Rencana Pembangunan Lima Tahun I

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Rencana Pembangunan Lima Tahun I (disingkat Repelita I) adalah rencana pembangunan nasional Indonesia dengan jangka lima tahun. Program-program pembangunannya dimulai pada tahun 1969 pada masa Orde Baru. Pada Repelita I ditetapkan prioritas pembangunan khususnya di bidang pendidikan, kesehatan dan ekonomi.

Sejarah penetapan[sunting | sunting sumber]

Rencana Pembangunan Lima Tahun I (Repelita I) ditetapkan pada masa awal rezim Orde Baru. Penetapan ini dilakukan untuk mencanangkan Program Pembangunan Jangka Panjang.[1] Penetapan Repelita I dilakukan pada tahun 1969 dan diakhiri pada tahun 1974.

Program[sunting | sunting sumber]

Program kesehatan[sunting | sunting sumber]

Repelita I menetapkan enam prioritas dalam program kesehatan pada tahun pertama dan kedua penerapannya. Prioritas pertama adalah pemberian pendidikan kesehatan pada masyarakat. Kedua, pengembangan infrastruktur kesehatan. Ketiga, pemberantasan penyakit menular. Keempat, pendidikan kesehatan. Kelima, pengadaan obat-obatan dan alat kesehatan. Keenam, peningkatan kesehatan dan surveinya.[2]

Program pendidikan[sunting | sunting sumber]

Repelita I menetapkan landasan pendidikan di Indonesia secara konkrit. Landasan pendidikan ini ditetapkan melalui Ketetapan MPR Nomor IV/1973 tentang Garis-Garis Besar Haluan Negara. Pada ketetapan ini, hakekat pendidikan telah ditetapkan sebagai pengembangan kepribadian dan kemampuan yang berlangsung seumur hidup. Pengembangan ini dilakukan di luar sekolah maupun di dalam sekolah.[3]

Program perekonomian[sunting | sunting sumber]

Pada Repelita I, pembangunan ekonomi dipusatkan pada sektor pertanian dan agroindustri. Pembangunan ekonomi Indonesia pada periode ini bertujuan untuk menghasilkan devisa melalui kegiatan ekspor dan impor. Industri-industri yang dikembangkan adalah industri padat karya, industri pembangunan regional dan industri dasar. Sebelum dimulainya program-program ekonomi pada Repelita I, Pemerintah Orde Baru terlebih dahulu mengadakan pemulihan stabilitas ekonomi nasional. Caranya dengan menurunkan tingkat inflasi yang meningkat sebanyak lima kali lipat pada masa akhir pemerintahan Orde Lama oleh Presiden Soekarno. Pemerintah Orde Baru juga mengurangi defisit anggaran pemerintah dan memulai kembali kegiatan produksi bagi komoditas yang menjadi kebutuhan hidup pokok masyarakat.[4]

Referensi[sunting | sunting sumber]

Catatan kaki[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Arief 1999, hlm. 168.
  2. ^ Arief, dkk. 1999, hlm. 116.
  3. ^ Arief, dkk. 1999, hlm. 168-169.
  4. ^ Fahrika, A. I., dan Zulkifli (2020). Dahlia dan Juhasdi, ed. Perekonomian Indonesia: Sejarah dan Perkembangannya (PDF). Makassar: Yayasan Barcode. hlm. 107. ISBN 978-623-285-104-7. 

Daftar pustaka[sunting | sunting sumber]