya diperkirakan terjadi pada tahun 42, Lazarus, saudara perempuannya Maria dan Marta, Maria Salome (ibu dari Rasul Yohanes dan Yakobus), Maria Klopas, dan Maksiminus dikirim ke laut dengan sebuah perahu. Mereka tiba dengan selamat di pantai selatan Gaul di tempat yang kemudian dikenal sebagai Saintes-Maries-de-la-Mer. Sarah, seorang pribumi dari Berenice Troglodytica, muncul sebagai pelayan Indo-Mesir yang berkulit hitam dari salah satu dari Tiga Maria, biasanya Maria Yakobus.[3](Masyarakat asli Berenice Troglodytica memiliki nenek moyang yang berasal dari Pesisir Malabar, melalui hubungan perdagangan Indo-Romawi, dan menetap di Mesir (provinsi Romawi) serta menikah silang dengan penduduk Mesir.)
Meskipun tradisi tentang Tiga Maria yang tiba di Prancis berasal dari Abad Pertengahan Tinggi, muncul misalnya dalam Legenda Emas abad ke-13, Santa Sarah baru muncul pertama kali dalam buku karya Vincent Philippon berjudul The Legend of the Saintes-Maries (1521), di mana dia digambarkan sebagai "seorang wanita dermawan yang membantu orang dengan mengumpulkan sedekah, yang kemudian memunculkan kepercayaan populer bahwa dia adalah seorang Gipsi." Setelah itu, Sarah diadopsi oleh komunitas Romani sebagai santa pelindung mereka.[4]
Menurut versi lain, Sarah menyambut Tiga Maria saat tiba di Gaul. Franz de Ville (1956) menulis:
“Salah satu dari orang kami yang menerima Wahyu pertama adalah Sara si Kali. Dia berasal dari keluarga bangsawan dan merupakan kepala suku di tepi Sungai Rhône. Dia mengetahui rahasia-rahasia yang telah disampaikan kepadanya... Pada masa itu, kaum Rom mempraktikkan agama politeistik, dan sekali setahun mereka mengarak patung Ishtari (Astarte) di atas bahu mereka dan pergi ke laut untuk menerima berkat di sana. Suatu hari, Sara mendapat penglihatan yang memberitahunya bahwa para Santo yang hadir saat kematian Yesus akan datang, dan dia harus membantu mereka. Sara melihat mereka tiba dengan sebuah perahu. Laut sedang bergelora, dan perahu hampir karam. Maria Salome melemparkan jubahnya ke ombak dan menggunakan jubah itu sebagai rakit, Sara mengapung menuju para Santo dan membantu mereka mencapai daratan dengan berdoa.”[5]
Ziarah
[sunting | sunting sumber]
Hari ziarah untuk menghormati Sarah jatuh pada tanggal 24 Mei; pada hari ini, patungnya dibawa turun ke laut untuk memperagakan kembali kedatangannya di Prancis.
Beberapa penulis menarik paralel antara upacara ziarah dengan pemujaan terhadap dewi Hindu Kali (bentuk Durga), dan kemudian mengidentifikasi keduanya. Ronald Lee (2001) menyatakan:
"Jika kita membandingkan upacara-upacara yang dilakukan di Prancis di tempat suci Sainte Sara (disebut Sara e Kali dalam bahasa Romani), kita menjadi sadar bahwa pemujaan terhadap Kali/Durga/Sara telah dipindahkan ke sosok Kristen... di Prancis, kepada seorang 'santa' yang sebenarnya tidak ada bernama Sara, yang sebenarnya merupakan bagian dari pemujaan Kali/Durga/Sara di antara kelompok-kelompok tertentu di India."[6]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Bart McDowell, Gypsies: Wanderers of the World, pp. 38–57.
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama:0
- ^ Michal Droit, Carmague, p. 19.
- ^ "Myth 101 – Saint Sarah – OPUS Archives and Research Center". 15 February 2011.
- ^ Franz de Ville, Traditions of the Roma in Belgium.
- ^ Ronald Lee, "The Rom-Vlach Gypsies and the Kris-Romani", p. 210.
Sumber
[sunting | sunting sumber]- de Ville, Franz, Traditions of the Roma in Belgium, Brussels, 1956.
- Droit, Michel, Carmague. Ernest and Adair Heimann (trans.). London: George Allen and Unwin, 1963.
- Fonseca, Isabel, Bury Me Standing: The Gypsies and Their Journey. New York: Knopf, 1996.
- Kinsley, David R. Hindu Goddesses: Visions of the Divine Feminine in the Hindu Religious Tradition.' Berkeley: University of California Press, 1988.
- Lee, Ronald, "The Rom-Vlach Gypsies and the Kris-Romani", in: Walter Weyrauch (ed.), Gypsy Law: Romani Legal Traditions and Culture, Berkeley: University of California Press, 2001.
- McDowell, Bart, Gypsies: Wanderers of the World', Washington: National Geographic Society, 1970.
- Weyrauch, Walter, "Oral Legal Traditions of Gypsies", in: Walter Weyrauch (ed.), Gypsy Law: Romani Legal Traditions and Culture, Berkeley: University of California Press, 2001.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]
- Jarmila Balazova, Religion among the Roma