Revolusi Batavia
Revolusi Batavia (bahasa Belanda: De Bataafse Revolutie) adalah sebuah pergolakan politik, sosial, dan kultural pada akhir abad ke-18 yang menandai berakhirnya Republik Belanda dan terjadinya proklamasi Republik Batavia. Periode sejarah Belanda yang mengikuti revolusi tersebut disebut sebagai "era Batavia-Prancis" (1795–1813) meskipun rentang waktunya hanya 20 tahun, di mana tiga di antaranya berada di bawah pendudukan Prancis.
Latar belakang
[sunting | sunting sumber]Sampai dengan akhir abad ke-18, Belanda menemukan diri mereka dalam krisis ekonomi yang dalam, yang disebabkan oleh Perang Anglo-Belanda Keempat yang menghancurkan.[1] Seperti di sebagian besar Eropa, rakyat Belanda semakin tidak puas dengan rezim otoriter stadtholder, William V. Selama masa ini, bank-bank Republik Belanda menguasai sebagian besar modal dunia. Bank-bank yang dibiayai pemerintah memiliki hingga 40% dari utang negara Britania Raya. Konsentrasi kekayaan ini (dan hubungan yang dimiliki pemerintah dengan Wangsa Stuart) menyebabkan terbentuknya Patriot Belanda oleh seorang bangsawan Belanda kecil bernama Joan Derk van der Capellen tot den Pol. Mereka berusaha mengurangi kekuasaan yang dimiliki oleh stadtholder.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ De Vries and Van der Woude, p. 126
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- Danielle Aucoin. The Dutch Patriot Revolution 1780 – 1787:Continuity or Change? Diarsipkan 2016-03-03 di Wayback Machine.
- The Patriots, 1787
- The Prussian Invasion of the Netherlands in 1787
Bacaan lebih lanjut
[sunting | sunting sumber]- Klein, S.R.E. (1995) Patriots Republikanisme. Politieke cultuur in Nederland (1766-1787).
- Leeb, I.L. (1973) The Ideological Origins of the Batavian Revolution.
- Verweij, G. (1996) Geschiedenis van Nederland. Levensverhaal van zijn bevolking.